5 Tradisi Unik Ramadan di Berbagai Negara, dari Lentera Warna-warni hingga Permainan Mheibes
28 March 2023 |
13:32 WIB
1
Like
Like
Like
Ramadan merupakan bulan suci yang dinantikan seluruh umat Islam. Tak hanya ibadah puasa untuk meningkatkan takwa, saat Ramadan ada berbagai tradisi yang juga kerap dilakukan berbagai negara. Tradisi unik tersebut bisa dibilang hanya terjadi satu tahun sekali.
Tradisi ini dilakukan karena setiap negara menandai bulan suci ini dengan berbagai kegiatan yang berbeda satu sama lain karena dipengaruhi latar budaya dan kondisi geografis.
Baca juga: 10 Tradisi Unik Sambut Ramadan di Indonesia, Ada Malamang hingga Nyadran
Berbagai tradisi itu pun cukup menarik, mulai dari pemasangan lampion hingga permainan khusus di bulan puasa. Dirangkum dari berbagai sumber resmi, berikut tradisi menarik yang biasa dilakukan saat Ramadan dari berbagai negara:
Setiap tahun, warga Mesir menyambut datangnya Ramadan dengan fanous, atau lentera warna-warni yang melambangkan persatuan dan kegembiraan. Kendati tradisi ini lebih bersifat budaya, tapi pemasangan fanous juga memiliki makna spiritual.
Asal-usul ceritanya memang berbeda. Namun, yang paling populer adalah tradisi ini bermula saat warga Mesir menyambut kekhalifahan Al-Mu'izz li-Din Allah saat tiba di Kairo pada hari pertama Ramadan. Adapun, kejadian ini berlangsung pada era dinasti Fatimiyah.
Saat itu, karena belum ada lampu, pejabat militer memerintahkan penduduk setempat untuk memegang lilin saat menyambut kedatangan sang khalifah. Lambat laun, tradisi ini berlanjut dengan desain struktur yang diubah menjadi lentera berpola dan masih dilestarikan hingga sekarang untuk menyambut Ramadan.
Alarm sepertinya tidak berfungsi di Turki saat Ramadan tiba. Sebab warga di sana akan dibangunkan oleh suara genderang drum yang ditabuh di pagi hari menjelang sahur. Tradisi sejak zaman kesultanan Utsmaniyah ini pun masih lestari hingga sekarang.
Para penabuh drum itu biasanya akan berkeliaran di jalanan Turki sambil bergerombol. Uniknya mereka juga mengenakan kostum tradisional Ottoman, termasuk fez dan rompi yang dihiasi dengan motif tradisional dari negara tersebut.
Perlahan mereka juga memasuki jalanan dan gang dengan davul, sejenis gendang Turki berkepala dua. Adapun, tujuan dari para penabuh itu selain membangunkan sahur juga mengandalkan kemurahan hati warga untuk memberi mereka tips, atau berbagi makanan sahur.
Hampir mirip dengan permainan trick or treat saat perayaan Halloween di Eropa, warga Uni Emirat Arab (UEA) juga memiliki tradisi yang sama. Saat momen Ramadan, anak-anak akan berkeliling dari rumah ke rumah sambil bernyanyi demi sekotak cokelat atau permen untuk berbuka.
Tradisi yang bernama Qarqi'an itu biasanya dinyanyikan dengan pujian dan doa pada pemilik rumah. Adapun, lagu-lagu yang digunakan biasanya karya seniman atau penyair lokal yang populer di masyarakat dan sudah dihafal di luar kepala oleh anak-anak tersebut.
Adapun salah satu yang terkenal berbunyi, Aatona Allah Yutikom, Bait Makkah Yudikum, yang berarti berikan kepada kami dan Allah akan membalasmu agar dapat mengunjungi Rumah-Nya di Mekkah. Lagu itu pun bergema di jalanan saat anak-anak dengan penuh semangat mengumpulkan hadiah mereka.
