Ilustrasi pembangunan rumah. (Sumber gambar: Brett Jordan/Unsplash)

Konsep Rumah Tumbuh, Solusi Tepat Punya Hunian Idaman

28 March 2023   |   13:17 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Like
Rumah tumbuh semakin diminati masyarakat yang ingin membangun hunian impian mereka. Konsep arsitektur yang sedang populer ini bertujuan untuk membangun  tempat tinggal yang dapat tumbuh atau berkembang seiring dengan perubahan kebutuhan penghuninya.

Menerapkan rumah tumbuh dapat menjadi pilihan bagi kalian yang ingin membangun rumah impian secara bertahap dan berdasarkan dana yang dimiliki. Ya, untuk mewujudkan hunian impian tentu diperlukan biaya dan perencanaan yang matang.

Konsep rumah tumbuh memiliki manfaat yang memungkinkan rumah untuk dikembangkan seiring waktu, menyesuaikan fungsi ruangan sesuai dengan kebutuhan. Secara umum, terdapat dua jenis rumah tumbuh, yaitu rumah tumbuh horizontal dan rumah tumbuh vertikal. Perbedaan keduanya terletak pada cara penambahan pembangunan pada masa yang akan datang. 

Baca juga: Desain Hunian Kembali ke Alam dengan Konsep Rumah Bambu yang Unik

Fredy Yanto, Co-Founder Gravel mengatakan untuk Genhype yang memiliki tanah luas, maka rumah tumbuh horizontal lebih cocok karena penambahan akan dilakukan secara melebar. Sementara jika memiliki lahan yang terbatas, maka rumah tumbuh vertikal menjadi pilihan yang tepat karena penambahan dapat dilakukan ke atas, seperti menambah lantai atau mezzanine.

Dia menyebut ada beberapa manfaat yang bisa kalian dapatkan ketika memiliki rumah tumbuh. Pertama fleksibilitas dan adaptabilitas. 

Rumah tumbuh dapat beradaptasi dengan perubahan kebutuhan penghuninya seiring waktu. Dengan demikian, kalian tidak perlu membangun rumah baru atau bahkan pindah rumah jika ada perubahan kebutuhan di kemudian hari.

Manfaat kedua yakni efisiensi biaya. Dengan menggunakan desain rumah tumbuh secara efektif, kalian dapat menghemat biaya untuk perubahan atau perluasan ruangan di masa depan.

Ketiga adalah keberlanjutan. Perencanaan pembangunan yang matang, meski pengerjaannya dikerjakan bertahap akan mempengaruhi dampak lingkungan, terutama dari penggunaan material. Material pada rumah tumbuh biasanya sudah bisa diestimasi dan jarang meninggalkan material sisa. “Bukaan rumah biasanya juga lebih banyak, jadi memiliki pencahayaan alami dan bisa hemat energi,” tambahnya.

Co-founder sekaligus CEO Gravel, Georgi Ferdwindra Putra, menjelaskan rencana yang matang dan estimasi biaya ke depan adalah dua hal penting yang perlu diperhatikan ketika membangun sebuah rumah. “Jangan sampai ada perombakan infrastruktur yang terlalu besar, agar biaya tidak membengkak. Ini adalah checklist yang idealnya dipenuhi dalam pembangunan rumah tumbuh,” tuturnya.

Sebelum memulai pembangunan, langkah terbaik yang bisa dilakukan yakni melakukan konsultasi dan diskusi kepada ahli. Tahap ini sangatlah penting guna menghasilkan konsep rumah tumbuh yang optimal dan dapat mengakomodir keinginan pemilik, serta membuat proses pembangunan bertahap jadi lebih terencana.

Ketika melakukan konsultasi, menurut Georgi satu hal yang perlu diperhatikan adalah membuat cetak biru (blueprint) sebagai landasan dalam membangun rumah tumbuh. Gunanya, untuk memastikan ketersediaan ruang dan kekuatan bangunan. 

Blueprint juga dapat memudahkan proses penambahan bangunan rumah tumbuh dan menjadi pegangan kontraktor atau mandor yang mengerjakan. Selain itu, penting juga untuk melakukan survei kondisi rumah sebelum pengerjaan dimulai untuk mengestimasi segala kebutuhan dan biaya.

Baca juga: Ring House, Konsep Desain Satukan Hunian dengan Hobi Basket

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

7 Aplikasi yang Bisa Menunjang Ibadah selama Bulan Ramadan

BERIKUTNYA

5 Tradisi Unik Ramadan di Berbagai Negara, dari Lentera Warna-warni hingga Permainan Mheibes 

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: