5 Seniman Mural Dunia yang Karyanya Mengundang Kontroversi
13 September 2022 |
12:07 WIB
Kesenian sering kali menjadi cara bagi seseorang untuk menyampaikan pendapat atau mengkritisi masalah sosial. Tak hanya lewat seni musik atau sastra, seni lukis khususnya mural juga menjadi salah satu jalan untuk menyatakan ketidaksetujuan seniman terhadap suatu hal.
Berasal dari bahasa Latin, murus yang berarti dinding, mural memang banyak digambar oleh seniman di atas dinding, tembok atau media luas lainnya dan kerap dijadikan sebagai kritik sosial yang sifatnya permanen.
Baca juga: Yuk Intip Mural Pernyataan Bung Hatta di Jalan Layang Cipinang Karya Kolaborasi Komunitas
Banyak seniman mural yang hingga kini terus menyampaikan kritik mereka lewat media 'coretan dinding' tersebut, bahkan tidak jarang hasil karya mereka memicu kontroversi karena dianggap meresahkan atau menimbulkan pandangan baru.
Nah berikut Hypeabis.id rangkumkan dari berbagai sumber seniman-seniman mural dunia beserta karyanya, yang pernah memicu kontroversi atau memberi pandangan baru terhadap kesenian. Simak ya.
Seniman asal Spanyol yang dikenal lewat karya-karya kubismenya ini juga pernah membuat sebuah mural betajuk Guernica. Mural ini dianggap sebagai karya seni tentang sejarah perang paling besar, serta fenomenal.
Mural ini dibuat oleh Picasso pada saat terjadinya peristiwa perang sipil di Spanyol. Perang tersebut melibatkan kaum nasionalis-fasis pimpinan Jenderal Francisco Franco dengan kaum republikan-demokratis pimpinan Presiden Manuel Azana pada 1937.
Picasso menciptakan mural ini untuk memperingati peristiwa pembombardiran angkatan udara Hitler di Spanyol, serta ingin memberi pandangan baru bagaimana lukisan bisa menjadi simbol dari sebuah kehancuran akibat perang dan masyarakat dapat merayakan simbol tersebut.
Banksy adalah seniman mural dan aktivis politik anonim yang cukup populer saat ini. Dia sering menggunakan metode stensil untuk menciptakan karyanya. Bansky menyampaikan satir lewat karya-karyanya yang tersebar di berbagai belahan dunia dan dia buat secara diam-diam.
Karya-karya Banksy banyak mengangkat tema seperti rasisme, kekerasan, perang, efek kapitalisme dan konsumerisme yang dibalut dengan humor gelap atau kultur budaya pop terutama lewat karakter anak-anak, kera, dan tikus.
Salah satu muralnya yang kontroversial adalah Slave Labour (2012) atau Pekerja Budak, yang menggambarkan seorang anak menjahit bendera Ingrris, Union Jack. Karya ini merupakan protes Banksy terhadap Pemerintahan Inggris yang memberikan proyek pembuatan cinderamata Olimpiade London 2012 pada pabrik yang tidak memanusiakan pekerjanya.
Seniman mural ini juga pernah membuat karya kontroversial dengan mengangkat tema pemanasan global dan perubahan iklim bertajuk The World is Burning pada 2016. Karya tersebut menggambarkan seekor beruang kutub yang tengah putus asa menghindari kepunahan pada sebuah tembok di Sao Paulo, Brasil.
Dalam Mural ini Kobra melukiskan bagaimana seekor beruang berdiri diatas potongan es dengan dikelilingi lautan api. Terlihat jelas ekspresi ketakutan beruang itu dan bagaimana dia mencoba menyelamatkan diri terhadap kehancuran yang ada di depan mata.
Blu adalah nama samaran dari seniman Italia yang menyembunyikan identitas aslinya sebagai sebuah anonimitas. Kendati demikian karya-karya mural skala epiknya mudah dikenali karena banyak mengkritik peristiwa politik dan kontroversi sosial.
karya-karya Blu banyak ditemui di sudut-sudut Italia dan biasanya dilukis di sekitar lanskap perkotaan dan industri. Dia banyak menciptakan karakter-karakter manusia besar yang sering berpenampilan sarkastik serta menyerupai seni komik dan video gim.
Salah satu karyanya yang terkenal adalah Muto, di mana dia menggabungkan seni mural dan yang terdiri dari ratusan lukisan di dinding hingga jalanan yang dibuat menjadi video animasi dan diunggah ke YouTube dengan jutaan penayangan.
Silvestre Santiago atau lebih dikenal denan nama Pejac adalah seorang pelukis dan seniman jalanan asal Spanyol yang banyak membuat mural dengan warna dominan hitam dan mengangkat tema sosial, perubahan iklim hingga perdamaian. Karya-karya Pejac dapat ditemukan di Moskow, Paris, Istanbul, London, hingga Milan. Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah lukisan berjudul The World is Going Down yang dia buat di sebuah selokan.
Baca juga: Kian Estetik, Terowongan Kendal Hadirkan Mural Thor: Love and Thunder dengan Unsur Kearifan Lokal
Dalam karya mural ini dia dengan cerdik mengangkat tema perubahan iklim dengan menggambar peta dunia yang mengalir ke sebuah lubang selokan di lingkungan perkotaan, sehingga pesan yang ingin disampaikan mudah dimengerti semua orang.
Editor: Dika Irawan
Berasal dari bahasa Latin, murus yang berarti dinding, mural memang banyak digambar oleh seniman di atas dinding, tembok atau media luas lainnya dan kerap dijadikan sebagai kritik sosial yang sifatnya permanen.
Baca juga: Yuk Intip Mural Pernyataan Bung Hatta di Jalan Layang Cipinang Karya Kolaborasi Komunitas
Banyak seniman mural yang hingga kini terus menyampaikan kritik mereka lewat media 'coretan dinding' tersebut, bahkan tidak jarang hasil karya mereka memicu kontroversi karena dianggap meresahkan atau menimbulkan pandangan baru.
Nah berikut Hypeabis.id rangkumkan dari berbagai sumber seniman-seniman mural dunia beserta karyanya, yang pernah memicu kontroversi atau memberi pandangan baru terhadap kesenian. Simak ya.
1. Pablo Picasso
Ilustras lukisan Picasso: Guernica, 1937 (Sumber: Museo Reina Sofía, Madrid, Spain)
Mural ini dibuat oleh Picasso pada saat terjadinya peristiwa perang sipil di Spanyol. Perang tersebut melibatkan kaum nasionalis-fasis pimpinan Jenderal Francisco Franco dengan kaum republikan-demokratis pimpinan Presiden Manuel Azana pada 1937.
Picasso menciptakan mural ini untuk memperingati peristiwa pembombardiran angkatan udara Hitler di Spanyol, serta ingin memberi pandangan baru bagaimana lukisan bisa menjadi simbol dari sebuah kehancuran akibat perang dan masyarakat dapat merayakan simbol tersebut.
2. Banksy
Ilustrasi karya Banksy Slave Labour (Sumber: Flickr/DeptfordJon)
Karya-karya Banksy banyak mengangkat tema seperti rasisme, kekerasan, perang, efek kapitalisme dan konsumerisme yang dibalut dengan humor gelap atau kultur budaya pop terutama lewat karakter anak-anak, kera, dan tikus.
Salah satu muralnya yang kontroversial adalah Slave Labour (2012) atau Pekerja Budak, yang menggambarkan seorang anak menjahit bendera Ingrris, Union Jack. Karya ini merupakan protes Banksy terhadap Pemerintahan Inggris yang memberikan proyek pembuatan cinderamata Olimpiade London 2012 pada pabrik yang tidak memanusiakan pekerjanya.
3. Eduardo Kobra
Ilustrasi mural karya Eduard Kobra (Sumber Deviant Art)
Dalam Mural ini Kobra melukiskan bagaimana seekor beruang berdiri diatas potongan es dengan dikelilingi lautan api. Terlihat jelas ekspresi ketakutan beruang itu dan bagaimana dia mencoba menyelamatkan diri terhadap kehancuran yang ada di depan mata.
4. Blu
Blu adalah nama samaran dari seniman Italia yang menyembunyikan identitas aslinya sebagai sebuah anonimitas. Kendati demikian karya-karya mural skala epiknya mudah dikenali karena banyak mengkritik peristiwa politik dan kontroversi sosial.
karya-karya Blu banyak ditemui di sudut-sudut Italia dan biasanya dilukis di sekitar lanskap perkotaan dan industri. Dia banyak menciptakan karakter-karakter manusia besar yang sering berpenampilan sarkastik serta menyerupai seni komik dan video gim.
Salah satu karyanya yang terkenal adalah Muto, di mana dia menggabungkan seni mural dan yang terdiri dari ratusan lukisan di dinding hingga jalanan yang dibuat menjadi video animasi dan diunggah ke YouTube dengan jutaan penayangan.
5. Pejac
Ilustrasi karya Pejac (Sumber Culturetrip)
Baca juga: Kian Estetik, Terowongan Kendal Hadirkan Mural Thor: Love and Thunder dengan Unsur Kearifan Lokal
Dalam karya mural ini dia dengan cerdik mengangkat tema perubahan iklim dengan menggambar peta dunia yang mengalir ke sebuah lubang selokan di lingkungan perkotaan, sehingga pesan yang ingin disampaikan mudah dimengerti semua orang.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.