Baca juga: Rekomendasi Ide & Resep 5 Kuliner Khas Ramadan, Cocok untuk Berbuka
Tradisi ini dilakukan karena setiap negara menandai bulan suci ini dengan berbagai kegiatan yang berbeda satu sama lain karena dipengaruhi latar budaya dan kondisi geografis.
Baca juga: 10 Tradisi Unik Sambut Ramadan di Indonesia, Ada Malamang hingga Nyadran
Berbagai tradisi itu pun cukup menarik, mulai dari pemasangan lampion hingga permainan khusus di bulan puasa. Dirangkum dari berbagai sumber resmi, berikut tradisi menarik yang biasa dilakukan saat Ramadan dari berbagai negara:
1. Pemasangan Lentera Warna-warni di Mesir
Setiap tahun, warga Mesir menyambut datangnya Ramadan dengan fanous, atau lentera warna-warni yang melambangkan persatuan dan kegembiraan. Kendati tradisi ini lebih bersifat budaya, tapi pemasangan fanous juga memiliki makna spiritual.Asal-usul ceritanya memang berbeda. Namun, yang paling populer adalah tradisi ini bermula saat warga Mesir menyambut kekhalifahan Al-Mu'izz li-Din Allah saat tiba di Kairo pada hari pertama Ramadan. Adapun, kejadian ini berlangsung pada era dinasti Fatimiyah.
Saat itu, karena belum ada lampu, pejabat militer memerintahkan penduduk setempat untuk memegang lilin saat menyambut kedatangan sang khalifah. Lambat laun, tradisi ini berlanjut dengan desain struktur yang diubah menjadi lentera berpola dan masih dilestarikan hingga sekarang untuk menyambut Ramadan.
2. Membangunkan Sahur dengan Drum di Turki
Alarm sepertinya tidak berfungsi di Turki saat Ramadan tiba. Sebab warga di sana akan dibangunkan oleh suara genderang drum yang ditabuh di pagi hari menjelang sahur. Tradisi sejak zaman kesultanan Utsmaniyah ini pun masih lestari hingga sekarang.Para penabuh drum itu biasanya akan berkeliaran di jalanan Turki sambil bergerombol. Uniknya mereka juga mengenakan kostum tradisional Ottoman, termasuk fez dan rompi yang dihiasi dengan motif tradisional dari negara tersebut.
Perlahan mereka juga memasuki jalanan dan gang dengan davul, sejenis gendang Turki berkepala dua. Adapun, tujuan dari para penabuh itu selain membangunkan sahur juga mengandalkan kemurahan hati warga untuk memberi mereka tips, atau berbagi makanan sahur.
3. Berbagi Permen dan Cokelat di UEA
Hampir mirip dengan permainan trick or treat saat perayaan Halloween di Eropa, warga Uni Emirat Arab (UEA) juga memiliki tradisi yang sama. Saat momen Ramadan, anak-anak akan berkeliling dari rumah ke rumah sambil bernyanyi demi sekotak cokelat atau permen untuk berbuka.Tradisi yang bernama Qarqi'an itu biasanya dinyanyikan dengan pujian dan doa pada pemilik rumah. Adapun, lagu-lagu yang digunakan biasanya karya seniman atau penyair lokal yang populer di masyarakat dan sudah dihafal di luar kepala oleh anak-anak tersebut.
Adapun salah satu yang terkenal berbunyi, Aatona Allah Yutikom, Bait Makkah Yudikum, yang berarti berikan kepada kami dan Allah akan membalasmu agar dapat mengunjungi Rumah-Nya di Mekkah. Lagu itu pun bergema di jalanan saat anak-anak dengan penuh semangat mengumpulkan hadiah mereka.
Baca juga: Rekomendasi Ide & Resep 5 Kuliner Khas Ramadan, Cocok untuk Berbuka
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.