6 Serial dan Film Korea yang Bikin Bapak-Bapak Tambah Sayang sama Anaknya
28 July 2023 |
21:30 WIB
Bapak atau ayah adalah figur penting bagi anak-anaknya. Selain ibu tentunya. Mereka adalah sosok yang kerap menjadi pelindung, guru, dan pahlawan bagi buah hati mereka. Peran ayah ini juga muncul dalam beberapa karakter di film dan serial Korea.
Ada karakter yang rela mengorbankan impiannya demi sang buah hati, yang sedang berjuang melawan gangguan mentalnya. Ada pula figur ayah yang mengalami kekurangan, tetapi tetap berusaha melindungi anaknya. Benang merahnya adalah mereka merupakan sosok pelindung. Selalu hadir bagi anak-anak mereka.
Baca juga: Tren Korean Beauty Meningkat, Kecantikan Natural Makin Diminati Khalayak
Dalam pengasuhan atau parenting anak, keberadaan ayah ini memang begitu sentral. Peran ayah dalam hal ini, lebih banyak mengambil porsi mengatur perkembangan mental dan moral. Dua di antaranya adalah mengajarkan anak dalam proses pengambilan keputusan atau pemecahan masalah.
Pelajaran lain yang bisa didapat dari tayangan ini adalah sosok ayah pun tidak sempurna. Mereka tetap memiliki berbagai kekurangan dan persoalannya masing-masing. Akan tetapi, di tengah masalah itu, mereka tetap berupaya untuk hadir buat buah hatinya.
Untuk memberikan semangat buat bapak-bapak di luar sana dalam mengurus anak, Hypeabis.id merangkum daftar film dan serial Korea atau drakor yang menampilkan sisi kebapakan.
Ada sisi kebapakan dalam drama bergenre percintaan ini. Serial yang dirilis pada 2020 ini bercerita tentang kehidupan Hong Dae Young (Yoon Sang Hyun) dan istrinya Jung Da Jung (Kim Ha Neul). Kehidupan keduanya bak langit dan bumi. Sang istri memiliki karier yang cemerlang sebagai penyiar, sedangkan sang suami hanya bekerja serabutan. Apesnya, Jung Da Jung mengajukan gugatan cerai karena kondisi tersebut.
Dalam satu cerita, Dae Young berubah menjadi anak muda berusia 18 tahun (Lee Do Hyun). Dengan penampilan barunya itu, Dae Young ingin memperbaiki hidupnya, serta menjadi ayah untuk anak-anaknya.
Di sini, Dae Young muda bersekolah di tempat yang sama dengan anak-anaknya. Dia pun berusaha untuk menjaga anaknya, menghadapi para pengganggu, dan terus memotivasi mereka. Sementara itu, kedua anaknya tidak sadar jika sosok Dae Young muda itu adalah ayahnya.
Serial ini sempat booming pada 2020. Berkisah tentang anak-anak muda yang punya ambisi mendirikan perusahaan rintisan. Mereka adalah Seo Dalmi (Bae Suzy), Nam Do-San (Nam Joo-Hyuk), Won In Jae (Kang Han-Na), dan Han Ji-Pyeong (Kim Sun-Ho). Di tengah pergulatan mereka mendirikan bisnis teknologi, kita terselip cerita tentang perjuangan sang ayah. Dia adalah Seo Chung-Myung (Kim Joo-Hun), ayah dari Seo Dalmi dan Won In Jae.
Sosok ayah pekerja keras dan kreatif. Dia bermimpi suatu saat nanti dapat membangun startup. Sayang, nasib baik tidak berpihak padanya. Pernikahannya berantakan. Kedua putrinya hidup terpisah. Saat yang sama dia mendapat hinaan dari tempat kerjanya.
Kendati menghadapi ejekan dan hinaan, dia tidak pernah menyerah dalam usahanya. Walau pun dia tidak dapat melihat impian besarnya, dia telah menanamkan benih semangat dalam putrinya, Dal Mi, yang bercita-cita menjadi pengusaha sukses dan mewujudkan impian ayahnya. Usai kematiannya, putri-putrinya meneruskan warisannya dengan cara mereka sendiri, menjadi pesaing berat dalam dunia bisnis.
Serial ini berkisah tentang pengacara muda berbakat Woo Young Woo (Park Eun Bin) yang mengidap kelainan spektrum autisme (ASD). Gangguan ini membuatnya merasa canggung ketika berhadapan dengan orang lain. Namun, dia memiliki kelebihan berupa ingatan yang kuat, cerdas, dan kreatif dalam menangani kasus. Dia hafal di luar kepala setiap peraturan perundang-undangan.
Di balik kecemerlangan Woo Young Woo ini ada seorang ayah yang telah berdiri dan mendukungnya. Dia adalah Woo Gwang Ho (Jeon Bae Soo). Ayah tunggal yang mengorbankan mimpinya menjadi pengacara, demi mengabdikan dirinya untuk membesarkan putir spesialnya, Young Woo. Dia senantiasa menghibur dan menanamkan kepercayaan diri putrinya.
Gwang Ho benar-benar muncul sebagai ayah terbaik, karena dia memastikan bahwa Young Woo tidak pernah merasa kekurangan apa pun, serta tumbuh menjadi wanita muda yang percaya diri.
Dirilis pada 2013, film bergenre drama komedi ini patut ditonton para ayah. Sebab, film ini mengisahkan kecintaan seorang ayah bernama Yong-Goo (Ryoo Seung-Ryong) terhadap putrinya. Ceritanya, Yong-Goo ini menderita cacat mental. Suatu ketika, sang ayah dituduh melakukan kejahatan, sehingga hidupnya berujung di penjara.
Cerita pahit itu bermula ketika Yong-Goo ingin membelikan tas ransel Sailor Moon kuning di sebuah toko untuk putrinya. Tas incaran putrinya itu tengah dijual. Yong-Goo pun masuk ke toko itu, tetapi dia ditampar oleh pembeli tersebut karena dianggap mengganggu.
Esoknya, dia bertemu dengan anak kecil pembeli tas tersebut. Dia memberi tahu Yong-Goo bahwa ada toko lain yang menjual tas serupa. Yong-Goo pun mengikuti gadis ke pasar. Tiba-tiba gadis itu terbaring tak sadarkan diri. Yong-Goo berusaha melakukan CPR.
Sayang, upaya Yong-Goo dinilai berbeda oleh saksi. Dia dituduh menculik dan membunuh anak tersebut. Ayah dari gadis yang telah meninggal adalah Kepala Badan Kepolisian Nasional. Yong-Goo telah dihukum mati dan dipenjara.
Di penjara, Yong-Goo berbagi sel dengan lima narapidana lainnya. Suatu hari, Yong-Goo menyelamatkan nyawa teman selnya, So Yang-Ho (Oh Dal-Su), dari pemimpin geng penjara saingan.
Sebagai rasa terima kasih, Yang-Ho menawarkan untuk membantu Yong-Goo dengan cara apa pun yang dia bisa. Yong-Goo mengungkapkan keinginannya untuk bertemu dengan putrinya, Ye-Seung. Kelima narapidana tersebut kemudian bersatu untuk merencanakan keajaiban yang bisa terjadi. Sebagai informasi, film ini juga telah di-remake dalam versi Indonesia dengan judul sama.
Film berlatar belakang sejarah ini menyajikan kisah tentang 400 orang Korea yang menjalani kerja paksa di Pulau Perang. Saat itu, Korea berada dalam cengkraman penjajah Jepang. Para pekerja tambang itu mencoba melarikan diri karena kondisi yang mengenaskan di sana.
Figur ayah dalam film ini muncul dari karakter Lee-Kang-Ok (Hwang Jung-Min). Dia merupakan pemimpin band di Hotel Kyungsung. Dalam performanya, dia kerap ditemani oleh anaknya yang berdansa di atas panggung.
Demi memuluskan karier musiknya, Lee Kang-Ok memutuskan pergi ke Jepang setelah mendapat iming-iming dari seseorang. Akan tetapi di pertengahan jalan, dia direkrut ke Pulau Perang secara paksa. Ternyata, dia telah ditipu. Akhirnya dia pun terpaksa menjadi penambang di pulau itu. Di sana, dia berusaha melakukan apa saja untuk melindungi putrinya.
Situasi Seok-Woo (Gong Yoo) tidaklah mudah, ketika gerombolan zombi menyerang kereta yang dinaikinya. Satu sisi, dia harus melindungi dirinya. Sisi lain, dia mesti melindungi anaknya, Soo-An (Kim Soo-Ahn) dari gigitan zombi.
Sebelum kejadian mengerikan tersebut, Seok-Woo bekerja sebagai fund manager di Seoul. Namun, dia figur ayah yang sibuk, sehingga tidak memiliki banyak waktu untuk anaknya. Suatu ketika, Soo-An bersikeras ingin menemui ibunya di hari ulang tahunnya. Keinginan tersebut tidak bisa ditolak oleh Seok-Woo. Mereka pun naik kereta KTX ke Busan di Stasiun Seoul.
Baca juga: Review Film Korea Cart, PHK Massal yang Terinspirasi dari Kisah Nyata
Sebelum keberangkatan, seorang gadis terinfeksi zombi. Dia melompat dari kereta. Ternyata, di situlah para penumpang, termasuk Seok-Woo dan So-Ann harus berjuang hidup dan melawan para zombi tersebut.
