ilustrasi bitcoin (sumber gambar : andre francois / unsplash)

Bitcoin dan Kripto Alami Winter Season Pada 2022, Bagaimana Potensinya Pada 2023?

29 December 2022   |   22:14 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Selama beberapa tahun terakhir, investasi pada asset kripto dan bitcoin makin diminati oleh para generasi muda. Memang pada sepanjang 2022 ini, bitcoin dan kripto mengalami winter season sehingga harga atau nilai mata uang kripto di pasar turun secara drastis dan berkepanjangan.

Lantas, bagaimana dengan pergerakan bitcoin pada 2023 apakah masih berpotensi untuk dilirik?

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan pada 2023 bitcoin berpotensi mengalami kenaikan harga karena akan menyambut datangnya halving day bitcoin berikutnya pada 2024. Sebagaimana diketahui, selama halving day tiga kali sebelumnya bitcoin bergerak sangat tinggi dan masa paling tepat untuk pembelian bitcoin adalah setahun sebelumnya untuk halving kali yang berarti di tahun 2023. 

Halving day sendiri merupakan pengurangan pasokan Bitcoin sebanyak setengah di mining yang terjadi setiap empat tahun sekali. Halving day juga membuat harga Bitcoin bisa naik karena terbatasnya supply dan meningkatnya demand. Pada saat bitcoin naik akan diikuti dengan kripto lainnya yang juga berkembang dengan sangat positif.

“Bullrun Bitcoin saya prediksi akan terjadi pada tahun 2024, tetapi tahun tepat untuk kembali mengakumulasi kripto adalah pada 2023. Karena tahun setelahnya, harga Bitcoin berpotensi sudah menanjak terlalu tinggi lagi,” jelasnya.
 

Ilustrasi aset kripto Bitcoin, Ether, dan Altcoin/Istimewa

Ilustrasi aset kripto Bitcoin, Ether, dan Altcoin/Istimewa


Tidak hanya terkait kripto, Oscar mengatakan bahwa teknologi blockchain masih akan sangat menarik untuk dikembangkan. Bahkan pada tahun 2023, teknologi blockchain akan berkembang tidak hanya di sektor keuangan tetapi juga di industri lain.

“Konsep blockchain di bidang kesehatan pun makin banyak digunakan. Seperti rumah sakit  bisa menggunakan teknologi blockchain untuk menyimpan jejak rekam pasien,” ujarnya.

Pada saat itu juga akan banyak investor yang ramai membicarakan mengenai DeFi (Decentralize Finance) seiring dengan teknologi blockchain yang makin ramah pengguna. Pasalnya, salah satu tantangan terbesar di teknologi blockchain saat awal berkembang pada tahun 2009 sampai 5 atau 10 tahun setelahnya adalah tidak user friendly.

Baca juga: 9 Rekomendasi Film tentang Kripto dan Bitcoin

Misalnya saja hingga saat ini masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui metamask atau decentralize wallet atau software blockchain. Meski demikian, banyak orang percaya bahwa pada tahun depan teknologi ini akan terus berkembang menjadi semakin mudah.

Di samping itu, Oscar juga menilai bahwa  metaverse juga akan makin  bergerak karena infrastrukturnya  yang juga makin matang sehingga masyarakat akan lebih dimudahkan untuk beraktivitas di metaverse.

Prospek NFT

Salah satu ekosistem kripto yaitu Non Fungible Token (NFT). Oscar pun menjelaskan bahwa NFT sendiri akan lepas landas jika memiliki fungsi dan kegunaannya yang jelas di masyarakat. Namun jika NFT hanya sebagai intellectual property yang seperti pada saat awal kehadirannya, maka akan cukup sulit berkembang karena belum terlihat fungsi nyatanya.

Jika dilihat dari perkembangan NFT, dia cukup optimistis selama metaverse ada NFT akan berperan besar. Misalnya NFT sebagai perwakilan suatu aset riil di mana yang memiliki NFT mendapatkan bagi hasil atau NFT sebagai perwakilan musik dapat bagi hasil dari penjualan lagunya.

“NFT akan bagus asal fungsi dan kegunaannya jelas di masyarakat sebagai apa," jelasnya.

Editor: M R Purboyo


 

SEBELUMNYA

Resmi Meluncur, Intip Spesifikasi Harga Redmi Watch 3 Redmi & Band 2 

BERIKUTNYA

Goo Kyo Hwan akan Adu Akting dengan Yoo Jae-myung di Film Finding The King

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: