Ngantuk Saat Kerja di Kantor? Begini Cara Mengatasinya
18 January 2023 |
17:00 WIB
Rasa kantuk seringkali menyerang para pekerja saat tengah hari, biasanya terjadi ketika menjelang dan selepas makan siang. Tentunya hal ini bisa mengganggu konsentrasi hingga menurunkan produktivitas. Lantas bagaimana cara mengatasi hal tersebut?
Spesialis Tidur dari RS Mitra Kemayoran dr. Andreas Prasadja menerangkan rasa kantuk saat jam bekerja hanya bisa diatasi dengan tidur. “Tidak ada satu zat pun yang menggantikan efek restoratif dari tidur. Kuncinya tidur,” tegasnya saat dihubungi Hypeabis.id, Rabu (18/1/2023).
Oleh karena itu, di negara maju, banyak perusahaan yang menerapkan power nap alias tidur siang singkat selama 15-20 menit setelah jam makan siang untuk mengembalikan energi. Perusahaan di negara seperti Jepang, misalnya, selepas makan siang, lampu di ruangan pekerja akan diredupkan untuk membangun suasana agar bisa beristirahat sejenak.
“Ketika bangun bisa produktif lagi, perfomanya naik lagi, emosi lebih stabil,” tuturnya.
Baca juga: 5 Tips Anti Ngantuk Saat Membaca Buku, Dijamin Ampuh!
Kendati begitu, power nap harus diiringi cukup tidur pada malam hari. Kecukupan tidur saat malam bisa mencegah kantuk dan meningkatkan produktivitas saat siang hari. Andreas menerangkan performa untuk bekerja, kemampuan otak, konsentrasi, daya ingat, hanya dibangun saat tidur. Begitu pula dengan stabilitas emosi dan kemampuan untuk bekerja sama.
Semua itu dikumpulkan ketika mencapai tahapan tidur terakhir dan terdalam atau rapid eye movement (REM) yang bisa dicapai saat malam hari. “Emosi yang tidak bisa kita keluarkan pada saat terjaga itu keluar saat tidur mimpi. Kemampuan ereksi pada pria dan libido pada wanita hanya pada saat tidur mimpi,” jelasnya.
Masalahnya, kata Andreas, di usia produktif atau dewasa muda, mereka mempunyai gen biologis yang beda. Mereka pun terbiasa tidur larut malam. Pukul 9 atau 10 malam otak mereka sedang penuh dengan vitalitas untuk berkarya.
Sementara itu, mereka harus kembali bekerja siang hari. Alhasil, waktu tidur memang selalu kurang. Tidur yang kurang ini pun menyebabkan mental mereka terganggu, istilahnya kena mental.
Hal ini pun ditunjukkan dari temuan Asosiasi Psikiatri Inggris Raya pada 2018. Dewasa muda atau Generasi Z ini yang paling depresi dan paling terganggu tidurnya. Apalagi masuk masa pandemi, angka pencarian kata insomnia di internet meningkat hingga 50 persen. Banyak yang alami gangguan tidur
Oleh karena itu, Andreas menyarankan agar para pekerja terutama dewasa muda sebaiknya melatih tidur cukup pada malam dan siang hari. Pada malam hari, sebisa mungkin hindari untuk membuat mata terjaga seperti main gim atau menonton serial atau film. Hal tersebut yang membuat mata terjaga dan akhirnya insomnia.
“Dengan menjaga tidur sehat, ini langkah cerdas meningkatkan produktivitas. Sempatkan waktu winding down 15-20 menit cukup saat malam,” ujarnya.
Sementara itu, Spesialis Gizi Klinik dari Rs Pondok Indah-Puri Indah, dr. Raissa Edwina Djuanda menyarankan sebaiknya pada saat pagi dan siang hari para pegawai tidak terlalu banyak makan, terutama yang mengandung kalori tinggi. “Berhenti makan sebelum kenyang. Terlalu kenyang bisa sebabkan ngantuk,” imbuhnya.
Sebisa mungkin konsumsi makanan bergizi seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan serat. Sebagai contoh mengonsumsi oatmeal, telur, sayuran, dan buah pada pagi hari. Setelah makan, konsumsi air putih, jangan teh manis atau kopi yang menghambat penyerapan gizi dari makanan di dalam tubuh.
“Jangan makan porsi berlebihan. Waspada juga penyakit tertentu apalagi ada bakat diabetes,” sebut Raissa.
Baca juga: Selesai Berolahraga Malah Mengantuk, Baiknya Lanjut Bobo atau Enggak Nih?
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Spesialis Tidur dari RS Mitra Kemayoran dr. Andreas Prasadja menerangkan rasa kantuk saat jam bekerja hanya bisa diatasi dengan tidur. “Tidak ada satu zat pun yang menggantikan efek restoratif dari tidur. Kuncinya tidur,” tegasnya saat dihubungi Hypeabis.id, Rabu (18/1/2023).
Oleh karena itu, di negara maju, banyak perusahaan yang menerapkan power nap alias tidur siang singkat selama 15-20 menit setelah jam makan siang untuk mengembalikan energi. Perusahaan di negara seperti Jepang, misalnya, selepas makan siang, lampu di ruangan pekerja akan diredupkan untuk membangun suasana agar bisa beristirahat sejenak.
“Ketika bangun bisa produktif lagi, perfomanya naik lagi, emosi lebih stabil,” tuturnya.
Baca juga: 5 Tips Anti Ngantuk Saat Membaca Buku, Dijamin Ampuh!
Kendati begitu, power nap harus diiringi cukup tidur pada malam hari. Kecukupan tidur saat malam bisa mencegah kantuk dan meningkatkan produktivitas saat siang hari. Andreas menerangkan performa untuk bekerja, kemampuan otak, konsentrasi, daya ingat, hanya dibangun saat tidur. Begitu pula dengan stabilitas emosi dan kemampuan untuk bekerja sama.
Semua itu dikumpulkan ketika mencapai tahapan tidur terakhir dan terdalam atau rapid eye movement (REM) yang bisa dicapai saat malam hari. “Emosi yang tidak bisa kita keluarkan pada saat terjaga itu keluar saat tidur mimpi. Kemampuan ereksi pada pria dan libido pada wanita hanya pada saat tidur mimpi,” jelasnya.
Masalahnya, kata Andreas, di usia produktif atau dewasa muda, mereka mempunyai gen biologis yang beda. Mereka pun terbiasa tidur larut malam. Pukul 9 atau 10 malam otak mereka sedang penuh dengan vitalitas untuk berkarya.
Sementara itu, mereka harus kembali bekerja siang hari. Alhasil, waktu tidur memang selalu kurang. Tidur yang kurang ini pun menyebabkan mental mereka terganggu, istilahnya kena mental.
Hal ini pun ditunjukkan dari temuan Asosiasi Psikiatri Inggris Raya pada 2018. Dewasa muda atau Generasi Z ini yang paling depresi dan paling terganggu tidurnya. Apalagi masuk masa pandemi, angka pencarian kata insomnia di internet meningkat hingga 50 persen. Banyak yang alami gangguan tidur
Oleh karena itu, Andreas menyarankan agar para pekerja terutama dewasa muda sebaiknya melatih tidur cukup pada malam dan siang hari. Pada malam hari, sebisa mungkin hindari untuk membuat mata terjaga seperti main gim atau menonton serial atau film. Hal tersebut yang membuat mata terjaga dan akhirnya insomnia.
“Dengan menjaga tidur sehat, ini langkah cerdas meningkatkan produktivitas. Sempatkan waktu winding down 15-20 menit cukup saat malam,” ujarnya.
Sementara itu, Spesialis Gizi Klinik dari Rs Pondok Indah-Puri Indah, dr. Raissa Edwina Djuanda menyarankan sebaiknya pada saat pagi dan siang hari para pegawai tidak terlalu banyak makan, terutama yang mengandung kalori tinggi. “Berhenti makan sebelum kenyang. Terlalu kenyang bisa sebabkan ngantuk,” imbuhnya.
Sebisa mungkin konsumsi makanan bergizi seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan serat. Sebagai contoh mengonsumsi oatmeal, telur, sayuran, dan buah pada pagi hari. Setelah makan, konsumsi air putih, jangan teh manis atau kopi yang menghambat penyerapan gizi dari makanan di dalam tubuh.
“Jangan makan porsi berlebihan. Waspada juga penyakit tertentu apalagi ada bakat diabetes,” sebut Raissa.
Baca juga: Selesai Berolahraga Malah Mengantuk, Baiknya Lanjut Bobo atau Enggak Nih?
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.