Sang seniman tidak hanya menawarkan sekilas ke dalam hubungan yang memabukkan dan penuh gairah antara kekasih, tapi juga semangat untuk melukis (sumber gambar: tangkapan layar laman Christies)

Wow, Lukisan Karya Pablo Picasso Laku Rp295 Miliar

01 July 2021   |   12:51 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Balai lelang Christie dalam lelang yang diadakan pada 30 Juni 2021 mencatatkan penjualan lukisan karya Pablo Picasso berjudul L'Étreinte (1969) mencapai £14.697.000 atau sekitar Rp295 miliar. Lukisan cat minyak di atas kanvas berukuran 113,6 x 146 cm itu menggambarkan pasangan dalam pelukan. 

Dalam laman Christie disebutkan bahwa lukisan itu dilukis oleh sang seniman selama musim gugur 1969. Pada karya ini, sang seniman disebutkan tidak hanya menawarkan sekilas ke dalam hubungan yang memabukkan dan penuh gairah antarkekasih, tetapi juga semangat ekstrem yang dia gunakan untuk melukis.. 

Picasso didorong keinginan besar untuk berkreasi selama bab terakhir kariernya, Picasso menikmati perkembangan besar aktivitas melukis yang dicirikan oleh vitalitasnya yang penuh gairah, energi yang kuat, dan rasa spontanitas yang berbeda. 

Mengadopsi gaya lukisan singkat yang digambarkan sebagai écriture-peinture,dan ditampilkan dalam sapuan cat yang berani dan ekspresif. Komposisi ini berdiri sebagai penegasan dari dinamisme artistik Picasso yang berkelanjutan selama dekade terakhir hidupnya.

Karyanya menjadi sumber inspirasi kreatif yang tak ada habisnya yang ada di dalam imajinasinya. Pelukan adalah subjek yang telah lama menyibukkan seniman, muncul dalam gambar, pastel, lukisan, dan cetakan selama beberapa dekade. 

Pada akhir 1960-an, pelukan muncul sebagai bentuk minat baru Picasso dalam interaksi antara pelukis dan modelnya, sebuah tema yang dia kembalikan setelah melakukan eksplorasi selama satu dekade ke dalam ikonografi para master besar sejarah seni. 

Selama 1950-an dan awal 1960-an, dia melakukan studi mendalam tentang pilihan karya agung oleh seniman termasuk Delacroix (dalam seri Femme d'Alger, 1954-1955), Velàzquez (Las Meninas, 1957), Manet ( Le déjeuner sur l 'herbe, 1960-1962), dan terakhir Poussin ( L'enlèvement des sabines, 1962-1963). 

Dia menyerap teknik komposisi pendahulunya dan kemudian menerjemahkannya melalui bahasa non-tradisional ke dalam variasi subjeknya sendiri yang unik. 



Editor: Roni Yunianto

 

SEBELUMNYA

Gain Brown Eyed Girl’s Pakai Propofol Ilegal, Agensi Buka Suara

BERIKUTNYA

Penampilan Putri Diana yang Paling Berkesan Sepanjang Masa

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: