Instalasi bertajuk Anetes karya Putu Sutawijaya (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)

Yuk Kenalan dengan 5 Karya di Pameran Artina, Sri Astari hingga Putu Sutawijaya

04 January 2023   |   21:00 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

3. Sri Naura Paramita - Alfiah Rahdini

Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta

Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta

Patung buatan seniman asal Bandung, Alfiah Rahdini, juga menarik sebagai bahan renungan hari ini. Patung yang diberi nama Sri Naura Paramita (2021) itu menampilkan figur perempuan berkerudung duduk dalam sikap posisi lotus di atas padmasana. Kedua tangannya membentuk dharmachakra mudra.

Terinspirasi oleh arca pendarmaan Gayatri di Candi Boyolangu, Tulungagung, Jawa Tengah, sang seniman menciptakan patung tersebut dari batu dan resin. Figur perempuan ini seolah mengusik pandangan kita selama ini terhadap simbol-simbol yang identik dalam ritual keagamaan.

Padahal, jika ditelisik lebih dekat, figur perempuan berkerudung tersebut tampak menggunakan pakaian olahraga yang duduk di atas matras, serta melakukan sikap dalam salah satu teknik yoga.
 

4. Anetes - Putu Sutawijaya

d

Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta

Instalasi bertajuk Anetes ini merupakan refleksi sang seniman menyaksikan peristiwa ekskavasi arca berbentuk garuda pada 2019. Menampilkan sejumlah garuda berpose seperti hendak terbang atau tinggal landas, instalasi ini merupakan ekspresi Putu Sutawijaya dalam menyikapi masa depan.

Anetes yang berarti menetas merupakan sebuah wujud awal untuk melangkah dengan optimisme baru. Terlebih, simbol garuda yang ditampilkan mengandung makna yang sangat khusus dalam kepercayaannya sebagai orang Bali. 
 

5. Pertama Ada Hitam II - Mella Jaarsma

Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta

Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta

Karya ini merupakan kerja kolaborasi antara Mella Jaarsma dengan seniman asal Papua, Agus Ongge. Di sini, mural dengan garis-garis hitam yang solid dan plastis mengingatkan kita pada kontur figur manusia atau totem. Mella terinspirasi oleh gambar-gambar yang banyak ditemukan pada lukisan kulit kayu di Papua. 

Dia menggabungkannya dengan tanduk-tanduk kerbau yang disusun menyerupai konstruksi atau struktur yang ringkih. Dengan karya ini, Mella hendak menyampaikan penghormatan dan pengakuan akan pentingnya sejarah dan perkembangan seni berbasis kesukuan dan komunitas yang termarjinalisasi oleh narasi besar sejarah seni modern dan kontemporer. 

Baca juga: Profil dan Kiprah Djoko Pekik, Seniman Kelas Dunia dari Yogyakarta

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 
1
2


SEBELUMNYA

8 Cedera yang Kerap Dialami Pemain Sepak Bola

BERIKUTNYA

Rekomendasi 9 Bisnis Franchise yang Bisa Dicoba pada 2023, dari Mixue hingga Sambal Bakar

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: