Warna ungu menandakan Hari Perempuan Internasional. (Sumber gambar : Freepik/Pikisuperstar)

Makna Warna Ungu di Balik Peringatan Hari Perempuan Internasional

08 March 2023   |   11:00 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Ungu digunakan sebagai lambang Hari Perempuan Internasional. Setiap 8 Maret, banyak perempuan yang mengenakan baju hingga pita ungu untuk merayakan pencapaian sosial, ekonomi, budaya dan politik perempuan,  juga menandai ajakan bertindak untuk mempercepat kesetaraan gender.

Lantas mengapa warna ungu yang dipilih? Mengutip International Women's Day (IWD), ungu menandakan keadilan, martabat, dan kesetiaan. Namun tidak hanya ungu yang dipakai untuk memperingati Hari Perempuan Internasional, tetapi juga campuran hijau dan putih.

Baca juga: Jadi Simbol Kesetaraan, Warna Ungu Mendominasi Karakter Utama Film Yuni

Hijau dianggap melambangkan harapan dan putih mewakili kemurnian, meskipun konsepnya kontroversial. Warna tersebut berasal dari Women's Social and Political Union (WSPU) di Inggris pada 1908.

WSPU adalah sayap militan dari gerakan hak pilih Inggris dan didirikan di Manchester pada 1903 oleh Emmeline Pankhurst. WSPU, bersama dengan National Union of Women's Suffrage Societies (NUWSS) yang lebih konservatif, mencari hak untuk memilih perempuan di negara yang secara tegas menolak hak pilih perempuan 1832.

Sementara itu, aktivis Inggris Emmeline Pethick menyampaikan ungu adalah warna kerajaan. “Itu melambangkan darah bangsawan yang mengalir di pembuluh darah setiap hak pilih, naluri kebebasan dan martabat,” tuturnya dikutip dari AS, Rabu (8/3/2023). 

Adapun warna putih dan hijau kata Pethick mewakili kemurnian dalam kehidupan pribadi dan politik serta harapan akan awal yang baru. 

Ada beberapa teori yang menyebut bahwa ungu digunakan karena merepresentasikan kesetaraan gender dengan mencampurkan warna pink dan biru, terkait dengan gender feminin dan maskulin.

Sementara yang lainnya menyampaikan bahwa ungu mewakili 123 wanita yang kehilangan nyawa mereka dalam kebakaran di pabrik tekstil Triangle Shirtwaist di New York karena kondisi kerja yang menyedihkan. Dikatakan bahwa mereka membuat pakaian lilac pada saat kematian.


Sejarah Hari Perempuan Internasional

Seperti namanya, sejarah ini bermula dari keresehan kaum perempuan akibat penindasan dan ketidaksetaraan gender di dunia industri pada 1908. Pada tahun tersebut, 15.000 wanita berbaris di New York City menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik, dan hak suara.

Kendati demikian, pergolakan kaum perempuan ini sejatinya sudah dimulai pada 1848. Kaum hawa ini marah karena wanita dilarang berbicara di konvensi anti-perbudakan. 

Elizabeth Cady Stanton dan Lucretia Mott lantas mengumpulkan beberapa ratus orang di konvensi hak-hak wanita pertama negara mereka di New York. Bersama-sama, mereka menuntut hak sipil, sosial, politik dan agama bagi perempuan dalam Deklarasi Sentimen dan Resolusi. Sebuah gerakan lahir.

Singkat cerita, menyusul keputusan yang disepakati di Kopenhagen, Denmark pada 1911, Hari Perempuan Internasional dihormati untuk pertama kalinya di Austria, Denmark, Jerman dan Swiss pada tanggal 19 Maret. Lebih dari satu juta perempuan dan laki-laki menghadiri unjuk rasa IWD yang mengkampanyekan hak-hak perempuan untuk bekerja, memilih, dilatih, memegang jabatan publik, dan mengakhiri diskriminasi. 

Namun kurang dari seminggu kemudian, tepatnya pada 25 Maret, terjadi peristiwa Triangle Fire yang tragis di New York City merenggut nyawa lebih dari 140 wanita pekerja, kebanyakan dari mereka adalah imigran Italia dan Yahudi. 

Menjelang Perang Dunia I yang mengkampanyekan perdamaian, wanita Rusia merayakan Hari Perempuan Internasional pertama mereka pada  23 Februari. Setelah diskusi panjang, Hari Perempuan Internasional disepakati untuk diperingati setiap tahun pada  8 Maret yang diterjemahkan dalam kalender Gregorian. 

Pada 1914, lebih banyak wanita di seluruh Eropa mengadakan aksi unjuk rasa untuk berkampanye melawan perang dan mengekspresikan solidaritas wanita. Misalnya di London, di Britania Raya. ada pawai dari Bow ke Trafalgar Square untuk mendukung hak pilih perempuan pada 8 Maret 1914.

Baca juga: Diperingati Tiap 8 Maret, Cek 6 Fakta Menarik tentang Hari Perempuan Internasional

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Diperingati Tiap 8 Maret, Cek 6 Fakta Menarik tentang Hari Perempuan Internasional

BERIKUTNYA

Waspada Saat Musim Hujan, Ini Gejala & Pencegahan Penyakit Leptospirosis

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: