Jakarta Kembali Jadi Kota Berpolusi di Dunia, Ini 7 Tip Olahraga di Luar Ruangan
17 June 2023 |
15:30 WIB
Kondisi udara di Jakarta sangat buruk selama sepekan terakhir. Wilayah ini kembali menempati peringkat teratas sebagai kota berpolusi di dunia, melompati Kolkata, India yang dikenal dengan transportasi paling padat merayap. Kota ini menempati posisi 11 pada daftar indeks kualitas udara IQAir.
Mengutip situs IQAir, indeks kualitas udara Jakarta berada dalam kondisi tidak sehat dengan poin 152. Konsentrasi PM 2.5 atau partikel udara berukuran lebih kecil dari 2,5 mikronmeter, berada pada angka 57,1 µg/m³. Jumlah ini 11.4 kali di atas nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.
Tentu kualitas udara yang buruk dapat memengaruhi kesehatan seseorang yang menghirupnya. Dampak paling nyata yang ditimbulkan adalah tenggorokan kering dan menimbulkan batuk. Lebih buruk lagi, udara berpolusi dapat menyebabkan ragam penyakit seperti infeksi paru hingga kardiovaskular.
"Secara umum, paparan polutan udara dalam ruangan dapat menyebabkan peningkatan kemungkinan penyakit jantung iskemik, penyakit paru obstruktif kronik, pneumonia, strok, dan kanker paru-paru," kata Patrick Harland, Analis Kualitas Udara untuk Ricardo, dikutip dari Good Housekeeping.
Baca juga: 5 Masalah Kulit yang Timbul Akibat Polusi Udara Jakarta
Di satu sisi, kita juga perlu menjaga tubuh agar tetap sehat dan bugar dengan berolahraga. Lantas bagaimana berolahraga di tengah udara berpolusi? Berikut beberapa langkah yang bisa kamu lakukan.
Cara mudah mengetahuinya, lihat kode warna yang ditampilkan. Udara dikatakan berbahaya jika kode warna yang ditampilkan cokelat. Adapun warna ungu menunjukkan sangat tidak sehat, merah berarti tidak sehat, oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif, kuning artinya sedang, dan hijau menunjukkan kualitas udara baik untuk kamu hirup.
Lampu lalu lintas adalah hotspot polusi lain yang harus dihindari. Pasalnya, ketika kendaraan menjauh dari lampu lalu lintas, mereka mengeluarkan lebih banyak emisi yang menjadi penyebab polusi udara.
Mengutip situs IQAir, indeks kualitas udara Jakarta berada dalam kondisi tidak sehat dengan poin 152. Konsentrasi PM 2.5 atau partikel udara berukuran lebih kecil dari 2,5 mikronmeter, berada pada angka 57,1 µg/m³. Jumlah ini 11.4 kali di atas nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.
Tentu kualitas udara yang buruk dapat memengaruhi kesehatan seseorang yang menghirupnya. Dampak paling nyata yang ditimbulkan adalah tenggorokan kering dan menimbulkan batuk. Lebih buruk lagi, udara berpolusi dapat menyebabkan ragam penyakit seperti infeksi paru hingga kardiovaskular.
"Secara umum, paparan polutan udara dalam ruangan dapat menyebabkan peningkatan kemungkinan penyakit jantung iskemik, penyakit paru obstruktif kronik, pneumonia, strok, dan kanker paru-paru," kata Patrick Harland, Analis Kualitas Udara untuk Ricardo, dikutip dari Good Housekeeping.
Baca juga: 5 Masalah Kulit yang Timbul Akibat Polusi Udara Jakarta
Di satu sisi, kita juga perlu menjaga tubuh agar tetap sehat dan bugar dengan berolahraga. Lantas bagaimana berolahraga di tengah udara berpolusi? Berikut beberapa langkah yang bisa kamu lakukan.
1. Cek AQI
AQI adalah singkatan dari Air Quality Index yang mengukur tingkat polusi udara. Nah, sebelum bepergian, sebaiknya buka laman website atau aplikasi AQI untuk mengetahui apakah kualitas udara di sekitar atau tempat tujuan kamu dalam kondisi sehat atau tidak.Cara mudah mengetahuinya, lihat kode warna yang ditampilkan. Udara dikatakan berbahaya jika kode warna yang ditampilkan cokelat. Adapun warna ungu menunjukkan sangat tidak sehat, merah berarti tidak sehat, oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif, kuning artinya sedang, dan hijau menunjukkan kualitas udara baik untuk kamu hirup.
2. Cek Rute
Sebelum memutuskan berolahraga di luar ruang, sebaiknya kamu mempertimbangkan lokasi yang akan di pilih. Taman, ruang publik, dan jalan setapak dengan zona emisi rendah bisa menjadi pilihan terbaik saat ini. Selain itu, kalian juga bisa mengecek rute yang akan dilalui.3. Jauhi Area Perkantoran
Polusi udara cenderung terperangkap di dalam jalan dengan gedung-gedung tinggi di kedua sisinya. Alhasil lokasi tersebut memiliki kualitas udara yang buruk dan harus dihindari untuk berolahraga.Lampu lalu lintas adalah hotspot polusi lain yang harus dihindari. Pasalnya, ketika kendaraan menjauh dari lampu lalu lintas, mereka mengeluarkan lebih banyak emisi yang menjadi penyebab polusi udara.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.