Ilustrasi berjualan (Sumber gambar: Unsplash/Christiann Koepke)

Rekomendasi 9 Bisnis Franchise yang Bisa Dicoba pada 2023, dari Mixue hingga Sambal Bakar

04 January 2023   |   22:00 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Bagi kalian yang sedang ingin memulai bisnis, maka model bisnis waralaba atau kemitraan bisa menjadi pilihan. Apalagi cukup banyak brand yang hadir menawarkan paket waralaba atau kemitraan mulai dari makanan, minuman, air isi ulang, hingga gerai retail.

Meski dunia dibayangi ancaman resesi pada 2023 mendatang, tetapi diyakini tidak akan mempengaruhi prospek bisnis waralaba Bahkan diperkirakan omzet bisnis waralaba bertumbuh signifikan dan masih memiliki peluang bisnis yang menjanjikan pada tahun-tahun mendatang.

Baca juga: Begini Rahasia Memilih Bisnis Franchise Makanan, Biar Cepat Balik Modal & Untung

Para pelaku usaha juga tetap percaya diri apalagi pemerintah sudah menargetkan pertumbuhan ekonomi  pada 2023 mencapai 5,3 persen didukung oleh konsumsi rumah tangga yang masih sangat baik.

Nah, bagi Genhype yang masih mencari tahu brand waralaba apa untuk dilirik, berikut Hypeabis.id hadirkan sederet pilihan bisnis waralaba yang sempat ramai diperbincangkan pada 2022.


1. Mixue Ice Cream & Tea

Brand franchise minuman es krim dan teh boba asal China yang sudah berdiri sejak 1997 ini pertama kali masuk ke Indonesia pada 2020 dengan cabang pertama di Bandung dan mulai meluas ke sejumlah kota besar di Indonesia.

Meski telah hadir sejak 2020, nama Mixue kembali viral sekitar April hingga Mei 2022. Saat itu banyak influencer yang mengulas mengenai es krim tersebut karena memiliki harga yang relatif terjangkau mulai dari Rp8.000 saja.

Di sisi lain, tak sedikit pula yang mempertanyakan status halal brand minuman asal China tersebut karena hingga saat ini belum adanya logo atau sertifikat halal dari MUI. 

Manajemen Mixue sendiri dalam laman Instagramnya mengklaim telah mengurus sertifikat halal sejak 2021 tetapi hingga saat ini belum selesai karena berbagai alasan. Di luar pro kontra mengenai kehalalalan tersebut nyatanya Mixue Ice Cream & Tea kian ekspansif pada 2022 ini terlihat dari banyaknya gerai Mixue yang baru dibuka di berbagai sudut kota.

Lantas berapa nilai investasi untuk membuka satu gerai Mixue Ice Cream & Tea? Jika kalian tertarik membuka gerai Mixue, siapkan modal awal sebesar Rp700 juta – Rp800 juta (total biaya investasi dari awal hingga toko buka).
 

2. Indomaret

Bisnis ritel selalu menjadi bisnis dengan peluang yang sangat menjanjikan. Tidak mengherankan bila gerai ritel mendominasi dalam perkembangan bisnis franchise. Salah satu gerai retail yang terus konsisten melakukan ekspansi sejak berdiri 1988 adalah Indomaret di bawah bendera usaha PT Indomarco Prismatama.

Setelah 34 tahun malang melintang di dunia retail, maka pada 2022 tepatnya pada 20 Juni 2022, Indomaret resmi membuka gerai ke 20.000 sekaligus mengokohkannya sebagai jaringan retail dengan gerai terbanyak di Indonesia.

Toko Indomaret ke 20.000 ini dibuka di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta dan dibentuk dalam format Indomaret fresh dengan menghadirkan produk-produk kekinian seperti produk  RTE (ready to eat), frozen, fried chicken, Mr Donat, point coffee,  say burger.

Selain mengembangkan sayap bisnisnya melalui operasional sendiri, sejak 1997 Indomaret juga menawarkan paket waralaba dimana hingga Mei 2022 tercatat sudah ada 5.000 terwaralaba Indomaret. Bagi yang tertarik mengikuti bisnis waralaba Indomaret. Modal investasi Rp494 juta


3. RM Payakumbuah 

Masakan Padang atau nasi Padang memang telah menjadi salah satu kuliner terlezat yang disukai oleh masyarakat Indonesia. Bahkan, rendang menjadi makanan terenak di dunia. Selain rasanya yang nikmat dengan bumbu kaya rempah dan rasa pedas yang menggoyang lidah, varian menu dan  porsinya juga mengenyangkan dengan harga yang cukup terjangkau. 

Tak heran bila restoran atau rumah makan Padang saat ini telah tersebar ke berbagai wilayah di Indonesia karena memiliki potensi pasar yang sangat besar dan prospek yang cerah. Bagi para pelaku usaha yang ingin berkecimpung dalam bisnis rumah makan Padang kini makin dimudahkan karena terdapat sejumlah brand restoran atau rumah makan Padang yang membuka paket kemitraan atau waralaba.

Selain brand-brand besar yang sudah cukup lama malang melintang di bisnis makanan padang, kini hadir pemain baru yang ikut terjun dalam bisnis rumah makan Padang, yaitu Rumah Makan Padang Payakumbuah yang baru didirikan pada Juni 2022 oleh pengusaha dan konten kreator Arief Muhammad.

Menariknya RM Payakumbuah menghadirkan makanan khas Minang bercita rasa otentik dengan bahan baku yang didatangkan langsung dari tanah Minang mulai dari cabai, kelapa, serta beras, termasuk tukang masaknya.

Dengan cita rasa yang otentik dan harga yang cukup terjangkau membuat RM Payakumbuah viral di media sosial bahkan untuk mencicipi menu makanan di rumah makan tersebut, pengunjung harus rela mengantri. Sejak didirikan pada Juni 2022, RM Payakumbuah terus menunjukkan performa yang positif, pihak manajemen pun siap menawarkan paket kerjasama kemitraan pada 2023 mendatang. Adapun nilai investasi awal sebesar Rp1,45 miliar


4. Esteh Indonesia

Es Teh Indonesia menjadi salah satu brand minuman kekinian yang naik daun pada 2022 ini, terutama sejak Nagita Slavina didapuk sebagai Chief Executive Officer (CEO) Esteh Indonesia pada Juli 2022.

Masuknya, Nagita Slavina di dalam manajemen Esteh Indonesia diharapkan bisa mendorong bisnis ini lebih baik lagi baik dari sisi kualitas produk, kualitas pelayanan, sekaligus untuk menancapkan kaki sebagai pioneer serta market leader F&B Indonesia yang akan mendunia.

Esteh adalah bisnis waralaba yang dikembangkan oleh Haidhar Wurjanto pada 2018 dan mulai membuka paket kemitraan sejak 2019 hingga saat ini. Awalnya, bisnis ini hanya memiliki 20 cabang sampai awal 2020 dan berkembang signifikan.

Terhitung per Desember 2022, Esteh telah memiliki lebih dari 1000 kebun atau cabang di mana 743 (69,5 persen) di antaranya berada di dalam pulau Jawa dan 326 (30,5 persen) berada di luar Pulau Jawa.

Bagi yang tertarik untuk membuka cabang Esteh Indonesia, biaya franchise Rp130 juta (lisensi, perlengkapan, bahan baku)
 

5. Kebab Baba Rafi   

Salah satu pencapaian pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang naik kelas adalah ketika mereka mampu mencatatkan nama perusahaannya di Bursa Efek Indonesia.

Inilah yang dibuktikan oleh PT Sari Kreasi Boga Tbk (SKB Food) pemegang waralaba Kebab Turki Babarafi yang mampu menuai hasil kerja kerasnya, dari semula hanya berjualan kebab secara gerobakan di lantai trotoar hingga akhirnya mampu melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pencatatan saham emiten dengan kode RAFI pada hari Jumat, 5 Agustus 2022 ini menjadi pemantik bagi para pelaku UMKM untuk mengikuti jejaknya agar bisa naik ke level yang lebih tinggi yaitu menjadi korporasi dengan kemampuan good corporate governance yang mumpuni.

SKB Food  memiliki berbagai brand waralaba makanan dan minuman di bawahnya yaitu Kebab Turki Babarafi, Container Kebab by Babarafi, Smokey Kebab, Sueger, Kebab Kitchen, Babarafi Café, Ayam Utuh, Jellyta, Raffi Express, dan Ayam Pul.

Perseroan telah sukses membuka waralaba di seluruh kota besar yang ada di Indonesia untuk merek-merek yang telah dimilikinya termasuk ekspansi ke luar negeri seperti Malaysia, Filiphina, China, Srilankan, hingga Belanda. Sampai saat ini, lebih dari 1000 mitra waralaba yang telah bergabung.

Bagi yang ingin bergabung menjadi mitra Kebab Turki Babarafi, berikut nilai investasinya:
 
  1. Baba Rafi Cafe : Rp222 juta
  2. Container Kebab full paket (tipe 20 ft) : Rp334 juta
  3. Container Kebab (tipe 10 ft) : Rp278 juta
  4. Kebab Turki Baba Rafi Black Booth full paket : Rp134 juta
  5. Kebab Kitchen : Rp27,75 juta
  6. Smokey Kebab : Rp43 juta
 

6. Sambal Bakar Indonesia  

Masyarakat Indonesia memang dikenal sangat menyukai makanan pedas. Tak heran bila bisnis kuliner yang menawarkan menu dengan aneka sambal sangat diminati. Inovasi pun terus dilakukan pelaku usaha yang menawarkan bisnis kuliner berbasis sambal, salah satunya seperti yang dihadikan oleh Sambal Bakar Indonesia.

Bisnis kuliner yang baru saja diluncurkan pada Juli 2022 oleh salah seorang kreator konten TikTok, Benjamin Master Adhisurya atau Iben Ma. Dia menghadirkan aneka lauk pauk dengan aneka jenis sambal berbeda. Menariknya, menu tersebut dihidangkan di atas cobek yang sebelumnya dibakar di atas kompor dengan harga yang terjangkau mulai dari Rp17.000.

Sambal Bakar Indonesia ini cukup viral karena banyak video yang mengulas mengenai kuliner ini untuk kemudian diupload ke media sosial mulai dari Youtube, Instargram hingga Tiktok hingga jumlah pengunjung yang hadir sangat membludak.

Dengan keunikan yang dimiliki, restoran khas Indonesia ini berhasil menjadi rumah makan unik pertama yang mendapatkan pendanaan awal (pre-seed) sebesar US$1 juta atau Rp15 miliar dari investor private investment pada Oktober 2022.

Dalam mengembangkan dan memperluas jaringan bisnisnya, Sambal Bakar Indonesia tidak hanya mengandalkan investasi secara mandiri tetapi juga menawarkan peluang kerjasama kemitraan dengan nilai royalti brand Rp1 miliar.


7. Alfamart

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk tidak hanya ekspansif di dalam negeri tetapi juga telah menancapkan sayap bisnisnya hingga ke mancanegara, salah satunya adalah di Filiphina. Setelah 6 (enam) tahun ekspansi sejak 2014 lalu hingga kini sudah ada 4 (empat) Distribution Center yang dibangun di Filipina.

Bahkan per November 2022, Alfamart telah membuka 1000 gerai di Filiphine dengan mempekerjakan hampir 8.000 orang karyawan baik di toko maupun kantor dengan 28 orang merupakan tenaga kerja Indonesia.

Sementara itu secara keseluruhan per Oktober 2022, Alfamart sudah menambah sekitar 1.102 gerai hingga secara keseluruhan jumlah gerai Alfamart yang tersebar di seluruh Indonesia mencapai 17.594 unit.

