Ilustrasi silent treatment. (Sumber foto: Pexels/Timur Weber)

Mengenal Silent Treatment dan Langkah Mengatasinya

06 November 2023   |   18:45 WIB

Silent treatment adalah tindakan diam tanpa penjelasan yang merupakan penolakan untuk berkomunikasi secara verbal. Siapapun dapat melakukan silent treatment, terutama pada pasangan. Biasanya hal ini dilakukan seseorang sebagai reaksi marah, frustasi atau rasa bingung dalam menghadapi masalah.

Tindakan ini merupakan pelecehan emosional terhadap orang lain, karena korban silent treatment akan merasa ditolak, diabaikan dan dikucilkan. Bagi sebagian orang, diam mungkin adalah cara terbaik seseorang yang tidak tahu cara mengekspresikan suatu hal untuk menghindari mengatakan hal yang tidak baik serta agar menjadi lebih tenang.

Baca juga: Kekerasan Emosional dalam Sebuah Hubungan, Sering Terjadi Tanpa Disadari

Namun, beberapa orang juga menggunakan perlakuan silent treatment ini sebagai alat untuk menciptakan jarak emosial dengan seseorang. Tak sedikit yang merasa dimanipulasi oleh tindakan ini yang seolah-olah dapat menjadi solusi menyelesaikan masalah dengan diam.

Namun, beberapa orang juga melakukan silent treatment sebagai cara untuk melarikan diri dari masalah dan enggan untuk mengakui kesalahannya hingga tindakan ini seolah menjadi pilihan yang tepat untuk menolak adanya permasalahan yang berlarut-larut.

Orang yang menerima perlakuan ini biasanya menjadi tidak tenang, karena akan bertanya-tanya mengenai permasalahan yang terjadi atau kesalahan apa yang diperbuat sehingga diabaikan atau didiamkan.

Tapi, tak semua diam selalu berujung pada silent treatment. Berikut ini tanda-tanda seseorang yang melakukan silent treatment:
  • Lawan bicara mengabaikan percakapan.
  • Menghindari dalam jangka waktu yang lama.
  • Tidak berusaha untuk menyampaikan apa yang sedang dirasakan.
  • Tidak terbuka dan berlindung di balik kata “tidak apa-apa”.
  • Merasa konflik yang dihadapi tidak penting dalam kebelangsungan sebuah hubungan.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi silent treatment yang dilakukan oleh orang lain ataupun pasangan dikutip dari Provers.co


1. Observasi

Sebelum menghakimi, cobalah untuk mengobservasi keadaannya dahulu, cari tahu secara mandiri penyebab kemarahannya. Kenali juga pola perilakunya, di titik mana seseorang mulai marah atau diam, faktor pemicunya dan lain sebagainya. Dengan melakukan observasi ini, kalian akan lebih bijak dalam memberikan reaksi. Kalian tidak akan memberikan 'minyak' ke dalam 'api', justru memahami bahwa kalian perlu 'air' untuk menangkal 'api' tersebut.
 

2. Menggunakan Pernyataan yang Tepat

Setelah memahami reaksi yan tepat, alangkah baiknya jika kalian menggunakan pernyataan-pernyataan yang menunjukkan kepedulian secara personal, seperti:
“Aku tahu mungkin ini yang membuat kamu marah”
“Aku Cuma mau bilang aku peduli dengan perasaan kamu, aku cuma mau kamu....”
“Aku sadar mungkin perkataanku tadi...”

Hindari untuk menggunakan kalimat yang akan memojokkan lawan bicara, seperti:
“Kamu tuh....”
“Kamu mah...”

Hal itu justru akan membuatnya semakin diam.


3. Berdasarkan Realita

Jika kalian memang ada salah, maka minta maaflah dengan cara yang baik tanpa harus bertindak pasif-agresif. Tapi kalau ternyata memang kalian bukanlah penyebabnya, kalian tidak perlu meminta maaf.

Karena, realitasnya ada dua:
  • Kalian salah dan tidak sadar
  • Orang lain yang salah tapi berperilaku manipulatif


4. Kontrol Emosi

Rasanya hati mungkin ingin meledak, tapi kalian tetap harus bisa mengontrol emosi agar tidak sama seperti dirinya. Belajar untuk mendidik pasangan kalian untuk memahami apa yang benardan seharusnya dilakukan. Jika setelah disampaikan dia masih diam, kalian cukup fokus pada emosi kalian, tidak perlu mengemis maaf dan perhatian darinya. Cukup kendalikan diri.


5. Lari atau Bertahan?

Jika kalian melihat perubahannya yang jauh menjadi lebih baik ketika kalian membantunya dalam memperbaiki diri, maka akan menjadi lebih membahagiakan jika kalian tetap bersamanya melalui proses itu. Namun, jika dia enggan untuk berubah, lebih baik ditinggalkan. Dia bukan orang yang layak untuk mendapatkan perjuanganmu.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda
 

SEBELUMNYA

Cara Merawat Warna Rambut Di Rumah agar Tetap Sehat

BERIKUTNYA

Upaya Ekspor Serial Indonesia Melalui OTT Perlu Dibarengi Kualitas

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: