Menengok Percakapan Seputar Bulan Ramadan di Twitter
22 February 2022 |
21:00 WIB
Tak lama lagi, masyarakat Indonesia khususnya bagi pemeluk agama Islam bakal memasuki bulan Ramadan. Tahun 2022, bakal menjadi tahun ketiga pelaksanaan bulan suci Ramadan di tengah situasi pandemi yang hingga kini masih berlangsung.
Memasuki bulan Ramadan dalam kondisi seperti ini, media sosial berperan besar bagi masyarakat seiring dengan tumbuhnya harapan dan kebahagiaan. Ini terlihat dalam percakapan yang terjadi di ranah maya, khususnya Twitter.
Country Industry Head Twitter Indonesia, Dwi Adriansah, mengatakan bahwa menjelang bulan Ramadan 2022, antusiasme masyarakat Indonesia terlihat dari tingginya aktivitas di ruang maya, dan Twitter menjadi salah satu platform yang digunakan untuk terhubung dengan orang lain.
“Dengan karakter percakapan di Twitter yang real time, brand dapat langsung terhubung dengan audiens yang reseptif, berpengaruh, dan memberikan dampak dari aktivitas yng dijalankan,” katanya dalam diskusi virtual.
Data Twitter pada tahun lalu menunjukkan bahwa percakapan mengenai bulan suci Ramadan dimulai lebih awal dan mencapai puncaknya pada dua periode, yakni pada awal dan akhir Ramadan yang naik signifikan.
Dibandingkan dengan rerata percakapan per hari, terdapat peningkatan percakapan sebesar 87 persen pada hari pertama puasa dan peningkatan sebesar 123 persen pada hari terakhir bulan Ramadan sepanjang periode 2021.
Sentimen percakapan seputar Ramadan semakin positif dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jika pada 2020, masyarakat masih beradaptasi dengan new normal, maka pada 2021 mereka sudah mulai menemukan cara untuk hidup dengan kebiasaan baru.
Dengan kian ramainya percakapan seputar bulan puasa di platform, Twitter merangkum tiga insight menarik mengenai hal tersebut, berikut ini poin-poinnya.
Data internal Twitter menunjukkan bahwa 74 persen pengguna Twitter di Indonesia memutuskan untuk lebih aktif di media sosial selama bulan Ramadan tahun ini. Untuk menghibur diri, 67 persen berencana menonton streaming dan 38 persen berencana untuk berbelanja daring.
Kendati masih ada tantangan dan kekhawatiran, masyarakat kini lebih optimistis dalam menyambut bulan suci dengan 58 persen orang berharap kondisi akan lebih baik sebelum April 2022 atau selama periode bulan Ramadan. Ini lebih tinggi ketimbang tahun sebelumnya.
55 persen pengguna generasi Z dan 61 persen pengguna di atas 30 tahun berencana untuk mencari konten motivasi seperti doa, saran bijak, dan lain-lain di Twitter. Kedua kelompok ini juga berencana mencari konten lain seperti promo bulan Ramadan, pertunjukan konten virtual, inisiatif membantu sesama, dan lain lain di platform Twitter sepanjang bulan puasa.
Editor : Gita
Memasuki bulan Ramadan dalam kondisi seperti ini, media sosial berperan besar bagi masyarakat seiring dengan tumbuhnya harapan dan kebahagiaan. Ini terlihat dalam percakapan yang terjadi di ranah maya, khususnya Twitter.
Country Industry Head Twitter Indonesia, Dwi Adriansah, mengatakan bahwa menjelang bulan Ramadan 2022, antusiasme masyarakat Indonesia terlihat dari tingginya aktivitas di ruang maya, dan Twitter menjadi salah satu platform yang digunakan untuk terhubung dengan orang lain.
“Dengan karakter percakapan di Twitter yang real time, brand dapat langsung terhubung dengan audiens yang reseptif, berpengaruh, dan memberikan dampak dari aktivitas yng dijalankan,” katanya dalam diskusi virtual.
Data Twitter pada tahun lalu menunjukkan bahwa percakapan mengenai bulan suci Ramadan dimulai lebih awal dan mencapai puncaknya pada dua periode, yakni pada awal dan akhir Ramadan yang naik signifikan.
Dibandingkan dengan rerata percakapan per hari, terdapat peningkatan percakapan sebesar 87 persen pada hari pertama puasa dan peningkatan sebesar 123 persen pada hari terakhir bulan Ramadan sepanjang periode 2021.
Sentimen percakapan seputar Ramadan semakin positif dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jika pada 2020, masyarakat masih beradaptasi dengan new normal, maka pada 2021 mereka sudah mulai menemukan cara untuk hidup dengan kebiasaan baru.
(dok. Twitter)
Dengan kian ramainya percakapan seputar bulan puasa di platform, Twitter merangkum tiga insight menarik mengenai hal tersebut, berikut ini poin-poinnya.
1. Masyarakat Indonesia saling terhubung dengan aktif di media sosial
Data internal Twitter menunjukkan bahwa 74 persen pengguna Twitter di Indonesia memutuskan untuk lebih aktif di media sosial selama bulan Ramadan tahun ini. Untuk menghibur diri, 67 persen berencana menonton streaming dan 38 persen berencana untuk berbelanja daring.
(dok. Twitter)
2. Cuitan penuh harapan mewarnai linimasa Twitter
Kendati masih ada tantangan dan kekhawatiran, masyarakat kini lebih optimistis dalam menyambut bulan suci dengan 58 persen orang berharap kondisi akan lebih baik sebelum April 2022 atau selama periode bulan Ramadan. Ini lebih tinggi ketimbang tahun sebelumnya.
(dok. Twitter)
3. Twitter jadi referensi bagi warganet untuk mencari beragam konten ramadan
55 persen pengguna generasi Z dan 61 persen pengguna di atas 30 tahun berencana untuk mencari konten motivasi seperti doa, saran bijak, dan lain-lain di Twitter. Kedua kelompok ini juga berencana mencari konten lain seperti promo bulan Ramadan, pertunjukan konten virtual, inisiatif membantu sesama, dan lain lain di platform Twitter sepanjang bulan puasa.
(dok. Twitter)
Editor : Gita
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.