Mau Buat NFT? Jangan Lupa Gabung Dulu ke Komunitas Agar Tak Kebingungan
23 September 2021 |
18:12 WIB
Selama setahun terakhir, Non-Fungible Token (NFT) ramai diperbincangkan di Tanah Air, khususnya oleh kalangan seniman. Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari keberhasilan sejumlah seniman menghasilkan uang melalui karya seni dan barang koleksi digital tersebut.
Non Fungible Token (NFT) merupakan sebuah token yang mewakili kepemilikan atas suatu karya atau benda koleksi digital. Singkatnya, NFT mengubah karya atau benda koleksi digital menjadi sebuah aset digital yang dapat diverifikasi dan diperdagangkan dengan memanfaatkan blockchain.
Buat yang belum tahu, blockchain itu kayak buku kas dari induk bank yang isinya berupa data transaksi nasabah.
Aset digital yang dijual dalam bentuk NFT, akan memiliki "sertifikat digital" yang menandakan keaslian aset tersebut meski tiruannya sudah banyak beredar di dunia maya.
Salah satu contoh NFT yang berhasil terjual dengan nilai fantastis antara lain Everydays: the First 5000 Days hasil karya Beeple. NFT ini dijual seharga US$ 69,30 juta di rumah lelang Inggris, Chrisritie pada Maret 2021. Karya ini berisikan gambar dari tokoh-tokoh dari budaya pop, termasuk Jeff Bezos dan Donald Trump , dan disusun secara kronologis.
Contoh lainnya adalah koleksi hasil karya dari musisi asal Kanada, Grimes. NFT bertajuk WarNymph Collection Vol. 1 karyanya berhasil terjual hanya dalam waktu 20 menit mencapai nilai US$ 5,8 juta pada Maret 2021.
Hal itu membuat banyak seniman tergiur dan akhirnya membuat mereka terjun ke dunia aset kripto atau mencoba membuat NFT.Tentu saja, hal itu tidaklah mudah karena dunia aset kripto, khususnya NFT adalah hal yang benar-benar baru.
Diperlukan referensi yang tepat untuk memahami lansekap dari dunia aset kripto dan bagaimana cara NFT bisa memberikan peluang terbaik untuk seorang seniman.
Supaya tidak pusing sendiri dan bingung bagaimana mau mulainya, salah satu cara yang bisa dicoba adalah memanfaatkan komunitas NFT, terutama komunitas para seniman yang menggunakan NFT.
Komunitas-komunintas tersebut bisa ditemukan di sejumlah platform media sosial atau pesan instan, seperti Telegram hingga platform Clubhouse. Di Twitter juga bisa ditemukan komunitas yang isinya para calon artis NFT.
Menurut entreprenur sekaligus influencer aset kripto Jejouw atau Jeffry Jouw, bergabung dengan komunitas atau berkolaborasi menjadi hal yang harus dilakukan oleh seorang seniman apabila ingin terjun ke dunia aset kripto, khususnya NFT. Di sana, seniman bisa saling terhubung dan mendapatkan insights dari seniman yang sudah berpengalaman dalam NFT.
"Komunitas ini penting, baik untuk seniman yang sudah terjun, investor, atau seniman yang mau terjun. Karena dunia aset kripto ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri tanpa kolaborasi," katanya dalam sebuah diskusi virtual pada Kamis (23/9/2021).
Lebih lanjut, Jejouw mengungkapkan dirinya sejauh ini bergabung dengan empat komunitas atau grup terkait NFT. Selain mempelajari bagaimana proses untuk terjun ke dunia aset kripto, dalam komunitas tersebut tak sedikit pula seniman yang menawarkan karyanya secara khusus.
"Ada yang menawarkan untuk internal circle di komunitas. Ini tentunya penting juga ya untuk investor," ungkapnya.
Jejouw menambahkan saat ini siapa saja bisa membuat NFT tak melulu seorang seniman. Karena saat ini NFT tak hanya terkait dengan karya seni saja.
