Dolorosa Sinaga - Solidaritas (2000) (sumber gambar: Goethe-Institut)

Collecting Entanglements and Embodied Histories, Proyek Jangka Panjang yang Libatkan 4 Lembaga

04 August 2021   |   22:27 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Nation, Narration, Narcosis, Hamburger Bahnhof – Museum für Gegenwart – Berlin (4 November 2021 – 3 Juli 2022)

Dikurasi oleh Anna-Catharina Gebbers bersama Grace Samboh, Gridthiya Gaweewong, dan June Yap, pameran di Berlin ini mengeksplorasi hubungan di antara bentuk-bentuk seni yang kritis—khususnya seni rupa pertunjukan, seni media berbasis waktu, dan instalasi—dan protes politik, trauma sejarah, dan kisah-kisah sosial. 

Berbagai mitos dan cerita yang menyertai proses pembangunan bangsa, yang biasanya bersifat brutal, dipatahkan oleh kisah lain dalam karyakarya pada pameran ini. 

Konsep negara yang terkandung dalam nama “Galeri Nasional” berhadapan dengan gagasan dengan bentuk lain dari komunitas, solidaritas dan rasa kebersamaan, diawali dengan konsep Beuys mengenai patung sosial (social sculpture).   
 
Pameran ini mempertemukan karya-karya lebih dari 50 seniman, arsip berbagai gerakan seniman, serta intervensi oleh para penggagas kolektif budaya. 

Selain karya-karya Joseph Beuys di Hamburger Bahnhof ditampilkan juga karya dan dokumen dari koleksi beberapa Museum Nasional di Berlin dari zaman imperialisme sampai masa kini, serta karya-karya pinjaman dari museum mitra di Chiang Mai, Jakarta, dan Singapura, serta dari para seniman. 
 
Anna-Catharina Gebbers, Kurator Koleksi untuk Seni Kontemporer di Nationalgalerie im Hamburger Bahnhof - Museum für Gegenwart - Berlin, menuturkan Nationalgalerie – Staatliche Museen zu Berlin dapat didirikan pada tahun 1871 terutama karena adanya sumbangan kolektor pribadi dan bankir asal Berlin, Joachim Heinrich Wilhelm Wagener, kepada raja Prusia, dengan syarat bahwa sebuah galeri nasional harus didirikan di Berlin. 

"Tuntutan akan pendirian sebuah galeri nasional berhubungan erat dengan tidak adanya ikatan dan sentimen kenegaraan," katanya.

Museum sebagai tempat representasi persatuan spiritual dikaitkan dengan harapan untuk mencapai persatuan politik sebagai negara yang sudah lama didambakan. 

Tetapi pembentukan negara ini tidak bertepatan dengan era imperialisme yang baru tumbuh, di mana kepemilikan atas daerah jajahan dipandang sebagai masalah wibawa nasional dan diperebutkan secara brutal. 

Kini, Galeri Nasional di Berlin menampung salah satu koleksi terbesar karya-karya Joseph Beuys, seniman pencetus konsep yang mencakup tindakan manusia yang diarahkan untuk membangun struktur dan wujud masyarakat.
 
"Tetapi dari konsep masyarakat manakah kita seharusnya bertolak? Bagaimana narasi-narasi linear yang dikaitkan dengan nasion dan negara dapat dilengkapi dengan bentuk-bentuk komunitas yang lain, dengan narasi-narasi plural dan dengan kesimultanan dan kesetaraan cara berpikir yang berbeda-beda? Dan peran seperti apa yang dapat diemban oleh institusi museum dalam masyarakat plural di masa mendatang?” katanya.
1
2
3
4
5


SEBELUMNYA

Yuk Tonton Persiapan dan Peluncuran Misi Inspiration4 dari Serial Dokumenter Netflix Ini

BERIKUTNYA

Rekomendasi Serial Korea yang Akan Tayang di iQiyi pada Agustus 2021

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: