Ilustrasi kleptomania (Sumber gambar: Flickr/Morning Calm)

Masuk Kategori Gangguan Mental, Kenal Gejala & Cara Mengobati Kleptomania

18 May 2023   |   13:30 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Antara tahun 1880 dan 1930, terjadi peningkatan pencurian yang signifikan di pusat perbelanjaan, kebanyakan dilakukan oleh wanita dari kelas menengah dan atas. Situasi ini melahirkan patologi baru: kleptomania, yang didefinisikan sebagai kecenderungan untuk mencuri.

Bahasa hukum cenderung menetapkan bahwa benda yang dicuri bukanlah barang kebutuhan. Adapun secara medis, kleptomania dijelaskan sebagai dorongan yang tidak terkendali.

Ada di tengah masyarakat, kleptomania masuk ke dalam kategori kesehatan mental loh, Genhype. Mengutip Verywellhealth, kebiasaan ini tergolong gangguan kendali impulsif dimana penderitanya sulit mengendalikan emosi dan perilaku. 

Baca juga: Penyebab Kecanduan Judi Online dari Sisi Psikologis, Trauma hingga Gangguan Perkembangan

Penderita kleptomania sulit menahan diri dari keingnan untuk mencuri. Pelaku bahkan kerap beraksi di tempat publik hingga saat berkunjung ke rumah teman. 

Sejauh ini, tidak diketahui penyebab pasti dari kleptomania. Meski demikian, para peneliti telah mengembangkan teori bahwa salah satu penyebab potensialnya yakni ketidakseimbangan senyawa kimia otak. 

Neurotransmitter terlibat dalam pengiriman pesan di otak, dan ketika senyawa kimia ini tidak seimbang, mungkin ada masalah dengan cara otak merespons dorongan. Selain itu, kleptomania juga dipengaruhi penurunan kadar serotonin, yaitu senyawa kimia otak yang berfungsi mengatur emosi dan suasana hati (mood). 

Penyebab potensial lainnya yakni stres. Stres berdampak negatif pada kontrol impuls. Juga dikaitkan dengan gangguan pelepasan dopamin yaitu senyawa kimia otak yang menimbulkan rasa senang dan ketagihan.

Adapun diagnosa kleptomania biasanya dilakukan psikolog, psikiater, atau profesional kesehatan mental lainnya. Kerap kali kelainan ini muncul bersamaan dengan kecemasan dan depresi. 

Sementara itu, ada beberapa gejala seseorang mengalami kleptomania. Gejalanya seperti perasaan perlu mencuri sesuatu yang tidak dibutuhkan, tidak dapat mengontrol keinginan mencuri. Kemudian perasaan tegang, tidak nyaman, atau cemas sebelum mencuri. Perasaan senang, lega, atau puas selama aatau setelah mencuri. 

Namun, gejala kleptomania juga termasuk perasaan malu, bersalah, atau perasaan negatif terhadap diri sendiri setelah mencuri. Ada juga rasa takut tertangkap setelah mencuri.
1
2


SEBELUMNYA

Menparekraf Dorong Perajin Bali Tingkatkan Nilai Tambah Pada Produk Fesyen

BERIKUTNYA

Boutique Hotel Jadi Tipe Penginapan yang Banyak Disukai Anak Muda

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: