Kolaborasi Fesyen & Arsitektur dari OMA, Desain Ruang Pertunjukan hingga Flagship Store
16 October 2023 |
17:11 WIB
1
Like
Like
Like
Office for Metropolitan Architecture atau OMA terkenal berkat karya-karya desain arsitekturnya yang diaplikasikan ke banyak merek dari berbagai bidang, termasuk fesyen. Telah banyak merek fesyen kenamaan dunia yang bekerja sama dengan perusahaan arsitektur yang berbasis di Rotterdam, Belanda itu, salah satunya Prada.
OMA belum lama ini berkolaborasi dengan Prada untuk pertunjukan peragaan busana atau fashion show koleksi pakaian pria Musim Gugur/Musim Dingin 2023 yang digelar di Fondazione Prada, Milan, Italia.
Dalam acara peragaan busana itu, OMA merancang sebuah ruang pertunjukan yang kental dengan nuansa industrialis. Ruangan dibiarkan kosong, hanya diisi deretan bangku yang didesain seperti beton. Satu hal yang menonjol ialah instalasi langit-langit ruangan tersebut yang dirancang dinamis dan bisa digerakkan naik ataupun turun, alih-alih hanya statis.
Baca juga: 8 Gaya Desain Interior yang Bakal Jadi Tren 2024, Lebih Autentik & Dekat dengan Alam
Pada sebuah video yang diunggah oleh OMA memperlihatkan bahwa langit-langit ruangan tersebut bisa bergerak ke atas hingga menampilkan deretan lampu gantung setinggi tiga meter yang menambah kesan elegan dan mewah. Lampu tersebut dirancang merujuk pada desain klasik dengan material industri, sehingga menjadi perpaduan yang menarik.
Pertunjukan itu bukanlah kolaborasi OMA satu-satunya dengan Prada. Mereka terbilang sering dipercaya oleh rumah mode mewah asal Italia itu untuk urusan desain dan instalasi ruang pertunjukan peragaan busana. Desain dan tata ruang yang dihadirkan juga berbeda-beda, untuk memberikan pengalaman dan kesan yang menakjubkan di kalangan audiens.
Misalnya pada pertunjukan koleksi pakaian wanita Musim Semi/Musim Panas 2022, OMA merancang ruang pergelaran yang berlangsung di Milan dan Shanghai secara bersamaan. Di Milan, para tamu duduk bebas di lanskap kartesius berbentuk persegi panjang abu-abu dengan layar-layar monitor yang dihadirkan di depannya.
Sementara di Shanghai, China, ruang tamu yang berlokasi di lantai 5 bekas gedung Jardine Matheson dicat dengan nuansa warna peach muda, serta lintasan runway berliku-liku yang kontras dengan susunan pajangan yang ortogonal.
Selain itu, hadir pula layar-layar monitor berbentuk persegi panjang menyerupai jendela untuk menampilkan konten dari kota lain, dan memungkinkan para tamu untuk menikmati pengalaman yang lebih luas. "Dengan membayangkan lingkungan yang berkesinambungan, OMA menciptakan lanskap tiga dimensi yang tersebar di dua lokasi," tulis OMA.
Pada pertunjukan lain, OMA juga pernah menampilkan ruang pergelaran berkonsep industrial dengan elemen potongan dinding-dinding kaca seperti tumpahan air. Sekilas ruangan itu tampak seperti kandang sterial lantaran dilapisi panel logam modular berlubang pada bagian lantainya.
Estetika klinis ruangan ini diperkuatkan oleh pencahayaan seragam dari cincin perimetral panel langit. Selama pertunjukan, aliran cair organik hijau turun dari langit-langit, membentuk 'dinding' linear cairan yang mengubah persepsi ruang. Dinding transparan memberikan latar belakang yang dinamis untuk fashion show, menciptakan interaksi organik dan selalu berubah antara model dan tamu.