Hal-hal yang terlihat sepele seperti halnya sebuah cuitan penting pun bisa saja dijadikan sebagai NFT. Sebagai contoh adalah cuitan pertama dari pendiri Twitter Jack Dorsey yang berhasil terjual dengan nilai cukup fantastis berkat NFT.
Editor: M R Purboyo
Non Fungible Token (NFT) merupakan sebuah token yang mewakili kepemilikan atas suatu karya atau benda koleksi digital. Singkatnya, NFT mengubah karya atau benda koleksi digital menjadi sebuah aset digital yang dapat diverifikasi dan diperdagangkan dengan memanfaatkan blockchain.
Buat yang belum tahu, blockchain itu kayak buku kas dari induk bank yang isinya berupa data transaksi nasabah.
Aset digital yang dijual dalam bentuk NFT, akan memiliki "sertifikat digital" yang menandakan keaslian aset tersebut meski tiruannya sudah banyak beredar di dunia maya.
Salah satu contoh NFT yang berhasil terjual dengan nilai fantastis antara lain Everydays: the First 5000 Days hasil karya Beeple. NFT ini dijual seharga US$ 69,30 juta di rumah lelang Inggris, Chrisritie pada Maret 2021. Karya ini berisikan gambar dari tokoh-tokoh dari budaya pop, termasuk Jeff Bezos dan Donald Trump , dan disusun secara kronologis.
Contoh lainnya adalah koleksi hasil karya dari musisi asal Kanada, Grimes. NFT bertajuk WarNymph Collection Vol. 1 karyanya berhasil terjual hanya dalam waktu 20 menit mencapai nilai US$ 5,8 juta pada Maret 2021.
Hal itu membuat banyak seniman tergiur dan akhirnya membuat mereka terjun ke dunia aset kripto atau mencoba membuat NFT.Tentu saja, hal itu tidaklah mudah karena dunia aset kripto, khususnya NFT adalah hal yang benar-benar baru.
Diperlukan referensi yang tepat untuk memahami lansekap dari dunia aset kripto dan bagaimana cara NFT bisa memberikan peluang terbaik untuk seorang seniman.
Supaya tidak pusing sendiri dan bingung bagaimana mau mulainya, salah satu cara yang bisa dicoba adalah memanfaatkan komunitas NFT, terutama komunitas para seniman yang menggunakan NFT.
Komunitas-komunintas tersebut bisa ditemukan di sejumlah platform media sosial atau pesan instan, seperti Telegram hingga platform Clubhouse. Di Twitter juga bisa ditemukan komunitas yang isinya para calon artis NFT.
Menurut entreprenur sekaligus influencer aset kripto Jejouw atau Jeffry Jouw, bergabung dengan komunitas atau berkolaborasi menjadi hal yang harus dilakukan oleh seorang seniman apabila ingin terjun ke dunia aset kripto, khususnya NFT. Di sana, seniman bisa saling terhubung dan mendapatkan insights dari seniman yang sudah berpengalaman dalam NFT.
"Komunitas ini penting, baik untuk seniman yang sudah terjun, investor, atau seniman yang mau terjun. Karena dunia aset kripto ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri tanpa kolaborasi," katanya dalam sebuah diskusi virtual pada Kamis (23/9/2021).
Lebih lanjut, Jejouw mengungkapkan dirinya sejauh ini bergabung dengan empat komunitas atau grup terkait NFT. Selain mempelajari bagaimana proses untuk terjun ke dunia aset kripto, dalam komunitas tersebut tak sedikit pula seniman yang menawarkan karyanya secara khusus.
"Ada yang menawarkan untuk internal circle di komunitas. Ini tentunya penting juga ya untuk investor," ungkapnya.
Jejouw menambahkan saat ini siapa saja bisa membuat NFT tak melulu seorang seniman. Karena saat ini NFT tak hanya terkait dengan karya seni saja.
Hal-hal yang terlihat sepele seperti halnya sebuah cuitan penting pun bisa saja dijadikan sebagai NFT. Sebagai contoh adalah cuitan pertama dari pendiri Twitter Jack Dorsey yang berhasil terjual dengan nilai cukup fantastis berkat NFT.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.