Ilustrasi seorang arsitek yang sedang menggambar. (Sumber gambar: Andrea Piacquadio/Pexels)

10 Skill Penting Bagi Arsitek Profesional

22 November 2023   |   20:20 WIB
Image
Yulita Theresia Maghi Mahasiswi Jurnalistik Universitas Nusa Nipa Indonesia, Maumere.

Kemampuan menggambar merupakan modal penting bagi seorang arsitek. Namun, tidak hanya keahlian menggoreskan sebuah desain pada secarik kertas, profesi arsitek tentu harus memiliki berbagai keterampilan lainnya yang mendukung kerja kreatifnya tersebut.

Dengan keahlian tersebut, arsitek dapat menghasilkan sebuah desain, yang tidak hanya menghadirkan keindahan, tapi juga menciptakan kenyamanan bagi penghuninya. 

Dosen Arsitektur di Universitas Nusa Nipa Indonesia Maumere, Yohanes Pieter Pedor Parera menjelaskan pentingnya sebuah skill tambahan sebelum menjadi seorang arsitek. 

Baca juga: Profil Samir Bantal, Arsitek & Direktur OMA yang Karya-karyanya Mendunia

“Semua orang bisa merencanakan sesuatu. Namun tidak semua orang bisa menjadi arsitek. Untuk menjadi seorang arsitek, perlu ada kemampuan dasar yang dimiliki selain pengetahuan akademik yang nantinya bisa diperoleh di bangku kuliah,” jelas Pieter, Rabu (22/11/2023). 

Lantas, apa saja kemampuan yang diperlukan oleh seorang arsitek pemula? Berikut 10 skill yang wajib dimiliki oleh seorang arsitek. 


1. Kemampuan mengembangkan ide dan gagasan

Semua orang tentu memiliki ide atau gagasan. Namun belum tentu semua orang bisa menyampaikan gagasan tersebut kepada orang lain, bahkan mewujudkan dalam bentuk bangunan fisik sesuai dengan pendapatnya tersebut. Untuk menemukan sebuah gagasan, setiap orang membutuhkan kemampuan dalam mengembangkan ide. 


2. Kemampuan berkomunikasi efektif

Masalah utama calon klien para arsitek adalah mewujudkan konsep desain yang diidamkan ke dalam bentuk gambar atau sketsa. Untuk itu, seorang arsitek harus memiliki kemampuan berkomunikasi untuk dapat membantunya dalam berkomunikasi dengan klien.

Misalnya untuk membahas keinginan klien akan sebuah ruang yang luas dengan pencahayaan dan penghawaan alami, sehingga tidak membutuhkan pemakaian listrik yang banyak, harus dapat diakomodasi ke dalam konsep desain gambarnya.

Jadi, si arsitek harus mampu mewujudkan ide/konsep yang diutarakan oleh kliennya tersebut, dalam bentuk gambar sebuah ruang. Misalnya, dengan menambahkan kaca jendela besar pada bagian dinding untuk memberikan kesan luas. 


3. Kemampuan dalam menganalisis

Dalam mendesain, perlu ada kemampuan untuk menganalisis ruang yang akan menjadi lokasi proyek. Dalam proses analisisnya, ada yang namanya analisis tapak (site), analisis penggunaan ruang, analisis aktivitas dan ruang. Dari hasil analisis tersebut akan diperoleh beberapa hal yang menjadi potensi dan kendala dalam proses perencanaan. Di situlah kemampuan analisis seorang arsitek dibutuhkan.


5. Kemampuan matematis

Kemampuan untuk menghitung besaran ruang dan kebutuhan ruang. Dalam desain, ada standar-standar internasional yang sudah mengatur besaran ruang sesuai dengan peruntukannya. Oleh karena itu, seorang arsitek memerlukan kemampuan menghitung agar menghasilkan sebuah desain bagunan yang nyaman bagi klien.


6. Kemampuan untuk memecahkan masalah (problem solver)

Arsitek harus mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan dari klien dalam wujud bangunan yang seharusnya memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengguna. Keinginan dari klien harus dapat difasilitasi oleh arsitek dengan menggunakan kemampuan analisis ruang.


7. Kemampuan menggambar

Salah satu kemampuan utama seorang arsitek yaitu kemampuan menggambar dan membaca gambar. Untuk proses menggambar, bisa dilakukan secara manual (konsep/ide/gagasan awal) dan juga secara komputasi dengan menggunakan aplikasi menggambar seperti AutoCad, Sketchup, 3DMax, Revit, ArchiCad, dan sebagainya.

Untuk penggambaran menggunakan komputer, tentu saja membutuhkan spesifikasi yang berbeda dengan komputer pada umumnya. Beberapa aplikasi desain grafis membutuhkan sistem VGA, prosesor dan juga RAM serta SSD yang lumayan mahal.

Jadi, komputer atau laptop yang digunakan untuk desain pada umumnya lebih mahal dibandingkan dengan laptop lainnya. Biasanya selain gambar 2D, arsitek juga sering menampilkan gambar 3D, bahkan animasi dalam presentasi desain.


8. Kemampuan membaca gambar

Dalam proses perencanaan dan pelaksanaan, ada yang namanya gambar kerja (drawing shop). Untuk menghasilkan sebuah drawing shop, dibutuhkan kemampuan untuk memahami notasi-notasi material yang bersifat internasional, dan juga kemampuan untuk membaca sebuah gambar kerja.

Apabila si arsitek tidak mampu membaca gambar, maka akan berakibat buruk dalam pelaksanaan proyek. Semua bangunan proyek yang dikerjakan menggunakan standar internasional dari sebuah gambar kerja.


9. Kemampuan dalam pemasaran

Salah satu kemampuan yang dimiliki oleh arsitek yaitu kemampuan untuk menjual ide/gagasan. Bagaimana caranya agar ide tersebut dapat diwujudkan menjadi kelebihan yang dapat menarik minat banyak orang. Tentunya, gagasan tersebut bertujuan untuk memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapai, baik dalam hidup maupun persoalan di masyarakat.

Baca juga: Mengenal Arsitektur Vernakular: Mulai dari Sejarah, Karakteristik hingga Contohnya
 

10. Kemampuan melihat sesuatu secara detail

 Dalam merencanakan sebuah desain, arsitek perlu melihat dan menggambar bangunan secara detail. Jangan sampai ada hal-hal kecil yang terlewatkan dalam proses desain. Hal ini juga akan berpengaruh pada estimasi biaya/anggaran untuk proses konstruksi. Untuk itu, ada yang namanya gambar detail dalam setiap elemen gambar kerja (drawing shop).
 
Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Tidak lagi Eksklusif, ChatGPT Voice Kini Gratis Untuk Semua Pengguna Android & iOS

BERIKUTNYA

RM, Jimin, V, dan Jungkook BTS Kompak Daftar Wajib Militer Bersama dan Comeback 2025

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: