Absen Tahun Ini, Yuk Kenalan dengan Sejarah & Agenda Tahunan di Dieng Culture Festival
02 August 2023 |
08:30 WIB
Sejumlah Agenda Dieng Culture Festival
Selama tiga hari penyelenggaraannya, DCF selalu menyajikan sejumlah acara yang menarik dan bisa menambah wawasan pengunjung tentang seni tradisi dan kebudayaan masyarakat di kawasan Dieng yang masih terjaga sampai saat ini. Selain itu, ada pula acara seni musik kontemporer yang sayang untuk dilewatkan. Berikut adalah beberapa acara yang biasanya ada di DCF.
1. Tari Rampak Yakso Pringgondani
Mengusung tari kolosal, pertunjukan ini biasanya dilakukan oleh lebih dari 20 penari laki-laki. Mereka mengenakan kostum daerah yang didominasi warna hitam dan merah, seluruh wajah ditutup dengan riasan berwarna hitam, ditambah dengan variasi menyerupai gigi taring dan rambut palsu yang berantakan.
2. Tari Lengger
Tari ini merupakan tarian bebas yang dipertunjukkan oleh beberapa orang yang mayoritas terdiri dari kaum laki-laki. Secara visual, pakaian yang digunakan mirip seperti adat Jawa pada umumnya. Namun yang menarik adalah hadirnya penari wanita yang mempertontonkan gaya tarian bebas namun tetap gemulai. Tarian ini diiringi oleh alunan musik gamelan Jawa.
3. Pagelaran Wayang Kulit
Pagelaran wayang kulit dijadikan sebagai salah satu dari rangkaian Dieng Culture Festival untuk melestarikan kesenian yang hampir punah di Pulau Jawa. Selain itu, pagelaran wayang kulit telah menjadi tradisi bagi masyarakat Jawa untuk mengucap syukur pada Sang Pencipta. Biasanya, rangkaian acara pagelaran wayang kulit ditutup dengan penerbangan ribuan lampion.Dieng Culture Festival (Sumber gambar: Kemenparekraf RI)
4. Kirab Budaya
Kirab budaya dalam DCF dapat digambarkan sebagai iring-iringan peserta yang berjumlah ratusan orang guna memandu atau mengarak anak-anak rambut gimbal yang akan dicukur. Seluruh peserta kirab mengenakan pakaian adat Jawa, yaitu blangkon dan beskap untuk pria dan kebaya untuk wanita. Sedangkan anak-anak rambut gimbal mengenakan pakaian serba putih dan ikat kepala yang juga berwarna putih.5. Jamasan Anak Rambut Gimbal
Jamasan digambarkan sebagai ritual dengan menggunakan air yang berasal dari Sendang Maerokoco dan tujuh sumber mata air lainnya, serta bunga tujuh rupa yang dipercikkan pada anak-anak rambut gimbal yang akan dicukur. Jamasan dengan air tujuh rupa ini mengandung filosofi bahwa anak-anak rambut gimbal memohon doa restu kepada leluhur dan Tuhan supaya ritual pencukuran rambutnya berjalan dengan lancar.Dieng Culture Festival (Sumber gambar: Kemenparekraf RI)
6. Ritual Cukur Rambut Gimbal
Ritual Cukur Rambut Gimbal merupakan acara puncak dari Dieng Culture Festival. Tak ayal jika acara ini paling banyak menyedot perhatian pengunjung. Lokasi pencukuran berada di pelataran Candi Arjuna, dimana di tengahnya terdapat pembatas berupa kain berwarna putih. Selama ritual berlangsung, pengunjung tidak boleh melewati pembatas tersebut, sebab yang boleh memasuki kawasan steril hanya yang berkepentingan dan tamu undangan saja.
7. Larungan
Larung dalam bahasa Indonesia berarti hanyut, dalam penyelenggaraan DCF larungan merupakan prosesi menghanyutkan cukuran rambut anak-anak gimbal. Filosofi dari ritual ini adalah untuk membuang segala petaka yang ada dalam diri peserta ruwatan.
8. Jazz Di Atas Awan
Selain acara seni tradisi, di DCF kalian juga bisa menikmati acara Jazz Di Atas Awan yang kini sudah menjadi agenda nasional. Acara ini diisi oleh penampilan sederet musisi jazz kenamaan di panggung yang berada di dataran tinggi Dieng yang sering diselimuti kabut, sehingga identik dengan nama gelarannya. Suasana syahdu berkat alunan musik jazz berpadu dengan nuansa sejuk dan pemandangan yang indah menjadi daya tarik dari gelaran tahunan ini.Baca juga: Tengok Fenomena Embun Upas yang Muncul di Dataran Tinggi Dieng
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.