sumber gambar: Galnasonline.id/Bunga Aura Asahy

35 Foto & Video Lolos Program Partisipasi Pameran Poros Galeri Nasional

20 September 2021   |   20:09 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Galeri Nasional Indonesia mengajak publik untuk berpartisipasi dalam pameran Poros. Pameran yang diadakan secara daring tersebut telah berhasil mengumpulkan 71 foto dan video. Kepala Galeri Nasional Indonesia Pustanto mengungkapkan jumlah foto atau video yang masuk dalam program partisipasi publik dalam pameran Poros menunjukkan bahwa antusias masyarakat untuk ikut program ini cukup tinggi.

“Dihitung per objek karya atau pin point di peta. Jadi, kalau 1 orang mengirim 2 karya berbeda, maka dihitung 2. Foto dan video untuk objek yang sama dihitung 1,” katanya.

Dari total 71 karya foto/video yang masuk untuk program partisipasi publik dalam pameran Poros yang diadakan di Galnasoline.id, terdapat 35 karya foto dan video yang lolos.

Dalam laman Galnasonline.id, salah satu foto dan video yang terdapat dalam program partisipasi publik adalah foto Moumen Tugu Kemit, Kebumen, Jawa Tengah dengan kontributor Bunga Aura Asahy.

Monumen tersebut, masih dalam laman Galnasonline.id, merupakan karya Teguh Twan, Suko, dan Tim, dan didirikan pada 1973. Tugu ini merupakan penanda publik untuk mengenang peristiwa pertempuran masyarakat Kebumen bersama TNI melawan pasukan Belanda pada Agresi Militer II pada 1948.

Pada Minggu pukul 05.30 WIB, 19 Desember 1948, Komandan Kompi III Batalyon III Brigade X atau Batalyon Sroehardoto yang berkedudukan di Nampudadi dan Kepala Staf Kompi III Serma Koedoes mendengar ledakan granat dari arah Kemit.

Suara yang sama terdengar pula oleh Kapten Soemrahadi dipimpin sementara Kompi III karena Komandan Kompi III Kapten Radjiman sedang ke Purworejo untuk menengok keluarganya yang sakit.

Ledakan granat memakan korban sebanyak tujuh polisi Keamanan yang menjaga garis Demarkasi/Status Quo Kemit. 

Makam 7 Pahlawan tersebut sebelumnya terletak di lokasi yang tidak layak, yakni saluran pembuangan. Kemudian atas swadaya masyarakat Kemit, makan tersebut dipindahkan ke pemakaman yang layak di Desa Grenggeng.

Peristiwa tersebut diabadikan dengan didirikannya monumen Kemit oleh Pemerintah Kabupaten Kebumen. Pembuatan tugu ini memakan kurun waktu 1973-1974 melibatkan para alumnus ASRI dan mahasiswa STSRI Yogyakarta pada saat itu.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Yang Yo-seob HIGHLIGHT Kian Melankolis dalam Lagu BRAIN

BERIKUTNYA

Hanse VICTON Kenalkan 2 Lagu Andalan dalam Album BLAZE

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: