3 Cara Mengatasi Gagal Komunikasi dalam Keluarga Menurut Psikolog
27 March 2023 |
15:05 WIB
1
Like
Like
Like
2. Validasi Emosi
Ketika anak mengutarakan dan memperlihatkan emosinya kepada orang tua, sebaiknya orang tua harus mampus menerima emosi anak terlebih dahulu, sebelum bereaksi. “Menerima emosi anak bukan berarti membenarkannya ya” kata Nidya kepada Hypeabis.id.Dengan menerima emosi anak terlebih dahulu, maka anak akan merasa dipahami dan mampu cepat memiliki emosi yang stabil sehingga ketika emosi anak sudah stabil, orang tua dapat memberikan pemahaman kepada anak yang lebih tepat. Akan tetapi ketika orang tua tidak mampu memberikan validasi emosi kepada anak, maka seiring bertambahnya usia, anak akan membangun jarak dengan orang tua.
3. Top To Down
Pola pikir anak yang belum mampu berkembang secara optimal dan perilaku anak yang masih dibawah umur akan cenderung bergantung dengan orang tua, sebab akan membuat anak merasa aman ketika berada bersama dengan orang tua. Oleh karena itu, orang tua perlu dapat menjadi panutan pertama untuk anak di rumah. Sebab, status dan posisi orang tua lah yang berada di atas, sedangkan anak masih berada di bawah pengasuhan orang tua.Untuk dapat menjadi panutan bagi anak, orang tua dapat menciptakan pola asuh yang baik terlebih dahulu dengan memakai konsep pola asuh yang ideal seperti, menjadi orangtua yang demokratis kepada anak, yang artinya orang tua harus mampu membebaskan anak dalam berpendapat dan membuat aturan yang telah disepakati bersama dengan anak.
Memberikan kebebasan berpendapat, mampu membuat anak cepat untuk menciptakan ide baru, tetapi dalam memberikan kebebasan tentu juga perlu diawasi dengan adanya batasan yang sudah dibuat.
Baca juga: 4 Kiat Menghindari Pertengkaran Soal Uang di Keluarga
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.