Tak hanya Prada, OMA juga telah bekerja sama dengan merek-merek fesyen lain seperti Bershka, Miu Miu, dan Christian Dior, untuk berbagai kebutuhan desain mulai dari panggung pertunjukan peragaan busana hingga flagship store.
Dengan Bershka, OMA baru saja mendesain flagship store terbaru merek fesyen tersebut yang berlokasi di Roma, Italia. Terletak di sebuah bangunan sejarah bernama Corso Vittorio Emanuele II, gerai itu dirancang dengan desain yang tampak simpel dan minimalis, yang didominasi warna abu-abu.
Konsep desain toko itu membentuk antarmuka baru dengan kota dan terhubung dengan toko-toko serta galeri lainnya. Di dalamnya, dihadirkan pula serangkaian struktur yang tidak hanya dalam denah tapi juga dalam beberapa bagian, dari objek yang berdiri sendiri hingga sudut-sudut khusus.
OMA menjelaskan bahwa desain toko tersebut dirancang untuk mewujudkan transformasi Bershka dari gerai fast fashion menjadi pusat omnichannel. Tata ruang yang didesain sedemikian rupa bertujuan untuk mengakomodir aktivitas pengunjung yang beragam, menghadirkan toko dengan identitas visual yang kuat, serta menunjang diversifikasi layanan.
Sementara dengan merek Christian Dior, OMA telah menggarap proyek desain untuk ruang pameran koleksi bertajuk Christian Dior: Designer of Dreams yang berlangsung di Jepang. Desain tersebut terinspirasi dari identitas Negeri Sakura yang kaya akan inovasi teknologi sekaligus budaya tradisional.
Desain ruang pameran itu mencerminkan keberagaman dalam konteks sejarah dan kontemporer secara bersamaan. Konsep itu mewujud menjadi sebuah galeri kubus putih yang lebih mirip dengan desain set ruangan yang bertransisi antara terang dan gelap, intim dan megah, organik dan ortogonal.
Dalam salah satu tema utama pameran, Dior dan Jepang, jalur berkelok-kelok dan kantong-kantong untuk dipajang di sepanjang pameran dihadirkan mirip dengan stasiun Kebun Teh Jepang. Desain itu diperluas secara vertikal dan horizontal.
Sementara struktur kayunya dibungkus dengan kain Tenjiku dengan lampu latar dan kertas washi Awagami, menciptakan latar belakang berlapis dan bercahaya untuk pakaian dan artefak. Lanskap tiga dimensi ini diproyeksikan dengan berbagai pola dan motif untuk lebih mengaktifkan ruang.
Terdiri dari sembilan ruangan, rangkaian tema dan lingkungan berbeda membentuk skenario yang beragam dalam pameran tersebut. Kamar-kamar itu secara kolektif membawa pengunjung melalui perjalanan penemuan melalui sejarah House of Dior, serta mengungkapkan hubungan multifaset antara merek itu dan Jepang dalam budaya kontemporer.
Lain halnya dengan merek Miu Miu. Dengan anak perusahaan Prada itu, OMA dipercaya untuk mendesain ruang pertunjukan Miu Miu Musim Semi/Musim Panas 2024 yang berlangsung di Palais d'Iena Auguste Perret, Paris, Prancis. Bekerja sama dengan seniman keturunan Qatar-Amerika, OMA menciptakan sebuah lanskap berkonsep reruntuhan teknologi.
Desainnya menampilkan sebuah ruangan yang dilengkap dengan serangkaian tiang logam setinggi enam meter. Sebagian dari tiang itu menampilkan speaker, dan sisanya layar monitor. Soundtrack yang mendalam ciptaan komposer Divide and Dissolve dan diaransemen oleh Asma Maaroof dan Daniel Pineda, terdengar dari speaker, sementara layar menampilkan kisah sinematik Al-Maria, Gravity & Grace – sebuah permainan tentang pola dasar badut dan raja.
Sementara itu, cermin yang menutupi jendela Palais dan catwalk, terbuat dari logam poles yang sama dengan ruangannya, memperkuat barisan tiang dan menciptakan tampilan kaleidoskopik pada video. Berbeda dengan elemen tiang logam yang terkesan dingin dan berkilau, area tamu menampilkan deretan bangku persegi panjang yang dilapisi karpet biru lembut.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
OMA belum lama ini berkolaborasi dengan Prada untuk pertunjukan peragaan busana atau fashion show koleksi pakaian pria Musim Gugur/Musim Dingin 2023 yang digelar di Fondazione Prada, Milan, Italia.
Dalam acara peragaan busana itu, OMA merancang sebuah ruang pertunjukan yang kental dengan nuansa industrialis. Ruangan dibiarkan kosong, hanya diisi deretan bangku yang didesain seperti beton. Satu hal yang menonjol ialah instalasi langit-langit ruangan tersebut yang dirancang dinamis dan bisa digerakkan naik ataupun turun, alih-alih hanya statis.
Baca juga: 8 Gaya Desain Interior yang Bakal Jadi Tren 2024, Lebih Autentik & Dekat dengan Alam
Pada sebuah video yang diunggah oleh OMA memperlihatkan bahwa langit-langit ruangan tersebut bisa bergerak ke atas hingga menampilkan deretan lampu gantung setinggi tiga meter yang menambah kesan elegan dan mewah. Lampu tersebut dirancang merujuk pada desain klasik dengan material industri, sehingga menjadi perpaduan yang menarik.
Pertunjukan itu bukanlah kolaborasi OMA satu-satunya dengan Prada. Mereka terbilang sering dipercaya oleh rumah mode mewah asal Italia itu untuk urusan desain dan instalasi ruang pertunjukan peragaan busana. Desain dan tata ruang yang dihadirkan juga berbeda-beda, untuk memberikan pengalaman dan kesan yang menakjubkan di kalangan audiens.
Misalnya pada pertunjukan koleksi pakaian wanita Musim Semi/Musim Panas 2022, OMA merancang ruang pergelaran yang berlangsung di Milan dan Shanghai secara bersamaan. Di Milan, para tamu duduk bebas di lanskap kartesius berbentuk persegi panjang abu-abu dengan layar-layar monitor yang dihadirkan di depannya.
Sementara di Shanghai, China, ruang tamu yang berlokasi di lantai 5 bekas gedung Jardine Matheson dicat dengan nuansa warna peach muda, serta lintasan runway berliku-liku yang kontras dengan susunan pajangan yang ortogonal.
Selain itu, hadir pula layar-layar monitor berbentuk persegi panjang menyerupai jendela untuk menampilkan konten dari kota lain, dan memungkinkan para tamu untuk menikmati pengalaman yang lebih luas. "Dengan membayangkan lingkungan yang berkesinambungan, OMA menciptakan lanskap tiga dimensi yang tersebar di dua lokasi," tulis OMA.
Pada pertunjukan lain, OMA juga pernah menampilkan ruang pergelaran berkonsep industrial dengan elemen potongan dinding-dinding kaca seperti tumpahan air. Sekilas ruangan itu tampak seperti kandang sterial lantaran dilapisi panel logam modular berlubang pada bagian lantainya.
Estetika klinis ruangan ini diperkuatkan oleh pencahayaan seragam dari cincin perimetral panel langit. Selama pertunjukan, aliran cair organik hijau turun dari langit-langit, membentuk 'dinding' linear cairan yang mengubah persepsi ruang. Dinding transparan memberikan latar belakang yang dinamis untuk fashion show, menciptakan interaksi organik dan selalu berubah antara model dan tamu.
Tak hanya Prada, OMA juga telah bekerja sama dengan merek-merek fesyen lain seperti Bershka, Miu Miu, dan Christian Dior, untuk berbagai kebutuhan desain mulai dari panggung pertunjukan peragaan busana hingga flagship store.
Dengan Bershka, OMA baru saja mendesain flagship store terbaru merek fesyen tersebut yang berlokasi di Roma, Italia. Terletak di sebuah bangunan sejarah bernama Corso Vittorio Emanuele II, gerai itu dirancang dengan desain yang tampak simpel dan minimalis, yang didominasi warna abu-abu.
Konsep desain toko itu membentuk antarmuka baru dengan kota dan terhubung dengan toko-toko serta galeri lainnya. Di dalamnya, dihadirkan pula serangkaian struktur yang tidak hanya dalam denah tapi juga dalam beberapa bagian, dari objek yang berdiri sendiri hingga sudut-sudut khusus.
OMA menjelaskan bahwa desain toko tersebut dirancang untuk mewujudkan transformasi Bershka dari gerai fast fashion menjadi pusat omnichannel. Tata ruang yang didesain sedemikian rupa bertujuan untuk mengakomodir aktivitas pengunjung yang beragam, menghadirkan toko dengan identitas visual yang kuat, serta menunjang diversifikasi layanan.
Pameran Christian Dior: Designer of Dreams di Jepang. (Sumber gambar: Situs AMO)
Desain ruang pameran itu mencerminkan keberagaman dalam konteks sejarah dan kontemporer secara bersamaan. Konsep itu mewujud menjadi sebuah galeri kubus putih yang lebih mirip dengan desain set ruangan yang bertransisi antara terang dan gelap, intim dan megah, organik dan ortogonal.
Dalam salah satu tema utama pameran, Dior dan Jepang, jalur berkelok-kelok dan kantong-kantong untuk dipajang di sepanjang pameran dihadirkan mirip dengan stasiun Kebun Teh Jepang. Desain itu diperluas secara vertikal dan horizontal.
Sementara struktur kayunya dibungkus dengan kain Tenjiku dengan lampu latar dan kertas washi Awagami, menciptakan latar belakang berlapis dan bercahaya untuk pakaian dan artefak. Lanskap tiga dimensi ini diproyeksikan dengan berbagai pola dan motif untuk lebih mengaktifkan ruang.
Terdiri dari sembilan ruangan, rangkaian tema dan lingkungan berbeda membentuk skenario yang beragam dalam pameran tersebut. Kamar-kamar itu secara kolektif membawa pengunjung melalui perjalanan penemuan melalui sejarah House of Dior, serta mengungkapkan hubungan multifaset antara merek itu dan Jepang dalam budaya kontemporer.
Lain halnya dengan merek Miu Miu. Dengan anak perusahaan Prada itu, OMA dipercaya untuk mendesain ruang pertunjukan Miu Miu Musim Semi/Musim Panas 2024 yang berlangsung di Palais d'Iena Auguste Perret, Paris, Prancis. Bekerja sama dengan seniman keturunan Qatar-Amerika, OMA menciptakan sebuah lanskap berkonsep reruntuhan teknologi.
Desainnya menampilkan sebuah ruangan yang dilengkap dengan serangkaian tiang logam setinggi enam meter. Sebagian dari tiang itu menampilkan speaker, dan sisanya layar monitor. Soundtrack yang mendalam ciptaan komposer Divide and Dissolve dan diaransemen oleh Asma Maaroof dan Daniel Pineda, terdengar dari speaker, sementara layar menampilkan kisah sinematik Al-Maria, Gravity & Grace – sebuah permainan tentang pola dasar badut dan raja.
Sementara itu, cermin yang menutupi jendela Palais dan catwalk, terbuat dari logam poles yang sama dengan ruangannya, memperkuat barisan tiang dan menciptakan tampilan kaleidoskopik pada video. Berbeda dengan elemen tiang logam yang terkesan dingin dan berkilau, area tamu menampilkan deretan bangku persegi panjang yang dilapisi karpet biru lembut.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.