Collecting Entanglements and Embodied Histories, Proyek Jangka Panjang yang Libatkan 4 Lembaga
04 August 2021 |
22:27 WIB
ERRATA, Chiang Mai, MAIIAM Contemporary Art Museum (30 Juli – 1 November 2021)
ERRATA adalah babak pertama dalam rangkaian pameran Collecting Entanglements and Embodied Histories.
Pameran ini menyajikan hampir 100 karya dari 38 perupa dan 4 arsip. Errata, sebuah istilah yang merujuk pada lembaran yang disisipkan dalam publikasi cetak untuk mengindikasikan pembetulan kesalahan, dalam konteks pameran ini menjadi metafora untuk koleksi MAIIAM sebagai sebuah errata terhadap sejarah seni modern dan kontemporer Thailand.
Pameran ini dikurasi oleh Gridthiya Gaweewong, bersama Anna-Catharina Gebbers, Grace Samboh dan June Yap.
Selama pameran berlangsung, audiens dapat mengikuti program publik yang berlangsung secara daring maupun luring.
Pada 29 Juli 2021, kurator Gridthiya Gaweewong telah memandu The ‘Body‘ is Not Just Flesh, diskusi daring bersama seniman Arahmaiani, Kawita Vatanajyankur dan Sutthirat Supaparinya dengan moderator Zoe Butt.
Program ini tersedia untuk disaksikan di kanal Youtube dan Facebook Goethe-Institut Thaland, serta di halaman Facebook Galeri Nasional Indonesia, Goethe-Institut Indonesien, Goethe-Institut Singapore, Hamburger Bahnhof – Museum für Gegenwart – Berlin, MAIIAM Contemporary Art Museum dan Singapore Art Museum.
Gridthiya Gaweewong, Direktur Artistik Jim Thompson Art Center, Bangkok, Kurator Tamu MAIIAM Contemporary Art Museum, Chiang Mai, mengatakan pameran ini mengungkapkan kerumitan praktik seni dengan kisah-kisah kecil melalui seni rupa pertunjukan, karya berbasis media dan karya multidisipliner, terutama dari seniman.
"Khususnya perempuan, yang menggunakan tubuh mereka dan kamera untuk menangkap dan memberi wujud kepada sejarah yang saling terjalin," katanya.
ERRATA adalah babak pertama dalam rangkaian pameran Collecting Entanglements and Embodied Histories.
Pameran ini menyajikan hampir 100 karya dari 38 perupa dan 4 arsip. Errata, sebuah istilah yang merujuk pada lembaran yang disisipkan dalam publikasi cetak untuk mengindikasikan pembetulan kesalahan, dalam konteks pameran ini menjadi metafora untuk koleksi MAIIAM sebagai sebuah errata terhadap sejarah seni modern dan kontemporer Thailand.
Pameran ini dikurasi oleh Gridthiya Gaweewong, bersama Anna-Catharina Gebbers, Grace Samboh dan June Yap.
Selama pameran berlangsung, audiens dapat mengikuti program publik yang berlangsung secara daring maupun luring.
Pada 29 Juli 2021, kurator Gridthiya Gaweewong telah memandu The ‘Body‘ is Not Just Flesh, diskusi daring bersama seniman Arahmaiani, Kawita Vatanajyankur dan Sutthirat Supaparinya dengan moderator Zoe Butt.
Program ini tersedia untuk disaksikan di kanal Youtube dan Facebook Goethe-Institut Thaland, serta di halaman Facebook Galeri Nasional Indonesia, Goethe-Institut Indonesien, Goethe-Institut Singapore, Hamburger Bahnhof – Museum für Gegenwart – Berlin, MAIIAM Contemporary Art Museum dan Singapore Art Museum.
Gridthiya Gaweewong, Direktur Artistik Jim Thompson Art Center, Bangkok, Kurator Tamu MAIIAM Contemporary Art Museum, Chiang Mai, mengatakan pameran ini mengungkapkan kerumitan praktik seni dengan kisah-kisah kecil melalui seni rupa pertunjukan, karya berbasis media dan karya multidisipliner, terutama dari seniman.
"Khususnya perempuan, yang menggunakan tubuh mereka dan kamera untuk menangkap dan memberi wujud kepada sejarah yang saling terjalin," katanya.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.