5 Masalah Kulit yang Timbul Akibat Polusi Udara Jakarta
14 June 2023 |
10:30 WIB
1
Like
Like
Like
2. Perubahan Zat Warna Kulit
Selain itu, paparan terus-menerus terhadap polusi udara juga dapat menyebabkan peningkatan risiko perubahan pigmentasi kulit, seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini dapat memudahkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit yang terpapar secara langsung dengan polutan.
3. Kelembaban Kulit Runtuh
Arini menyebut paparan polutan seperti hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) dan senyawa organik volatil (VOC) dapat mengganggu fungsi penghalang alami kulit. Hal ini mengompromikan kemampuannya untuk menjaga kelembapan, menyebabkan kulit kering, iritasi, dan penghalang kulit yang terganggu yang rentan terhadap kerusakan lebih lanjut dari faktor eksternal.
4. Penuaan Dini
Tidak henti di situ, kualitas udara yang buruk juga berkontribusi pada peningkatan risiko penuaan dini dan kerusakan kulit. Polutan udara, seperti partikel halus (PM2.5) dan polutan oksidatif, dapat merusak kolagen dan elastin dalam kulit, menyebabkan keriput, garis halus, dan kehilangan kekencangan kulit.
5. Stres Oksidatif Akibat Kombinasi Polusi & Radiasi UV
Di era perubahan iklim, dampak merugikan polusi dan radiasi ultraviolet (UV) pada kesehatan kulit menjadi perhatian yang semakin meningkat. Arini menegaskan ada bahaya potensial yang disebabkan oleh kombinasi faktor ini.
Polusi telah lama diakui sebagai ancaman terhadap kesehatan kulit. Namun, penelitian terbaru telah mengungkap bahwa interaksi antara polusi dan radiasi UV memperburuk efek merugikan pada kulit.
Kombinasi polusi dan radiasi UV menyebabkan produksi radikal bebas, yang menyebabkan stres oksidatif dan peradangan pada kulit. Radikal bebas adalah molekul yang sangat reaktif yang merusak komponen seluler, termasuk DNA, protein, dan lipid.
Kerusakan ini dapat menyebabkan penuaan dini, melemahnya barrier (sawar) kulit, peningkatan sensitivitas kulit, dan risiko lebih tinggi kambuhnya masalah kulit sebelumnya seperti jerawat, eksim/dermatitis, rosacea, dan lainnya.
Adapun yang menjadi perhatian khusus adalah pembentukan smog, campuran polutan dan radiasi UV. "Smog adalah sumber radikal bebas yang kuat, yang memperkuat efek negatifnya pada kulit," tuturnya.
Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Buruk, Cek Jenis Masker yang Efektif Menangkal Polusi
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Buruk, Cek Jenis Masker yang Efektif Menangkal Polusi
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.