Berminat Investasi Non-Fungible Token NFT? Simak Tips dari Jejouw Dulu Yuk
23 September 2021 |
20:24 WIB
Tak bisa dipungkiri, belakangan ini Non-Fungible Token (NFT) menjadi perbincangan hangat di kalangan investor. NFT digadang-gadang sebagai salah satu instrumen investasi baru yang berpotensi mendatangkan keuntungan besar bagi para pemiliknya di masa depan.
Perlu diketahui, NFT merupakan sebuah token yang mewakili kepemilikan atas suatu karya atau benda koleksi digital. Singkatnya, NFT mengubah karya atau benda koleksi digital menjadi sebuah aset digital yang dapat diverifikasi dan diperdagangkan dengan memanfaatkan blockchain.
Adapun, blockchain dapat dianalogikan sebagai buku kas dari induk bank yang isinya berupa data transaksi nasabah. Sistem blockchain terdiri atas transaksi dan blok yang berisikan rangkaian hash kriptografi dan hash blok sebelumnya hingga membentuk jaringan.
Menurut entepreneur sekaligus influencer aset Jeffry Jouw atau Jejouw, bagi pemula yang berencana terjun ke investasi aset kripto, khususnya NFT, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Dia menjelaskan bahwa investasi NFT karakteristiknya mirip dengan investasi karya seni atau benda-benda koleksi.
"NFT ini lucu, menggabungkan ilmu finansial sama ilmu seni sebenarnya yang dunia ini enggak pernah ada. Kalau saya melihat volume dari sebuah karya, semakin tinggi makin banyak yang beli. Lain cerita kalau harganya bagus tetapi nggak ada yang tertarik beli dan menjual itu enggak bagus," katanya dalam sebuah diskusi virtual pada Kamis (23/9/2021).
Lebih lanjut, Jejouw menejelaskan bahwa potensi di masa depan tak sepenuhnya menjadi faktor yang mendorong seseorang untuk membeli NFT. Layaknya karya seni atau benda koleksi pada umumnya, faktor selera, suka dan tidak suka berpengaruh dalam pengambilan keputusan pembelian tersebut.
"Saya selalu mementingkan dua hal, karya tersebut saya suka dan harga. Kalau investasinya gagal setidaknya ya saya suka sama karyanya. Di sisi lain ada dilema juga, saya suka karyanya tetapi harganya ketika tinggi saya jadi sayang jualnya," ungkapnya.
Terakhir, Jejouw menyebut dua bulan terakhir merupakan waktu dimana banyak orang yang melakukan transaksi pembelian NFT. Tentu saja, ini menjadi kabar yang menggembirakan, akan tetapi di sisi lain fenomena ini juga perlu diwaspadai, terutama bagi investor pemula.
"Orang paling tingginya itu masuk NFT di bulan kemarin [Agustus 2021] sama bulan ini [September 2021]. Jadi kita ini dalam fase yang hype banget, semua orang beli Ethereum untuk NFT. Tetapi menurut saya pribadi, saya percaya kemungkinan nanti akan ada crash karena mereka mau taking profit," tutupnya.
Editor: MR Purboyo
Perlu diketahui, NFT merupakan sebuah token yang mewakili kepemilikan atas suatu karya atau benda koleksi digital. Singkatnya, NFT mengubah karya atau benda koleksi digital menjadi sebuah aset digital yang dapat diverifikasi dan diperdagangkan dengan memanfaatkan blockchain.
Adapun, blockchain dapat dianalogikan sebagai buku kas dari induk bank yang isinya berupa data transaksi nasabah. Sistem blockchain terdiri atas transaksi dan blok yang berisikan rangkaian hash kriptografi dan hash blok sebelumnya hingga membentuk jaringan.
Menurut entepreneur sekaligus influencer aset Jeffry Jouw atau Jejouw, bagi pemula yang berencana terjun ke investasi aset kripto, khususnya NFT, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Dia menjelaskan bahwa investasi NFT karakteristiknya mirip dengan investasi karya seni atau benda-benda koleksi.
"NFT ini lucu, menggabungkan ilmu finansial sama ilmu seni sebenarnya yang dunia ini enggak pernah ada. Kalau saya melihat volume dari sebuah karya, semakin tinggi makin banyak yang beli. Lain cerita kalau harganya bagus tetapi nggak ada yang tertarik beli dan menjual itu enggak bagus," katanya dalam sebuah diskusi virtual pada Kamis (23/9/2021).
Lebih lanjut, Jejouw menejelaskan bahwa potensi di masa depan tak sepenuhnya menjadi faktor yang mendorong seseorang untuk membeli NFT. Layaknya karya seni atau benda koleksi pada umumnya, faktor selera, suka dan tidak suka berpengaruh dalam pengambilan keputusan pembelian tersebut.
"Saya selalu mementingkan dua hal, karya tersebut saya suka dan harga. Kalau investasinya gagal setidaknya ya saya suka sama karyanya. Di sisi lain ada dilema juga, saya suka karyanya tetapi harganya ketika tinggi saya jadi sayang jualnya," ungkapnya.
Terakhir, Jejouw menyebut dua bulan terakhir merupakan waktu dimana banyak orang yang melakukan transaksi pembelian NFT. Tentu saja, ini menjadi kabar yang menggembirakan, akan tetapi di sisi lain fenomena ini juga perlu diwaspadai, terutama bagi investor pemula.
"Orang paling tingginya itu masuk NFT di bulan kemarin [Agustus 2021] sama bulan ini [September 2021]. Jadi kita ini dalam fase yang hype banget, semua orang beli Ethereum untuk NFT. Tetapi menurut saya pribadi, saya percaya kemungkinan nanti akan ada crash karena mereka mau taking profit," tutupnya.
Editor: MR Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.