Akan Dilelang November, Simak Cerita di Balik Lukisan Femme ala Montre Karya Pablo Picasso
16 September 2023 |
08:10 WIB
Nama seniman Pablo Picasso memang enggak ada matinya. Meski maestro kubisme itu telah mangkat beberapa dekade silam, tapi karya-karyanya masih diburu kolektor dan dibanderol dengan harga selangit. Kini, salah satu karyanya Femme à la montre atau Woman with a Watch (1932) akan dilelang.
Kabar terbaru, Sotheby's akan kembali melelang mahakarya Pablo Picasso itu. Lukisan tersebut merupakan satu dari beberapa karya yang bakal dilelang pada musim gugur mendatang. Demikian, menurut laporan The Wall Street Journal.
Baca juga: Profil Henri Matisse, Maestro Lukis yang Menjadi Guru & Rival Pablo Picasso
Lukisan yang menjadi koleksi mendiang dermawan New York Emily Fisher Landau itu akan dilelang bersama lukisan maestro lain. Termasuk Ed Ruscha yang karyanya jadi koleksi miliarder Jeff Bezos, Jasper Johns, Glenn Ligon, dan Mark Tansey yang akan dijual pada 8-9 November 2023.
Tidak tanggung-tanggung, total akan ada sekitar 120 pengelompokan karya koleksi Landau yang bakal dilelang. Bahkan, jaminan finansial dari koleksi tersebut diperkirakan bakal menghasilkan lebih dari US$400 juta jika berbagai karya seni karya maestro itu laku.
Namun, yang menjadi primadona dalam lelang tersebut tentu saja adalah lukisan karya Picasso tersebut. Pasalnya karya tersebut juga mengambil salah satu subjeknya yang terkenal, yakni Marie-Thérèse Walter, model sekaligus kekasih sang seniman saat masih muda.
Julian Dawes, kepala Seni Impresionis dan Modern Amerika di Sotheby mengatakan, karya Picasso yang menggambarkan sosok Walter memang kerap menghasilkan harga fantastis. Lukisan dari sosok dengan julukan nyonya muda Picasso itu pun disebut sebagai karya definitif dalam sejarah seni Barat.
"Femme à la montre karya Picasso adalah sebuah mahakarya dalam segala hal. Dilukis pada 1932 dengan penuh kegembiraan dan gairah. Warna primernya yang berani terlihat dari kanvas setinggi lima kaki," katanya.
Menurut rumah lelang itu, potret tersebut berasal dari salah satu tahun paling produktif dalam karier pelukis Guernica itu. Lukisan berdimensi 130 x 96,5 cm itu pun sempat menjadi primadona dalam eksibisi yang diselenggarakan oleh Musée Picasso di Paris dan Tate Modern di London pada 2018.
Picasso pertama kali bertemu Walter di Paris pada 1927 ketika dia berusia 17 tahun, dan Picasso masih menikah dengan istri pertamanya, Olga Khokhlova, penari balet Rusia-Ukraina. Dari sinilah Walter akan menjadi inspirasi untuk beberapa kanvas, gambar, dan pahatannya yang paling dicari kolektor.
Menurut Sotheby's sang seniman melukis Femme à la montre pada Agustus 1932, segera setelah retrospektif di Galerie Georges Petit di Paris berakhir. Adapun yang menjadi perhatian para kritikus adalah kecermatan Picasso atas setiap detail kecil dari karya tersebut sehingga menghasilkan komposisi yang kompleks sekaligus harmonis.
Selain Picasso, karya besar lainnya yang akan dijual termasuk Securing the Last Letter (Boss) karya Ed Ruscha yang dibuat pada 1964. Kemudian ada pula lukisan karya perupa abstrak ekspresionisme Mark Rothko yang belum diberi judul dan diselesaikan pada 1958.
Menurut beberapa informasi, karya pelukis kelahiran Latvia itu berasal dari seri terkenal yang diproduksi Rothko atas komisi untuk restoran Four Seasons di Seagram, New York. Selain itu ada juga karya Mark Tansey bertajuk Triumph Over Mastery II (1987) yang diharapkan bisa membawa rekor seniman dalam lelang tahun ini.
Baca juga: Karya Masterpiece Pablo Picasso Ini Akan Dilelang untuk Pertama Kalinya
Editor: Dika Irawan
Kabar terbaru, Sotheby's akan kembali melelang mahakarya Pablo Picasso itu. Lukisan tersebut merupakan satu dari beberapa karya yang bakal dilelang pada musim gugur mendatang. Demikian, menurut laporan The Wall Street Journal.
Baca juga: Profil Henri Matisse, Maestro Lukis yang Menjadi Guru & Rival Pablo Picasso
Lukisan yang menjadi koleksi mendiang dermawan New York Emily Fisher Landau itu akan dilelang bersama lukisan maestro lain. Termasuk Ed Ruscha yang karyanya jadi koleksi miliarder Jeff Bezos, Jasper Johns, Glenn Ligon, dan Mark Tansey yang akan dijual pada 8-9 November 2023.
Tidak tanggung-tanggung, total akan ada sekitar 120 pengelompokan karya koleksi Landau yang bakal dilelang. Bahkan, jaminan finansial dari koleksi tersebut diperkirakan bakal menghasilkan lebih dari US$400 juta jika berbagai karya seni karya maestro itu laku.
Namun, yang menjadi primadona dalam lelang tersebut tentu saja adalah lukisan karya Picasso tersebut. Pasalnya karya tersebut juga mengambil salah satu subjeknya yang terkenal, yakni Marie-Thérèse Walter, model sekaligus kekasih sang seniman saat masih muda.
Julian Dawes, kepala Seni Impresionis dan Modern Amerika di Sotheby mengatakan, karya Picasso yang menggambarkan sosok Walter memang kerap menghasilkan harga fantastis. Lukisan dari sosok dengan julukan nyonya muda Picasso itu pun disebut sebagai karya definitif dalam sejarah seni Barat.
"Femme à la montre karya Picasso adalah sebuah mahakarya dalam segala hal. Dilukis pada 1932 dengan penuh kegembiraan dan gairah. Warna primernya yang berani terlihat dari kanvas setinggi lima kaki," katanya.
Menurut rumah lelang itu, potret tersebut berasal dari salah satu tahun paling produktif dalam karier pelukis Guernica itu. Lukisan berdimensi 130 x 96,5 cm itu pun sempat menjadi primadona dalam eksibisi yang diselenggarakan oleh Musée Picasso di Paris dan Tate Modern di London pada 2018.
Picasso pertama kali bertemu Walter di Paris pada 1927 ketika dia berusia 17 tahun, dan Picasso masih menikah dengan istri pertamanya, Olga Khokhlova, penari balet Rusia-Ukraina. Dari sinilah Walter akan menjadi inspirasi untuk beberapa kanvas, gambar, dan pahatannya yang paling dicari kolektor.
Menurut Sotheby's sang seniman melukis Femme à la montre pada Agustus 1932, segera setelah retrospektif di Galerie Georges Petit di Paris berakhir. Adapun yang menjadi perhatian para kritikus adalah kecermatan Picasso atas setiap detail kecil dari karya tersebut sehingga menghasilkan komposisi yang kompleks sekaligus harmonis.
Selain Picasso, karya besar lainnya yang akan dijual termasuk Securing the Last Letter (Boss) karya Ed Ruscha yang dibuat pada 1964. Kemudian ada pula lukisan karya perupa abstrak ekspresionisme Mark Rothko yang belum diberi judul dan diselesaikan pada 1958.
Menurut beberapa informasi, karya pelukis kelahiran Latvia itu berasal dari seri terkenal yang diproduksi Rothko atas komisi untuk restoran Four Seasons di Seagram, New York. Selain itu ada juga karya Mark Tansey bertajuk Triumph Over Mastery II (1987) yang diharapkan bisa membawa rekor seniman dalam lelang tahun ini.
Baca juga: Karya Masterpiece Pablo Picasso Ini Akan Dilelang untuk Pertama Kalinya
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.