Collecting Entanglements and Embodied Histories, Proyek Jangka Panjang yang Libatkan 4 Lembaga
04 August 2021 |
22:27 WIB
The Gift, diadakan oleh Singapore Art Museum (20 Agustus – 7 November 2021)
Babak kedua rangkaian pameran ini mengeksplorasi gagasan pertukaran, pengaruh dan jejak melalui subyek pemberian atau hadiah.
Mulai dari kegiatan sosial sampai pertunjukan budaya dan konsep filsafat, tindakan memberi hadiah yang tampak biasa itu sesungguhnya ambivalen dan bersifat paradoks, dan dengan demikian menjadi sumber pesona, kekesalan, serta perdebatan.
Berbeda dengan transaksi ekonomi, hadiah itu lebih dari sekadar objek yang dipertukarkan. Hadiah mewujudkan keluasan hati sang pemberi, yang kerap menimbulkan kewajiban di pihak penerima, dan tanpa disengaja mungkin bahkan menjadi beban yang berat.
Pameran ini dikurasi oleh June Yap, bersama Anna-Catharina Gebbers, Grace Samboh, serta Gridthiya Gaweewong, dan diadakan di National Gallery Singapore.
June Yap, Direktur Kuratorial, Koleksi dan Program, Singapore Art Museum, mengatakan dengan berlandaskan konsep pemberian hadiah yang berkesan sederhana, pameran ini dikurasi untuk mengamati hal-hal berwujud dan tidak berwujud pada dan di sekitar objek, karya seni dan riwayat, serta bagaimana hal-hal itu saling terjalin.
"Sama seperti pemberian, hubungan kita dengan objek, karya seni dan riwayat tidak dapat dipertimbangkan tanpa memperhatikan hubungan antar orang. Dalam konteks pandemi, paradoks pemberian juga dapat dilihat sebagai tercermin dalam paradoks mengenai kontak yang diharapkan di tengah ketiadaannya, tetapi juga mengandung risiko besar," katanya.
Babak kedua rangkaian pameran ini mengeksplorasi gagasan pertukaran, pengaruh dan jejak melalui subyek pemberian atau hadiah.
Mulai dari kegiatan sosial sampai pertunjukan budaya dan konsep filsafat, tindakan memberi hadiah yang tampak biasa itu sesungguhnya ambivalen dan bersifat paradoks, dan dengan demikian menjadi sumber pesona, kekesalan, serta perdebatan.
Berbeda dengan transaksi ekonomi, hadiah itu lebih dari sekadar objek yang dipertukarkan. Hadiah mewujudkan keluasan hati sang pemberi, yang kerap menimbulkan kewajiban di pihak penerima, dan tanpa disengaja mungkin bahkan menjadi beban yang berat.
Pameran ini dikurasi oleh June Yap, bersama Anna-Catharina Gebbers, Grace Samboh, serta Gridthiya Gaweewong, dan diadakan di National Gallery Singapore.
June Yap, Direktur Kuratorial, Koleksi dan Program, Singapore Art Museum, mengatakan dengan berlandaskan konsep pemberian hadiah yang berkesan sederhana, pameran ini dikurasi untuk mengamati hal-hal berwujud dan tidak berwujud pada dan di sekitar objek, karya seni dan riwayat, serta bagaimana hal-hal itu saling terjalin.
"Sama seperti pemberian, hubungan kita dengan objek, karya seni dan riwayat tidak dapat dipertimbangkan tanpa memperhatikan hubungan antar orang. Dalam konteks pandemi, paradoks pemberian juga dapat dilihat sebagai tercermin dalam paradoks mengenai kontak yang diharapkan di tengah ketiadaannya, tetapi juga mengandung risiko besar," katanya.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.