3 Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak
01 February 2023 |
07:30 WIB
Pendidikan merupakan salah satu hal penting yang harus dimiliki oleh setiap anak. Oleh karena itu, setiap orang tua juga memiliki peran yang sangat penting untuk memastikan bahwa sang anak bisa mendapatkan pendidikan yang baik, salah satunya dengan menyiapkan dana pendidikan.
Meski saat ini pemerintah telah memberikan sejumlah program dan bantuan untuk mengakses pendidikan, hal itu masih belum mampu memastikan bahwa setiap anak bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Terlebih, setiap tahunnya, inflasi biaya pendidikan rata-rata naik sebesar 15 persen-20 persen.
Baca juga: Pentingnya Peran Pendidikan Usia Dini di Masa Golden Age Anak
Oleh sebab itu, dana pendidikan anak harus disiapkan sejak dini. Agar pendidikan anak pada masa depan terjamin, sudah sepantasnya orang tua mempersiapkan dan merencanakan pendidikan anak sedini mungkin, sehingga masa depan anak-anak bisa terjamin.
Berikut adalah 3 hal yang bisa dilakukan untuk menyiapkan dana pendidikan anak menurut Co-Founder Lifepal, Benny Fajarai.
Hal pertama yang bisa dilakukan untuk menyiapkan tabungan pendidikan anak adalah dengan membuat tabungan khusus berupa tabungan rencana pendidikan yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Tabungan berjangka waktu ini biasanya ditentukan oleh kalian sendiri dengan jumlah bunga tertentu. Menawarkan keuntungan, tabungan ini juga memiliki fasilitas berupa asuransi kesehatan dan asuransi jiwa. Dengan begitu, tabungan yang dimiliki tetap aman meski dikenakan potongan.
Kiat selanjutnya untuk mempersiapkan biaya pendidikan anak adalah dengan memilih instrumen investasi. Untuk dana pendidikan, kalian bisa memilih produk investasi reksadana. Namun, disarankan untuk tetap melakukan diversifikasi ke reksadana seperti reksadana pendapatan tetap dan reksadana pasar uang yang memiliki risiko lebih rendah.
Dengan begitu, alokasi dana pendidikan anak jangka panjang sangat cocok untuk persiapan masuk ke universitas bila saat ini anak masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). Sebab, bagi kalian yang masih memiliki waktu di atas 5 tahun untuk mempersiapkan dana pendidikan anak, maka dapat menyusun portofolio dengan porsi reksadana saham yang lebih banyak.
Dengan potensi imbal hasil yang relatif tinggi, reksadana saham juga memiliki tingkat risiko yang relatif tinggi. Lain halnya untuk kalian yang masih memiliki waktu persiapan selama 3 - 5 tahun, maka dapat memanfaatkan reksadana pendapatan tetap, reksadana saham, dan reksadana pasar uang, atau reksadana campuran.
Dengan catatan, komposisi terbesar portofolio investasi diisi oleh reksadana pendapatan tetap karena pertimbangan potensi imbal hasilnya lebih menarik. Sementara bagi kalian yang masih memiliki waktu sekitar 1 – 3 tahun untuk menyiapkan dana pendidikan anak, maka dapat menyusun portofolio investasi yang sebagian besar isinya merupakan instrumen reksadana pasar uang dengan sedikit porsi di reksadana saham.
Sebab, reksadana pasar uang memiliki potensi imbal hasil yang lebih menarik dibandingkan tabungan/deposito dengan tingkat risiko yang relatif rendah, likuid dan bebas biaya transaksi.
Sementara itu, alokasi reksadana saham akan berfungsi sebagai booster untuk mempercepat tercapainya tujuan keuangan melalui potensi imbal hasil yang jauh lebih menarik dan tentunya diiringi dengan tingkat risiko yang lebih tinggi.
Meski saat ini pemerintah telah memberikan sejumlah program dan bantuan untuk mengakses pendidikan, hal itu masih belum mampu memastikan bahwa setiap anak bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Terlebih, setiap tahunnya, inflasi biaya pendidikan rata-rata naik sebesar 15 persen-20 persen.
Baca juga: Pentingnya Peran Pendidikan Usia Dini di Masa Golden Age Anak
Oleh sebab itu, dana pendidikan anak harus disiapkan sejak dini. Agar pendidikan anak pada masa depan terjamin, sudah sepantasnya orang tua mempersiapkan dan merencanakan pendidikan anak sedini mungkin, sehingga masa depan anak-anak bisa terjamin.
Berikut adalah 3 hal yang bisa dilakukan untuk menyiapkan dana pendidikan anak menurut Co-Founder Lifepal, Benny Fajarai.
1. Menyiapkan Tabungan Pendidikan
Hal pertama yang bisa dilakukan untuk menyiapkan tabungan pendidikan anak adalah dengan membuat tabungan khusus berupa tabungan rencana pendidikan yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).Tabungan berjangka waktu ini biasanya ditentukan oleh kalian sendiri dengan jumlah bunga tertentu. Menawarkan keuntungan, tabungan ini juga memiliki fasilitas berupa asuransi kesehatan dan asuransi jiwa. Dengan begitu, tabungan yang dimiliki tetap aman meski dikenakan potongan.
Penting untuk menyiapkan dana pendidikan anak sejak dini (Sumber gambar: Lifepal)
2. Manfaatkan Investasi untuk Tujuan Pendidikan
Kiat selanjutnya untuk mempersiapkan biaya pendidikan anak adalah dengan memilih instrumen investasi. Untuk dana pendidikan, kalian bisa memilih produk investasi reksadana. Namun, disarankan untuk tetap melakukan diversifikasi ke reksadana seperti reksadana pendapatan tetap dan reksadana pasar uang yang memiliki risiko lebih rendah.Dengan begitu, alokasi dana pendidikan anak jangka panjang sangat cocok untuk persiapan masuk ke universitas bila saat ini anak masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). Sebab, bagi kalian yang masih memiliki waktu di atas 5 tahun untuk mempersiapkan dana pendidikan anak, maka dapat menyusun portofolio dengan porsi reksadana saham yang lebih banyak.
Dengan potensi imbal hasil yang relatif tinggi, reksadana saham juga memiliki tingkat risiko yang relatif tinggi. Lain halnya untuk kalian yang masih memiliki waktu persiapan selama 3 - 5 tahun, maka dapat memanfaatkan reksadana pendapatan tetap, reksadana saham, dan reksadana pasar uang, atau reksadana campuran.
Dengan catatan, komposisi terbesar portofolio investasi diisi oleh reksadana pendapatan tetap karena pertimbangan potensi imbal hasilnya lebih menarik. Sementara bagi kalian yang masih memiliki waktu sekitar 1 – 3 tahun untuk menyiapkan dana pendidikan anak, maka dapat menyusun portofolio investasi yang sebagian besar isinya merupakan instrumen reksadana pasar uang dengan sedikit porsi di reksadana saham.
Sebab, reksadana pasar uang memiliki potensi imbal hasil yang lebih menarik dibandingkan tabungan/deposito dengan tingkat risiko yang relatif rendah, likuid dan bebas biaya transaksi.
Sementara itu, alokasi reksadana saham akan berfungsi sebagai booster untuk mempercepat tercapainya tujuan keuangan melalui potensi imbal hasil yang jauh lebih menarik dan tentunya diiringi dengan tingkat risiko yang lebih tinggi.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.