Serviks pada wanita. (Sumber gambar : Freepik)

Ladies Wajib Tahu, Ini 5 Tes Untuk Deteksi Dini Kanker Serviks

11 April 2023   |   20:00 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Kanker serviks masih menjadi momok menakutkan bagi para perempuan Indonesia. Pasalnya, kanker yang disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV) ini menjadi penyebab kematian terbanyak kedua setelah kanker payudara. Terlebih, penyakit ini kerap kali ditemukan pada stadium 2 atau lebih karena biasanya timbul tanpa gejala. 

Spesialis Obstetri dan Ginekologi dr. Andry menerangkan terkadang kutil yang timbul di kelamin atau bagian tubuh lain merupakan satu-satunya tanda yang terlihat. Infeksi HPV sejatinya tidak memiliki pengobatan anti-virus spesifik, dapat sembuh sendiri dengan bantuan imunitas tubuh.  “Namun, pada wanita yang berusia 30 tahun ke atas, kemungkinan untuk terjadi infeksi yang menetap menjadi lebih besar,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Hypeabis.id Selasa (11/4/2023).

Baca juga: Ladies, Intip 7 Tip Solo Traveling yang Aman & Menyenangkan

Andry menjelaskan kanker serviks termasuk penyakit yang slow-growing alias diperlukan fase yang panjang atau waktu yang lama dari tahap infeksi sampai menjadi kanker. Ada lebih dari 100 sub-tipe HPV yang digolongkan menjadi high-risk HPV.

Dia menyebut dari sekitar 30-40 sub-tipe HPV, diketahui hanya tipe HPV onkogenik tertentu yang paling sering menyebabkan kanker serviks, yaitu HPV strain 16 dan 18. “Infeksi HPV strain ini menyebabkan perubahan sifat sel pada area serviks menjadi sel abnormal yang berpotensi menjadi keganasan,” tutur Andry.
 
Adapun penularan infeksi HPV dapat terjadi melalui aktivitas seksual. Risiko penularan meningkat apabila seorang wanita sering berganti-ganti pasangan seksual, memiliki kebiasaan merokok, memiliki kondisi gangguan sistem imun, serta terinfeksi HIV/AIDS maupun penyakit kelamin lainnya.
 
Cegah Kanker Serviks

Oleh karena infeksi awal HPV dapat berlangsung tanpa gejala, maka pencegahan menurut Andry sangat penting untuk dilakukan. Ada dua tipe pencegahan yang bisa dilakukan yakni pencegahan primer dan sekunder.

Pencegahan primer dapat dilakukan dengan melakukan vaksinasi terhadap infeksi HPV. Vaksinasi atau pemberian antigen ke dalam tubuh individu akan menginduksi terbentuknya antibodi atau kekebalan terhadap infeksi alamiah dari HPV. “Vaksinasi dapat mencegah infeksi HPV penyebab kanker berkembang menjadi kanker serviks invasif,” sebut Andry.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) merekomendasikan vaksinasi HPV diberikandDua dosis untuk anak perempuan berusia 9-14 tahun dan tiga dosis untuk wanita dewasa di atas 18 tahun. “Antibodi atau kekebalan yang ditimbulkan dari vaksinasi HPV memberikan perlindungan jangka panjang dan berlangsung lama,” jelas Andry.

Lebih lanjut dia menyampaikan, manfaat vaksin ini secara maksimal dapat diperoleh apabila seseorang belum pernah melakukan hubungan seksual. Bagi perempuan yang sudah menikah atau pernah berhubungan seksual, vaksin ini tetap bermanfaat. 

Kendati demikian, bagi wanita yang sudah aktif secara seksual, sebelum mendapatkan vaksin, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis obstetri dan kebidanan, serta melakukan screening organ kewanitaan terlebih dahulu. Saat ini pun telah tersedia vaksin HPV terbaru yang mampu memproteksi tubuh lebih banyak strain virus HPV yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti kutil kelamin hingga kanker serviks. 

Mereka yang aktif secara seksual dan telah menerima vaksin, kata Andry juga perlu melakukan screening rutin. “Sebanyak 30 persen kasus kanker serviks disebabkan oleh strain HPV yang tidak dapat dicegah oleh vaksin tersebut,” tambahnya.

Baca juga: Ladies Ingat! Obesitas sampai Stres Bisa Jadi Faktor Risiko Menopause

Untuk pencegahan sekunder kanker serviks, dapat dilakukan dengan screening. Screening dapat mendeteksi keberadaan dari sel-sel abnormal, lesi pra-kanker, dan kanker serviks. Namun, screening tidak dapat mencegah terjadinya infeksi HPV.
1
2


SEBELUMNYA

7 Kiat Mudik Aman untuk Penderita Penyakit Jantung

BERIKUTNYA

Mengenal Malam Lailatul Qadar, Keistimewaan dan Amalan yang Dianjurkan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: