Bitcoin dan Ethereum adalah dua aset kripto dengan izin transaksi di Indonesia dari Bappebti. (Sumber gambar: Pexels/Jonathan Borba)

Punya Fundamental Kuat, Yuk Kenali Faktor Penentu Blue Chip dalam Aset Kripto

18 January 2023   |   17:42 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Bagi yang sering main saham tentu sudah tidak asing dengan istilah blue chip. Aset ini merupakan saham perusahaan unggulan yang direkomendasikan untuk pijakan investasi. Tapi, blue chip tidak hanya berhenti di saham saja loh, karena istilah tersebut kini juga dipakai untuk instrumen aset kripto.

Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha, mengatakan, crypto blue chip merupakan aset kripto yang memiliki reputasi yang baik. Selain itu, mereka juga memiliki harga yang stabil, likuiditas tinggi, dan kapitalisasi pasar yang besar. 

Tak hanya itu, menurutnya aset kripto blue chip saat ini juga memiliki fundamental yang kuat, sehingga punya pengaruh yang signifikan dalam pasar aset kripto karena akan lebih tahan ketika pasar sedang crash. Oleh karena itu, crypto blue chip juga dapat dijadikan sebagai pilihan untuk berinvestasi. 

Baca juga: Bitcoin dan Kripto Alami Winter Season Pada 2022, Bagaimana Potensinya Pada 2023?

“Secara singkat, crypto blue chip adalah aset kripto yang sudah sangat mapan dan unggul di antara aset kripto lainnya,” kata Panji dalam siaran tertulis yang diterima Hypeabis.id.

Dia pun menjabarkan setidaknya terdapat empat karakteristik utama yang menjadi faktor penentu sebuah aset kripto masuk dalam kategori blue chip. Pertama, yaitu aset kripto yang telah memiliki rekam jejak yang baik. Karena faktor tersebut akan menjadi penentu ketangguhan blue chip bertahan dan terus eksis.

“Selain itu reputasi pendiri dan tim yang baik juga akan membuat investor merasa lebih percaya diri untuk menginvestasikan dana mereka tanpa takut terhadap isu-isu yang tidak baik dan ancaman scam,” kata Panji.

Faktor kedua adalah kredibilitas dan tingkat adopsi, yaitu momen saat aset kripto dapat dikatakan blue chip ketika didukung oleh banyak lembaga dan institusi yang memiliki reputasi baik. Hal inilah yang akhirnya membuat aset kripto menjadi kredibel dan memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi.

"Tingkat adopsi ini dapat diwakili oleh jumlah anggota masyarakat yang mulai menggunakan teknologi atau inovasi baru selama periode waktu tertentu. Oleh karena itu tingkat adopsi berguna untuk melihat seberapa banyak teknologi tersebut dapat diterapkan, dikembangkan dan diimplementasikan," papar Panji.

Faktor ketiga, adalah nilai kapitalisasi pasar yang tinggi dimana menurut Panji akan menjadi faktor penentu aset kripto blue chip. Meski hingga saat ini tidak ada nilai pasti yang menjadi indikator, menurutnya sebuah aset kripto dapat dikatakan sebagai blue chip jika nilai kapitalisasi pasarnya sangat besar bila dibandingkan aset kripto lainnya.

"Selain itu, likuiditas juga menjadi salah satu indikator yang dapat mempertimbangkan aset kripto dikatakan sebagai blue chip, dikarenakan semakin tinggi likuiditas sebuah aset kripto maka semakin mudah pula kegiatan transaksi perdagangan jual dan beli aset tersebut di pasar," kata Panji.

Adapun, faktor keempat adalah volatilitas, yang secara umum, dalam aset kripto bergerak secara fluktuatif jika dibandingkan beberapa instrumen investasi lainnya. Meski begitu, ada juga beberapa aset kripto yang memiliki volatilitas yang lebih rendah sehingga harganya jauh lebih stabil dibandingkan aset kripto jenis lain.

“Keempat indikator tersebut dapat digunakan secara bersamaan untuk menentukan apakah aset kripto tersebut termasuk sebagai blue chip atau tidak,” tandas Panji.
1
2


SEBELUMNYA

Ngantuk Saat Kerja di Kantor? Begini Cara Mengatasinya

BERIKUTNYA

Intip Kiat Pemberian ASI Eksklusif untuk Ibu Pekerja

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: