Menapaki Negeri di Atas Awan, Pesona Sunrise dari Puncak Gunung Prau
04 December 2024 |
07:00 WIB
Menawannya negeri di atas awan terlihat dari puncak Dieng, Jawa Tengah. Surga bagi para pendaki ini sukses menawarkan keindahan alam yang luar biasa dan menjadi salah satu destinasi favorit bagi para pendaki. Gunung Prau di Wonosobo menjadi salah satu tujuan utama para pendaki pemula yang tak pernah sepi.
Meski tidak terlalu tinggi dibanding gunung lainnya di Jawa Tengah, gunung ini selalu menjadi incaran pendaki karena pemandangannya yang memukau. Saat matahari terbit, keindahan Prau sukses memanjakan mata bagi siapapun yang mendakinya. Gunung ini memiliki beberapa jalur pendakian yang semuanya memiliki lanskap keindahannya masing-masing.
Baca juga: Tarif Baru Wisata Alam Mendaki dan Berkemah di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Jalur Patak Banteng menjadi salah satu jalur populer yang disukai pendaki. Melewati Patak Banteng, tawaran pemandangan yang berkesan serta perjalanan seru siap menemani pendaki. Pendakian dimulai dari basecamp Patak Banteng, titik awal pendakian yang bisa diakses dengan mudah dari kawasan Dieng. Di basecamp, pendaki diwajibkan mendaftar dan melapor kepada petugas tentang jumlah pendaki serta perlengkapan yang dibawa.
Saat musim kemarau tiba antara April hingga Oktober, gunung dengan ketinggian 2.565 mdpl ini ramai oleh pendaki. Cuaca yang cerah akan memungkinkan pemandangan yang lebih jelas dengan cuaca Dieng yang dingin di antara 20-12 derajat Celcius.
Oleh karena itu, pendaki membutuhkan perlengkapan yang cukup memadai mulai dari jaket tebal, sarung tangan, sepatu gunung, logistik makanan yang cukup, hingga penerangan untuk keperluan pendakian malam hari.
Tak hanya persiapan logistik, pendakian juga membutuhkan kondisi fisik dan mental yang memadai. Sebab, pendakian Gunung Prau via Patak Banteng bisa dibilang cukup menantang dengan kondisi medan yang terjal dan curam. Jalur ini akan melalui ratusan anak tangga hingga sampai ke area Pos 3, sehingga melakukan pemanasan dan latihan fisik beberapa hari sebelum keberangkatan memang diperlukan.
Biasanya para pendaki memulai perjalanan sekitar pukul 01.00 dini hari dengan harapan bisa mencapai puncak saat matahari terbit. Jalur menuju puncak melewati Patak Banteng saat malam hari yang menawarkan pemandangan yang indah bertabur bintang di langit sepanjang jalan.
Dari Pos 1, perjalanan pertama menuju Pos 2 pun cukup mudah, meskipun jalan setapak mulai terasa menanjak. Jalur ini akan makin terjal seiring dengan pendakian dengan sedikit bebatuan dan banyaknya anak tangga yang harus dilewati. Keunikan jalur ini adalah rasa ketenangan malam yang begitu mendalam. Tak jarang, pendaki memilih untuk berhenti sejenak dan menikmati taburan bintang atau sekadar berbincang ringan sebelum melanjutkan perjalanan.
Sesampainya di Pos 3, pemandangan lembah Dieng yang luas mulai terlihat dengan latar belakang pegunungan yang diselimuti kabut pagi. Pemandangan ini memberi rasa tenang, sekaligus menjadi tempat yang cocok untuk beristirahat sejenak. Setelah itu, pendakian berlanjut menuju Sunrise Camp yang menjadi pusat bagi para pendaki menyaksikan matahari terbit.
Setelah melalui perjalanan yang penuh tantangan dan keindahan, puncak Gunung Prau akan menyambut dengan pemandangan 360 derajat dari atap tertinggi Prau. Dari sini, wisatawan bisa melihat deretan gunung-gunung lain di Jawa Tengah seperti Sindoro, Sumbing, Merapi, dan Merbabu serta lautan awan yang membentang. Perjalanan memakan waktu 2,5 jam hingga 3 jam untuk sampai ke puncak Prau.
Untuk sampai di Gunung Prau, pendaki perlu melakukan perjalanan ke Wonosobo. Biasanya, pendaki menitik tempat di Terminal Mendolo sebelum melanjutkan perjalanan ke arah basecamp Patak Banteng. Dari pusat Jakarta, diperlukan perjalanan sekitar 10-11 jam menggunakan bus, kemudian menyambung perjalanan dengan bus lokal ke Dieng selama kurang lebih 1 jam. Perjalanan ini akan memakan dana sekitar Rp300.000 untuk satu orang.
