Diperingati Tiap 8 Maret, Cek 6 Fakta Menarik tentang Hari Perempuan Internasional
08 March 2023 |
10:24 WIB
Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day diperingati setiap 8 Maret setiap tahunnya. Perayaan ini sudah dilakukan lebih dari satu abad lamanya di dunia. Setiap negara memiliki agendanya masing-masing dalam memperingati hari tersebut.
Namun, isu yang biasa diangkat adalah pencapaian kaum perempuan dan promosi kesetaraan gender. Tak hanya itu, perayaan tersebut ditandai lewat perjuangan perempuan dalam berpartisipasi di bidang politik dan dunia kerja.
Baca juga: Perempuan Berperan Vital dalam Aksi untuk Lingkungan
Beberapa di antaranya adalah hak menjadi pemimpin, memilih dan berkehendak, hingga hak mendapatkan upah yang setara di dunia kerja. Nah, bagi yang penasaran, berikut Hypeabis.id rangkumkan dari berbagai sumber resmi fakta menarik Hari Perempuan Internasional.
Dalam sejarahnya, Hari Perempuan Internasional bermula dari demonstrasi di New York, Amerika Serikat pada 1909. Saat itu, buruh pabrik garmen yang didominasi kaum perempuan menyuarakan aspirasi mereka terkait pemangkasan jam kerja dan upah yang layak.
Setahun kemudian, Clara Zetkin, pemimpin Partai Sosialis Demokrat di Jerman, mengusulkan ide pergerakan perempuan tersebut pada Konferensi Internasional Wanita Sosialis di Eropa. Mereka lalu menjadikan momentum tersebut sebagai titik tolok gerakan perempuan di dunia.
Pada 19 Maret 1911 di Austria, Jerman, Denmark, dan Swiss lebih dari satu juta orang berdemonstrasi untuk memperjuangkan hak-hak perempuan. Tak hanya itu, pada 8 Maret 1917, kaum perempuan di Rusia melakukan pemogokan untuk memprotes kekurangan pangan dan akibat perang Perang Dunia II.
Pemogokan untuk roti dan perdamaian ini lalu membantu memunculkan Revolusi Rusia, yang menyebabkan pengunduran diri Nicholas II. Kemudian pada 1921 peringatan Hari Perempuan Internasional secara resmi diubah menjadi 8 Maret di seluruh dunia.
Lantaran memiliki sejarah panjang, Hari Perempuan Internasional di berbagai negara juga menjadi hari libur nasional untuk menghormati peran perempuan. Beberapa negara bahkan telah menjadikannya sebagai hari libur resmi yang diakui pemerintah.
Adapun, negara-negara yang meresmikannya, yakni Rusia, Mongolia, Laos, Kamboja, Ukraina, Uganda, Afghanistan, Armenia, Georgia, Belarus, Kuba dan Vietnam. Di Rusia, Hari Perempuan Internasional sering dirayakan di antara keluarga atau teman dengan makanan dan minuman yang meriah.
Selain itu, banyak wanita menerima bunga, kartu, dan hadiah lainnya pada 8 Maret. Beberapa program televisi pun turut memberikan penghormatan atas pencapaian wanita-wanita terkenal di Rusia dari dulu dan sekarang.
Perayaan Hari Perempuan Internasional juga digabungkan dengan Hari Ibu sebagai hari penghargaan bagi kaum perempuan. Adapun, beberapa negara yang menggabungkan kedua hari istimewa tersebut adalah Albania, Makedonia, Serbia, dan Uzbekistan.
Di Serbia, anak-anak pada saat perayaan ini biasanya akan memberikan pidato mengenai rasa sayang dan kekaguman mereka pada sang ibu. Sedangkan, di Albania setangkai bunga mimosa juga sering menjadi simbol rasa sayang yang diberikan sebagai hadiah untuk para ibu dan menghormati kaum perempuan.
Namun, isu yang biasa diangkat adalah pencapaian kaum perempuan dan promosi kesetaraan gender. Tak hanya itu, perayaan tersebut ditandai lewat perjuangan perempuan dalam berpartisipasi di bidang politik dan dunia kerja.
Baca juga: Perempuan Berperan Vital dalam Aksi untuk Lingkungan
Gains are made for #women worldwide, but there's more to do. Collectively, we can all challenge #genderstereotypes, call out #discrimination & draw attention to #bias. Let's #EmbraceEquity to create places & spaces where women thrive https://t.co/yvAXmQnnxd #IWD2023 pic.twitter.com/pYMlugSYhl
— Women's Day (@womensday) March 7, 2023
Beberapa di antaranya adalah hak menjadi pemimpin, memilih dan berkehendak, hingga hak mendapatkan upah yang setara di dunia kerja. Nah, bagi yang penasaran, berikut Hypeabis.id rangkumkan dari berbagai sumber resmi fakta menarik Hari Perempuan Internasional.
1. Bermula dari Aksi Demonstrasi
Dalam sejarahnya, Hari Perempuan Internasional bermula dari demonstrasi di New York, Amerika Serikat pada 1909. Saat itu, buruh pabrik garmen yang didominasi kaum perempuan menyuarakan aspirasi mereka terkait pemangkasan jam kerja dan upah yang layak.Setahun kemudian, Clara Zetkin, pemimpin Partai Sosialis Demokrat di Jerman, mengusulkan ide pergerakan perempuan tersebut pada Konferensi Internasional Wanita Sosialis di Eropa. Mereka lalu menjadikan momentum tersebut sebagai titik tolok gerakan perempuan di dunia.
Pada 19 Maret 1911 di Austria, Jerman, Denmark, dan Swiss lebih dari satu juta orang berdemonstrasi untuk memperjuangkan hak-hak perempuan. Tak hanya itu, pada 8 Maret 1917, kaum perempuan di Rusia melakukan pemogokan untuk memprotes kekurangan pangan dan akibat perang Perang Dunia II.
Pemogokan untuk roti dan perdamaian ini lalu membantu memunculkan Revolusi Rusia, yang menyebabkan pengunduran diri Nicholas II. Kemudian pada 1921 peringatan Hari Perempuan Internasional secara resmi diubah menjadi 8 Maret di seluruh dunia.
2. Jadi Hari Libur di Beberapa Negara
Lantaran memiliki sejarah panjang, Hari Perempuan Internasional di berbagai negara juga menjadi hari libur nasional untuk menghormati peran perempuan. Beberapa negara bahkan telah menjadikannya sebagai hari libur resmi yang diakui pemerintah.Adapun, negara-negara yang meresmikannya, yakni Rusia, Mongolia, Laos, Kamboja, Ukraina, Uganda, Afghanistan, Armenia, Georgia, Belarus, Kuba dan Vietnam. Di Rusia, Hari Perempuan Internasional sering dirayakan di antara keluarga atau teman dengan makanan dan minuman yang meriah.
Selain itu, banyak wanita menerima bunga, kartu, dan hadiah lainnya pada 8 Maret. Beberapa program televisi pun turut memberikan penghormatan atas pencapaian wanita-wanita terkenal di Rusia dari dulu dan sekarang.
3. Digabungkan dengan Hari Ibu
Perayaan Hari Perempuan Internasional juga digabungkan dengan Hari Ibu sebagai hari penghargaan bagi kaum perempuan. Adapun, beberapa negara yang menggabungkan kedua hari istimewa tersebut adalah Albania, Makedonia, Serbia, dan Uzbekistan.Di Serbia, anak-anak pada saat perayaan ini biasanya akan memberikan pidato mengenai rasa sayang dan kekaguman mereka pada sang ibu. Sedangkan, di Albania setangkai bunga mimosa juga sering menjadi simbol rasa sayang yang diberikan sebagai hadiah untuk para ibu dan menghormati kaum perempuan.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.