Profil Samir Bantal, Arsitek & Direktur OMA yang Karya-karyanya Mendunia
16 October 2023 |
19:29 WIB
Kebesaran nama studio arsitektur Office for Metropolitan Architecture atau OMA tidak bisa terlepas dari nama Samir Bantal. Sosok ini adalah seorang arsitek sekaligus menjabat sebagai direktur di perusahaan arsitektur yang berbasis di Rotterdam, Belanda tersebut.
Bergabung dengan OMA sejak 2003, Bantal telah banyak menerapkan gagasan arsitekturalnya ke berbagai bidang seperti desain, teknologi, media, dan seni. OMA sendiri didirikan pada 1975 oleh arsitek Belanda Rem Koolhaas dan arsitek Yunani Elia Zenghelis, bersama dengan Madelon Vriesendorp, dan Zoe Zenghelis.
Meski berangkat dari ranah arsitekur, OMA berkembang melampaui hal itu dan kerap menghasilkan karya-karya termasuk pameran, kampanye merek, dan penerbitan di samping proyek arsitektural. Beberapa proyek OMA yang terkenal ialah Seattle Central Library di AS, Casa da Música di Portugal, dan Netherlands Embassy di Berlin, Jerman.
Baca juga: Kolaborasi Fesyen & Arsitektur dari OMA, Desain Ruang Pertunjukan hingga Flagship Store
Selain itu, mereka juga mengerjakan desain untuk bangunan-bangunan ikonik lainnya di berbagai negara seperti Feyenoord Stadium di Rotterdam, Denver Art Museum Design Galleries and Studio, dan Taipei Performing Arts Center.
Di antara arsitek yang terlibat dalam studio arsitektur, nama Samir Bantal kerap disebut sebagai salah satu representasi dari OMA. Melansir dari laman Metalocus, dia bergabung dengan perusahaan itu pada 2015. Namun, sebelumnya, dia juga telah bekerja di OMA antara tahun 2003-2007 untuk menggarap sejumlah proyek mulai dari desain produk, penelitian, arsitektur, dan perencanaan induk.
Sebelum bergabung dengan OMA, Bantal lebih dulu bekerja dengan salah satu arsitek kenamaan Jepang, Toyo Ito. Dia juga menjabat sebagai profesor madya di Universitas Teknologi Delft untuk bidang arsitektur dan urbanisme. Sementara pada 2008-2012, dia menjadi editor Buku Tahunan Arsitektur Belanda.
Bersama OMA, telah banyak proyek yang dilakoni Bantal. Dia pernah terlibat dalam proyek besar Image of Europe, yakni sebuah pameran tentang sejarah dan makna Uni Eropa, termasuk perancangan rebranding bendera Eropa.
Dia juga mengerjakan proposal untuk Shanghai Expo 2010, rencana induk untuk Riga Port City dan beberapa pameran untuk Venice Biennale. Dia adalah arsitek proyek master plan Ras Al Khaimah (2006) dan Jebel Al Jais Resort (2006), termasuk berkontribusi pada sejumlah publikasi AMO, seperti Project Japan (2011) dan Al Manakh I (2007).
Selain itu, sang arsitek pun diberi tanggung jawab atas konsep ritel baru untuk merek mobil mewah Genesis di Seoul, Korea Selatan. Di Qatar, Bantal bersama OMA mengeksplorasi peran arsitektur modern dalam pengembangan kota Doha, yang dibuka pada Maret 2019.
Begitupun dengan Harvard School of Design, dia memimpin Countryside, sebuah proyek penelitian komprehensif yang menyelidiki interaksi antara kota dan pedesaan, yang puncaknya menggelar pameran di Guggenheim di New York pada awal 2020.
Proyek tersebut menyelidiki transformasi besar-besaran yang terjadi di pedesaan, sebuah wilayah yang telah lama diabaikan oleh masyarakat, namun merupakan hal mendasar dalam upaya untuk masa depan yang berkelanjutan di Bumi.
Baca juga: Eksklusif Arsitek Cosmas D Gozali: Anomali Sistem Pengamanan Museum & Galeri di Indonesia
Samir Bantal juga dikenal memiliki hubungan yang cukup dekat dengan mendiang perancang busana Virgil Abloh. Kolaborasi mereka berawal pada 2018 dengan menggelar pameran bertajuk Figures of Speech di The Museum of Contemporary Art in Chicago, AS.
Eksibisi itu merupakan pameran solo perdana Abloh yang menampilkan karyanya di berbagai bidang seni seperti fesyen, musik, dan arsitektur. Pameran itu juga menjadi pembuktian bagi Abloh sebagai seniman serba bisa yang menekuni berbagai bidang seni secara bersamaan.
Untuk pameran itu, Bantal merancang sebuah ruang pameran imersif yang didedikasikan untuk menampilkan setiap fase karier Abloh, mulai dari label fesyen pertamanya, Pyrex, hingga saat dia meluncurkan merek Off-White pada 2013.
Ditampilkan pula sampul album Kanye West rancangan Abloh, serta iklan-iklan kampanye Louis Vuitton bersama Inez dan Vinoodh setelah dia didapuk sebagai direktur artistik pria pada Maret 2018
Sejak saat itu, kerja sama di antara keduanya pun belanjut. Pada 2021, Bantal juga dipercaya untuk merancang gerai baru Off White di Paris, Prancis. Toko yang diberi nama Off-White Flagship Store Paris itu menawarkan sebuah ruang dinamis tempat bertemunya orang-orang kelas atas dan kasual.
Dalam wawancara bersama Vogue, Bantal mengatakan OMA didirikan dengan gagasan bahwa ada begitu banyak bidang yang bisa dipertemukan dengan prinsip arsitektural. Menurutnya, ekonomi pasar semacam ini yang membentuk arsitektur, sekalipun hubungan inherennya tidak terlihat.
Baca juga: Mengenal Arsitektur Vernakular: Mulai dari Sejarah, Karakteristik hingga Contohnya
"Jadi, untuk merancang sebuah bangunan untuk sebuah perusahaan, Anda harus benar-benar memahami perusahaan tersebut, konteksnya, ekosistemnya. Itu yang kami lakukan. Saya rasa kami telah membangun pusat pemikiran multidisiplin melalui arsitektur," katanya.
Editor: Fajar Sidik
Bergabung dengan OMA sejak 2003, Bantal telah banyak menerapkan gagasan arsitekturalnya ke berbagai bidang seperti desain, teknologi, media, dan seni. OMA sendiri didirikan pada 1975 oleh arsitek Belanda Rem Koolhaas dan arsitek Yunani Elia Zenghelis, bersama dengan Madelon Vriesendorp, dan Zoe Zenghelis.
Meski berangkat dari ranah arsitekur, OMA berkembang melampaui hal itu dan kerap menghasilkan karya-karya termasuk pameran, kampanye merek, dan penerbitan di samping proyek arsitektural. Beberapa proyek OMA yang terkenal ialah Seattle Central Library di AS, Casa da Música di Portugal, dan Netherlands Embassy di Berlin, Jerman.
Baca juga: Kolaborasi Fesyen & Arsitektur dari OMA, Desain Ruang Pertunjukan hingga Flagship Store
Selain itu, mereka juga mengerjakan desain untuk bangunan-bangunan ikonik lainnya di berbagai negara seperti Feyenoord Stadium di Rotterdam, Denver Art Museum Design Galleries and Studio, dan Taipei Performing Arts Center.
Di antara arsitek yang terlibat dalam studio arsitektur, nama Samir Bantal kerap disebut sebagai salah satu representasi dari OMA. Melansir dari laman Metalocus, dia bergabung dengan perusahaan itu pada 2015. Namun, sebelumnya, dia juga telah bekerja di OMA antara tahun 2003-2007 untuk menggarap sejumlah proyek mulai dari desain produk, penelitian, arsitektur, dan perencanaan induk.
Sebelum bergabung dengan OMA, Bantal lebih dulu bekerja dengan salah satu arsitek kenamaan Jepang, Toyo Ito. Dia juga menjabat sebagai profesor madya di Universitas Teknologi Delft untuk bidang arsitektur dan urbanisme. Sementara pada 2008-2012, dia menjadi editor Buku Tahunan Arsitektur Belanda.
Bersama OMA, telah banyak proyek yang dilakoni Bantal. Dia pernah terlibat dalam proyek besar Image of Europe, yakni sebuah pameran tentang sejarah dan makna Uni Eropa, termasuk perancangan rebranding bendera Eropa.
Dia juga mengerjakan proposal untuk Shanghai Expo 2010, rencana induk untuk Riga Port City dan beberapa pameran untuk Venice Biennale. Dia adalah arsitek proyek master plan Ras Al Khaimah (2006) dan Jebel Al Jais Resort (2006), termasuk berkontribusi pada sejumlah publikasi AMO, seperti Project Japan (2011) dan Al Manakh I (2007).
Selain itu, sang arsitek pun diberi tanggung jawab atas konsep ritel baru untuk merek mobil mewah Genesis di Seoul, Korea Selatan. Di Qatar, Bantal bersama OMA mengeksplorasi peran arsitektur modern dalam pengembangan kota Doha, yang dibuka pada Maret 2019.
Begitupun dengan Harvard School of Design, dia memimpin Countryside, sebuah proyek penelitian komprehensif yang menyelidiki interaksi antara kota dan pedesaan, yang puncaknya menggelar pameran di Guggenheim di New York pada awal 2020.
Proyek tersebut menyelidiki transformasi besar-besaran yang terjadi di pedesaan, sebuah wilayah yang telah lama diabaikan oleh masyarakat, namun merupakan hal mendasar dalam upaya untuk masa depan yang berkelanjutan di Bumi.
Baca juga: Eksklusif Arsitek Cosmas D Gozali: Anomali Sistem Pengamanan Museum & Galeri di Indonesia
Samir Bantal juga dikenal memiliki hubungan yang cukup dekat dengan mendiang perancang busana Virgil Abloh. Kolaborasi mereka berawal pada 2018 dengan menggelar pameran bertajuk Figures of Speech di The Museum of Contemporary Art in Chicago, AS.
Eksibisi itu merupakan pameran solo perdana Abloh yang menampilkan karyanya di berbagai bidang seni seperti fesyen, musik, dan arsitektur. Pameran itu juga menjadi pembuktian bagi Abloh sebagai seniman serba bisa yang menekuni berbagai bidang seni secara bersamaan.
Untuk pameran itu, Bantal merancang sebuah ruang pameran imersif yang didedikasikan untuk menampilkan setiap fase karier Abloh, mulai dari label fesyen pertamanya, Pyrex, hingga saat dia meluncurkan merek Off-White pada 2013.
Ditampilkan pula sampul album Kanye West rancangan Abloh, serta iklan-iklan kampanye Louis Vuitton bersama Inez dan Vinoodh setelah dia didapuk sebagai direktur artistik pria pada Maret 2018
Sejak saat itu, kerja sama di antara keduanya pun belanjut. Pada 2021, Bantal juga dipercaya untuk merancang gerai baru Off White di Paris, Prancis. Toko yang diberi nama Off-White Flagship Store Paris itu menawarkan sebuah ruang dinamis tempat bertemunya orang-orang kelas atas dan kasual.
Dalam wawancara bersama Vogue, Bantal mengatakan OMA didirikan dengan gagasan bahwa ada begitu banyak bidang yang bisa dipertemukan dengan prinsip arsitektural. Menurutnya, ekonomi pasar semacam ini yang membentuk arsitektur, sekalipun hubungan inherennya tidak terlihat.
Baca juga: Mengenal Arsitektur Vernakular: Mulai dari Sejarah, Karakteristik hingga Contohnya
"Jadi, untuk merancang sebuah bangunan untuk sebuah perusahaan, Anda harus benar-benar memahami perusahaan tersebut, konteksnya, ekosistemnya. Itu yang kami lakukan. Saya rasa kami telah membangun pusat pemikiran multidisiplin melalui arsitektur," katanya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.