Baca juga: Rekomendasi Gunung di Indonesia dengan Jalur Pendakian Landai untuk Pemula
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Meski tidak terlalu tinggi dibanding gunung lainnya di Jawa Tengah, gunung ini selalu menjadi incaran pendaki karena pemandangannya yang memukau. Saat matahari terbit, keindahan Prau sukses memanjakan mata bagi siapapun yang mendakinya. Gunung ini memiliki beberapa jalur pendakian yang semuanya memiliki lanskap keindahannya masing-masing.
Baca juga: Tarif Baru Wisata Alam Mendaki dan Berkemah di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Jalur Patak Banteng menjadi salah satu jalur populer yang disukai pendaki. Melewati Patak Banteng, tawaran pemandangan yang berkesan serta perjalanan seru siap menemani pendaki. Pendakian dimulai dari basecamp Patak Banteng, titik awal pendakian yang bisa diakses dengan mudah dari kawasan Dieng. Di basecamp, pendaki diwajibkan mendaftar dan melapor kepada petugas tentang jumlah pendaki serta perlengkapan yang dibawa.
Gunung Prau (Sumber gambar: Indah Permata Hati/Hypeabis.id)
Saat musim kemarau tiba antara April hingga Oktober, gunung dengan ketinggian 2.565 mdpl ini ramai oleh pendaki. Cuaca yang cerah akan memungkinkan pemandangan yang lebih jelas dengan cuaca Dieng yang dingin di antara 20-12 derajat Celcius.
Oleh karena itu, pendaki membutuhkan perlengkapan yang cukup memadai mulai dari jaket tebal, sarung tangan, sepatu gunung, logistik makanan yang cukup, hingga penerangan untuk keperluan pendakian malam hari.
Tak hanya persiapan logistik, pendakian juga membutuhkan kondisi fisik dan mental yang memadai. Sebab, pendakian Gunung Prau via Patak Banteng bisa dibilang cukup menantang dengan kondisi medan yang terjal dan curam. Jalur ini akan melalui ratusan anak tangga hingga sampai ke area Pos 3, sehingga melakukan pemanasan dan latihan fisik beberapa hari sebelum keberangkatan memang diperlukan.
Biasanya para pendaki memulai perjalanan sekitar pukul 01.00 dini hari dengan harapan bisa mencapai puncak saat matahari terbit. Jalur menuju puncak melewati Patak Banteng saat malam hari yang menawarkan pemandangan yang indah bertabur bintang di langit sepanjang jalan.
Gunung Prau (Sumber gambar: Indah Permata Hati/Hypeabis.id)
Dari Pos 1, perjalanan pertama menuju Pos 2 pun cukup mudah, meskipun jalan setapak mulai terasa menanjak. Jalur ini akan makin terjal seiring dengan pendakian dengan sedikit bebatuan dan banyaknya anak tangga yang harus dilewati. Keunikan jalur ini adalah rasa ketenangan malam yang begitu mendalam. Tak jarang, pendaki memilih untuk berhenti sejenak dan menikmati taburan bintang atau sekadar berbincang ringan sebelum melanjutkan perjalanan.
Sesampainya di Pos 3, pemandangan lembah Dieng yang luas mulai terlihat dengan latar belakang pegunungan yang diselimuti kabut pagi. Pemandangan ini memberi rasa tenang, sekaligus menjadi tempat yang cocok untuk beristirahat sejenak. Setelah itu, pendakian berlanjut menuju Sunrise Camp yang menjadi pusat bagi para pendaki menyaksikan matahari terbit.
Setelah melalui perjalanan yang penuh tantangan dan keindahan, puncak Gunung Prau akan menyambut dengan pemandangan 360 derajat dari atap tertinggi Prau. Dari sini, wisatawan bisa melihat deretan gunung-gunung lain di Jawa Tengah seperti Sindoro, Sumbing, Merapi, dan Merbabu serta lautan awan yang membentang. Perjalanan memakan waktu 2,5 jam hingga 3 jam untuk sampai ke puncak Prau.
Untuk sampai di Gunung Prau, pendaki perlu melakukan perjalanan ke Wonosobo. Biasanya, pendaki menitik tempat di Terminal Mendolo sebelum melanjutkan perjalanan ke arah basecamp Patak Banteng. Dari pusat Jakarta, diperlukan perjalanan sekitar 10-11 jam menggunakan bus, kemudian menyambung perjalanan dengan bus lokal ke Dieng selama kurang lebih 1 jam. Perjalanan ini akan memakan dana sekitar Rp300.000 untuk satu orang.
Baca juga: Rekomendasi Gunung di Indonesia dengan Jalur Pendakian Landai untuk Pemula
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.