Editor: Fajar Sidik
Ada karakter yang rela mengorbankan impiannya demi sang buah hati, yang sedang berjuang melawan gangguan mentalnya. Ada pula figur ayah yang mengalami kekurangan, tetapi tetap berusaha melindungi anaknya. Benang merahnya adalah mereka merupakan sosok pelindung. Selalu hadir bagi anak-anak mereka.
Baca juga: Tren Korean Beauty Meningkat, Kecantikan Natural Makin Diminati Khalayak
Dalam pengasuhan atau parenting anak, keberadaan ayah ini memang begitu sentral. Peran ayah dalam hal ini, lebih banyak mengambil porsi mengatur perkembangan mental dan moral. Dua di antaranya adalah mengajarkan anak dalam proses pengambilan keputusan atau pemecahan masalah.
Pelajaran lain yang bisa didapat dari tayangan ini adalah sosok ayah pun tidak sempurna. Mereka tetap memiliki berbagai kekurangan dan persoalannya masing-masing. Akan tetapi, di tengah masalah itu, mereka tetap berupaya untuk hadir buat buah hatinya.
Untuk memberikan semangat buat bapak-bapak di luar sana dalam mengurus anak, Hypeabis.id merangkum daftar film dan serial Korea atau drakor yang menampilkan sisi kebapakan.
1. 18 Again
Ada sisi kebapakan dalam drama bergenre percintaan ini. Serial yang dirilis pada 2020 ini bercerita tentang kehidupan Hong Dae Young (Yoon Sang Hyun) dan istrinya Jung Da Jung (Kim Ha Neul). Kehidupan keduanya bak langit dan bumi. Sang istri memiliki karier yang cemerlang sebagai penyiar, sedangkan sang suami hanya bekerja serabutan. Apesnya, Jung Da Jung mengajukan gugatan cerai karena kondisi tersebut.
Dalam satu cerita, Dae Young berubah menjadi anak muda berusia 18 tahun (Lee Do Hyun). Dengan penampilan barunya itu, Dae Young ingin memperbaiki hidupnya, serta menjadi ayah untuk anak-anaknya.
Di sini, Dae Young muda bersekolah di tempat yang sama dengan anak-anaknya. Dia pun berusaha untuk menjaga anaknya, menghadapi para pengganggu, dan terus memotivasi mereka. Sementara itu, kedua anaknya tidak sadar jika sosok Dae Young muda itu adalah ayahnya.
2. Start-Up
Serial ini sempat booming pada 2020. Berkisah tentang anak-anak muda yang punya ambisi mendirikan perusahaan rintisan. Mereka adalah Seo Dalmi (Bae Suzy), Nam Do-San (Nam Joo-Hyuk), Won In Jae (Kang Han-Na), dan Han Ji-Pyeong (Kim Sun-Ho). Di tengah pergulatan mereka mendirikan bisnis teknologi, kita terselip cerita tentang perjuangan sang ayah. Dia adalah Seo Chung-Myung (Kim Joo-Hun), ayah dari Seo Dalmi dan Won In Jae.
Sosok ayah pekerja keras dan kreatif. Dia bermimpi suatu saat nanti dapat membangun startup. Sayang, nasib baik tidak berpihak padanya. Pernikahannya berantakan. Kedua putrinya hidup terpisah. Saat yang sama dia mendapat hinaan dari tempat kerjanya.
Kendati menghadapi ejekan dan hinaan, dia tidak pernah menyerah dalam usahanya. Walau pun dia tidak dapat melihat impian besarnya, dia telah menanamkan benih semangat dalam putrinya, Dal Mi, yang bercita-cita menjadi pengusaha sukses dan mewujudkan impian ayahnya. Usai kematiannya, putri-putrinya meneruskan warisannya dengan cara mereka sendiri, menjadi pesaing berat dalam dunia bisnis.
3. Extraordinari Attorney Woo
Serial ini berkisah tentang pengacara muda berbakat Woo Young Woo (Park Eun Bin) yang mengidap kelainan spektrum autisme (ASD). Gangguan ini membuatnya merasa canggung ketika berhadapan dengan orang lain. Namun, dia memiliki kelebihan berupa ingatan yang kuat, cerdas, dan kreatif dalam menangani kasus. Dia hafal di luar kepala setiap peraturan perundang-undangan.
Di balik kecemerlangan Woo Young Woo ini ada seorang ayah yang telah berdiri dan mendukungnya. Dia adalah Woo Gwang Ho (Jeon Bae Soo). Ayah tunggal yang mengorbankan mimpinya menjadi pengacara, demi mengabdikan dirinya untuk membesarkan putir spesialnya, Young Woo. Dia senantiasa menghibur dan menanamkan kepercayaan diri putrinya.
Gwang Ho benar-benar muncul sebagai ayah terbaik, karena dia memastikan bahwa Young Woo tidak pernah merasa kekurangan apa pun, serta tumbuh menjadi wanita muda yang percaya diri.
4. Miracle In Cell No. 7
Dirilis pada 2013, film bergenre drama komedi ini patut ditonton para ayah. Sebab, film ini mengisahkan kecintaan seorang ayah bernama Yong-Goo (Ryoo Seung-Ryong) terhadap putrinya. Ceritanya, Yong-Goo ini menderita cacat mental. Suatu ketika, sang ayah dituduh melakukan kejahatan, sehingga hidupnya berujung di penjara.
Cerita pahit itu bermula ketika Yong-Goo ingin membelikan tas ransel Sailor Moon kuning di sebuah toko untuk putrinya. Tas incaran putrinya itu tengah dijual. Yong-Goo pun masuk ke toko itu, tetapi dia ditampar oleh pembeli tersebut karena dianggap mengganggu.
Esoknya, dia bertemu dengan anak kecil pembeli tas tersebut. Dia memberi tahu Yong-Goo bahwa ada toko lain yang menjual tas serupa. Yong-Goo pun mengikuti gadis ke pasar. Tiba-tiba gadis itu terbaring tak sadarkan diri. Yong-Goo berusaha melakukan CPR.
Sayang, upaya Yong-Goo dinilai berbeda oleh saksi. Dia dituduh menculik dan membunuh anak tersebut. Ayah dari gadis yang telah meninggal adalah Kepala Badan Kepolisian Nasional. Yong-Goo telah dihukum mati dan dipenjara.
Di penjara, Yong-Goo berbagi sel dengan lima narapidana lainnya. Suatu hari, Yong-Goo menyelamatkan nyawa teman selnya, So Yang-Ho (Oh Dal-Su), dari pemimpin geng penjara saingan.
Sebagai rasa terima kasih, Yang-Ho menawarkan untuk membantu Yong-Goo dengan cara apa pun yang dia bisa. Yong-Goo mengungkapkan keinginannya untuk bertemu dengan putrinya, Ye-Seung. Kelima narapidana tersebut kemudian bersatu untuk merencanakan keajaiban yang bisa terjadi. Sebagai informasi, film ini juga telah di-remake dalam versi Indonesia dengan judul sama.
5. Battle Ship Island
Film berlatar belakang sejarah ini menyajikan kisah tentang 400 orang Korea yang menjalani kerja paksa di Pulau Perang. Saat itu, Korea berada dalam cengkraman penjajah Jepang. Para pekerja tambang itu mencoba melarikan diri karena kondisi yang mengenaskan di sana.
Figur ayah dalam film ini muncul dari karakter Lee-Kang-Ok (Hwang Jung-Min). Dia merupakan pemimpin band di Hotel Kyungsung. Dalam performanya, dia kerap ditemani oleh anaknya yang berdansa di atas panggung.
Demi memuluskan karier musiknya, Lee Kang-Ok memutuskan pergi ke Jepang setelah mendapat iming-iming dari seseorang. Akan tetapi di pertengahan jalan, dia direkrut ke Pulau Perang secara paksa. Ternyata, dia telah ditipu. Akhirnya dia pun terpaksa menjadi penambang di pulau itu. Di sana, dia berusaha melakukan apa saja untuk melindungi putrinya.
6. Train To Busan
Situasi Seok-Woo (Gong Yoo) tidaklah mudah, ketika gerombolan zombi menyerang kereta yang dinaikinya. Satu sisi, dia harus melindungi dirinya. Sisi lain, dia mesti melindungi anaknya, Soo-An (Kim Soo-Ahn) dari gigitan zombi.
Sebelum kejadian mengerikan tersebut, Seok-Woo bekerja sebagai fund manager di Seoul. Namun, dia figur ayah yang sibuk, sehingga tidak memiliki banyak waktu untuk anaknya. Suatu ketika, Soo-An bersikeras ingin menemui ibunya di hari ulang tahunnya. Keinginan tersebut tidak bisa ditolak oleh Seok-Woo. Mereka pun naik kereta KTX ke Busan di Stasiun Seoul.
Baca juga: Review Film Korea Cart, PHK Massal yang Terinspirasi dari Kisah Nyata
Sebelum keberangkatan, seorang gadis terinfeksi zombi. Dia melompat dari kereta. Ternyata, di situlah para penumpang, termasuk Seok-Woo dan So-Ann harus berjuang hidup dan melawan para zombi tersebut.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.