Untuk menambah gerai, Alfamart telah menyiapkan alokasi belanja modal (capex) Rp3,4 triliun—Rp3,5 triliun. Selain dari Capex, Alfamart juga menawarkan peluang waralaba bagi pelaku usaha yang ingin berkecimpung dalam bisnis ritel. Investasi pembukaan gerai baru sebesar Rp500 juta


8. Waralaba SPKLU

Seiring dengan tren penggunaan kendaraan listrik, maka bisnis Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk mobil dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik (SPBKLU) untuk sepeda motor ikut menggeliat.

Bagi yang ingin mengembangkan bisnis SPKLU dan SPBKLU dapat bermitra bersama perusahaan besar seperti PLN. Apalagi, pemerintah kini punya program mewujudkan Indonesia tanpa emisi (net zero emission) pada 2060. Bisnis ini menjadi peluang yang menjanjikan karena pemain di bisnis penyediaan baterai kendaraan masih sangat minim.

Bentuk kerja sama yang diterapkan adalah IO2 atau Investor Own Investor Operate. Artinya dalam hal ini PLN akan bertindak sebagai pemilik bisnis SPKLU yang menyediakan infrastruktur dan platform melalui aplikasi PLN Mobile. Sementara itu, pihak yang menjadi mitra bisnisnya menyediakan dana, lahan maupun properti, serta melakukan proses operasional dan pemeliharaan SPKLU PLN.

Dalam kerja sama ini, PLN menawarkan beberapa pilihan paket waralaba dengan paket investasi mulai dari Rp 342 juta per unit.


9. Air Minum Biru

Air minum menjadi salah satu kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi. Sayangnya, enggak semua air bersih dan higienis sehingga banyak masyarakat yang menggunakan air galon atau air dalam kemasan.

Namun, jika harus selalu membeli air galon tentu harganya cukup mahal, solusinya adalah dengan membeli air minum isi ulang. Kondisi ini jelas menjadi peluang yang prospektif bagi bisnis depo air minum isi ulang karena peluangnya tak akan pernah mati.

Salah satu pemain air minum isi ulang yang menawarkan paket kemitraan atau franchise bagi masyarakat yang ingin berkecimpung dalam bisnis ini adalah depo air minum Biru yang sudah berdiri sejak 2002.

Dengan pengalaman selama 20 tahun, bisnis yang dijalankan Depo Air Minum Isi Ulang Biru sudah terbukti menghasilkan. Bahkan, bisnis yang dimiliki oleh Yantje Wongso ini berhasil meraih berbagai penghargaan bergengsi terbaru adalah Penghargaan Indonesia Franchise of The Year 2022.

Dari deretan merek franchise di Indonesia, Depo Air Minum Biru menjadi salah satu dari tiga merek yang dinilai terbaik yang menerima penghargaan, bersanding dengan merek Alfamart dan Indomaret.

Pertumbuhan jumlah gerai waralaba Biru saat ini telah mencapai lebih dari 700 gerai di Indonesia dan satu gerai di Sacramento, California, Amerika Serikat. Franchise Depo Air Minum Biru dalam program percepatan pertumbuhan 10 tahun mempunyai target mencapai 2500 gerai yang tersebar di kota-kota besar di tahun 2028.

Bagi yang berminat, investasi awalnya Rp Rp535 juta (belum termasuk lokasi dan renovasi) dengan jangka waktu waralaba 10 tahun.

Baca juga: Cocok Buat Pemula, Simak Tip Bikin Bisnis Franchise Jadi Cuan

Editor: Dika Irawan
 

SEBELUMNYA

Yuk Kenalan dengan 5 Karya di Pameran Artina, Sri Astari hingga Putu Sutawijaya

BERIKUTNYA

Mengenal DALL-E 2, Artificial Intelligence yang Ciptakan Gambar dari Kata-Kata

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: