The Red Room, karya Henri Matisse (Sumber gambar: Flickr/Gandalf's Gallery)

Profil Henri Matisse, Maestro Lukis yang Menjadi Guru & Rival Pablo Picasso

04 March 2023   |   15:37 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Gonjang-ganjing pecah di Museum Seni Kontemporer Karakas, Venezuela pada 2002. Pasalnya, lukisan berjudul Odalisque in Red Pants, yang ditaksir berharga US$3 juta hilang dari museum, dan diganti dengan yang palsu oleh seorang pencuri.

Lukisan fenomenal karya seniman Henri Matisse itu hirap tanpa kejelasan selama satu dasawarsa. Namun, misteri itu tersingkap saat agen Biro Investigasi Federal  (FBI) Amerika Serikat (AS) yang menyamar sebagai pembeli menemukan lukisan asli tersebut dari seorang penadah pada 2011.

Baca juga: 5 Lukisan Termahal Karya Seniman Wassily Kandinsky, Bapak Seni Abstrak Dunia

Menyaru sebagai kolektor seni, agen polisi rahasia AS itu sepakat membeli lukisan Odalisque seharga US$740.000 dari Pedro Antonia Marcuello dan Maria Artha Elis. Mereka kemudian bertransaksi di Hotel Miami Beach, AS.

Layaknya, film-film kriminal, kedua residivis seni itu akhirnya dicokok di hotel. Keduanya didakwa memiliki barang curian. Mereka pun lalu dijebloskan ke penjara tahanan federal meski mengaku bersalah atas upaya penjualan lukisan tersebut.

Akhirnya, lukisan yang menggambarkan perempuan tanpa busana itu dikembalikan lagi ke Venezuela pada 2014 untuk dipamerkan selama dua minggu di Museum Caracas Museum of Contemporary Art (MACCSI). Namun, siapakah sebenarnya Henri Matisse, perupa yang karyanya dicuri oleh dua pencoleng itu?


Mulai Melukis di Atas Ranjang

Henri-Émile-Benoît Matisse atau biasa dikenal Henri Matisse merupakan pelukis kenamaan dari Paris. Matisse lahir pada 31 Desember 1869, dari seorang pedagang gandum yang makmur di Perancis. Masa kecilnya dihabiskan di Bohain-en-Vermandois, Picardie, Perancis.  

Laman Britannica menuliskan, setelah menempuh pendidikan dasar di Picardie, Matisse melanjutkan studi hukum ke Paris selama setahun pada 1887. Setelahnya, dia bekerja sebagai administrator pengadilan di Le Cateau-Cambresis. Namun, dua tahun berselang Matisse terjangkit radang usus buntu parah.

Penyakit itu akhirnya harus membuatnya terbaring di atas kasur. Sampai akhirnya sang ibu memberikan satu set alat lukis minyak agar Matisse bisa berkarya. Kisah Matisse hampir mirip dengan Frida Kahlo, pelukis asal Meksiko yang juga melukis di atas pembaringan ketika sakit beberapa dekade kemudian.

Matisse pun menemukan kenikmatan melukis dengan mengandalkan ingatan terhadap rumah neneknya di Le Cetau dan menuangkannya di atas kanvas. Hal itu tetap diteruskan setelah sembuh pada 1891. Yaitu dengan meninggalkan pekerjaannya sebagai pegawai hukum dan memilih menjadi seniman lukis.
 
 


Matisse lalu belajar di Julian Academy Perancis dan berguru pada William Adolphe Bouguereau dan Gustav Moreau.  Keduanya merupakan pelukis terkenal asal Prancis dengan gaya  bohemian dan simbolik. Mereka biasanya membuat ilustrasi untuk figur-figur alkitab dan mitologi.

Tak hanya itu, pada 1896 Matisse juga menelusuri penjelajahan teknik melukis dari para pendahulunya. Termasuk gaya Monet, Van Gogh, Poussin dan Chardin. Setelahnya dia  mengunjungi John Peter Russell, pelukis asal Australia yang terkenal di Paris untuk  berguru kepada pelukis impresionis itu. 

Fase inilah yang kemudian mengubah gaya melukis Matisse hingga dia memamerkan lima lukisannya di Société Nationale des Beaux-Arts. Adapun, salah satunya lukisannya berjudul  Woman Reading (1894) pun berhasil memikat Raja Prancis, hingga dibeli dan dipajang di istana.

Baca juga: Vincent van Gogh, Edvard Munch, dan Seniman Besar Lain yang Memiliki Kehidupan Getir
1
2


SEBELUMNYA

7 Cara Menciptakan Rumah Ramah Anabul

BERIKUTNYA

Siap Dikelola Pemerintah, Begini Sejarah Hotel Sultan di Jakarta

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: