Tengok Budaya Ramadan di Iran yang Unik dan Penuh Kehangatan

Tak terasa bulan Ramadan tinggal menghitung hari, umat Islam di dunia akan kembali dipertemukan dengan bulan yang suci dan menjalankan ibadah puasa. Tidak hanya itu, pada bulan ini juga terdapat budaya-budaya Ramadan yang tidak dapat dijumpai pada bulan lainnya – salah satunya di Iran.

Mohammad Reza Ebrahimi, Cultural Counsellor Embassy of the Islamic Republic Iran, menuturkan budaya Ramadan di Iran hampir mirip dengan budaya Ramadan di berbagai negara Islam lainnya yang diwarnai momentum kekeluargaan untuk mempererat tali silaturahmi.

“Ini menjadi momentum kekeluargaan di Iran. Saling mendekatkan antara keluarga. Jika ada berbagai hal di antara mereka saling memaafkan,” katanya.

Selama Ramadan, masjid-masjid jadi lebih ramai dengan diadakannya berbagai bidang kegiatan seperti sosial, budaya, dan agama. Umumnya, umat Islam menunggu waktu berbuka puasa sambil mengisi waktu dengan bersama-sama membaca Al-Quran.

Di samping itu, pengurus masjid juga sering mengadakan kegiatan lainnya pasca berbuka seperti ibadah tarawih atau mendengarkan ceramah hingga waktu sahur..

Reza juga menuturkan bahwa setiap tahunnya, Iran menyelenggarakan pameran internasional Al-Quran yang berlangsung selama bulan Ramadan.

“Kami mengundang berbagai negara untuk hadir di pameran ini dan menyampaikan penelitian mereka terhadap naskah-naskah kuno Al-Quran,” katanya.

Pameran Al-Quran ini juga menjadi momentum terbaik bagi masyarakat untuk menghadiri dan menyaksikan koleksi naskah lama Al-Quran bernilai sejarah tinggi. Kegiatan lainnya pada Ramadan adalah kegiatan-kegiatan yang mendukung penambahan jumlah hafiz Al-Quran di Iran.

Saat berbuka puasa, masyarakat Iran memiliki tradisi berbuka dengan makanan manis. Buah kurma adalah salah satu makanan yang wajib hadir di atas meja makan, baik saat santap sahur maupun buka puasa.

Hidangan lainnya adalah kue tradisional Iran, yakni Zoolbia yang memiliki rasa manis dan hanya ada pada Ramadan. Adapun bahan-bahan untuk membuat makanan ini adalah tepung, telur, madu, dan gula.

Kemudian ada juga makanan bernama Ash. Makanan yang satu ini merupakan sup dengan isi kacang-kacangan, sayur-sayuran, dan mie yangmudah dicerna setelah seharian menahan lapar dan haus.

Editor: Nirmala Aninda