ARTJOG MMXXI Dibuka Meriah dengan Karya-Karya dari 41 Perupa
08 July 2021 |
19:36 WIB
Akhirnya, perhelatan ARTJOG MMXXI: Arts in Commons - Time (to) Wonder resmi dibuka pada Kamis (8/7) secara daring!
Dengan menyajikan berbagai karya kontemporer dari 41 artis ditambah dengan adanya acara artfair dan beberapa program edukatif, ARTJOG menjadi salah satu acara yang bisa dikunjungi oleh Genhype.
Diselenggarakan secara daring, Genhype bisa lebih mudah untuk berpartisipasi dalam acara ini lho! Sebab, semua program penyerta yang ada dalam rangkaian ARTJOG MMXXI akan diunggah secara daring di situs resmi ARTJOG.
Meski saat ini dikonfirmasi bahwa pameran luring ARTJOG belum dibuka karena kegiatan PPKM Darurat hingga 20 Juli 2021, tapi pelaksanaan program penyerta pameran sedang dalam tahap diskusi apakah program-program ini akan dijalankan selama masa PPKM berlangsung.
Selain aksesnya yang mudah, Genhype juga bisa menyaksikan berbagai karya dari 41 perupa dari seluruh Indonesia yang membawakan konsep seputar waktu.
Menurut Agung Hujatnikajennong, salah satu kurator dalam ARTJOG, konsep waktu yang dibawakan di dalam pameran pada dasarnya merupakan pokok-soal yang abadi sepanjang abad dan merupakan suatu proses yang juga dibicarakan dalam berbagai kebudayaan, terutama di bidang seni.
"Persoalan waktu itu dengan cara yang unik. Beda dengan sains yang kuantitatif, waktu di seni itu reflektif, personal, dan subjektif," kata Agung dalam acara pembukaan ARTJOG MMXXI yang diselenggarakan secara daring.
Beberapa karya yang dibawakan dalam pameran tahun ini juga banyak yang menarik karena konsep atau tema dari pameran Arts in Commons - Time (to) Wonder banyak beririsan dengan sejarah dan ingatan di masa lalu.
"Perbedaannya, ingatan itu bersifat personal, sementara sejarah (biasanya) narasi instusional. secara umum karya-karya dalam pameran ini menawarkan refleksi atas masa lalu untuk direnungkan pada hari ini dan sebagai pijakan untuk masa depan," jelasnya dalam pesan teks kepada Hypeabis.id.
Salah satu karya utama yang ditampilkan dalam pagelaran ARTJOG tahun ini adalah Reaktor Donga Dinonga karya Sirin Farid Stevy bersama ayahnya, Asto Puasto. Instalasi yang berangkat dari upaya penghormatan terhadap perjuangan hak asasi manusia, terutama peristiwa berdarah 1965 yang dialami oleh kakek dari Farid.
Instalasi media campuran berbentuk lingkaran dari tangga bambu dengan beberapa artefak keluarga di tengahnya ini mencerminkan tiga hal: masa lampau melalui energi untuk mendoakan mendiang kakek yang hidup saat peristiwa tahun 1965, masa kini dengan memantik kesadaran untuk sehat bersama dan bisa melewati situasi yang ada saat ini, dan masa depan untuk menjadi reaktor dari berbagai perjuangan hak asasi manusia di Indonesia.
Enggak hanya karya dari Farid saja, tapi ada juga berbagai karya lainnya yang tentu membawakan berbagai pesan yang berbeda-beda dan beragam tentang perspektif seniman yang unik tentang waktu.
ARTJOG MMXXI: Arts in Commons - Time (to) Wonder diselenggarakan pada 8 Juli sampai 31 Agustus 2021 di Jogja National Museum. Sudah siap menantikan acaranya? Pantau terus kabar selanjutnya, Genhype!
Dengan menyajikan berbagai karya kontemporer dari 41 artis ditambah dengan adanya acara artfair dan beberapa program edukatif, ARTJOG menjadi salah satu acara yang bisa dikunjungi oleh Genhype.
Diselenggarakan secara daring, Genhype bisa lebih mudah untuk berpartisipasi dalam acara ini lho! Sebab, semua program penyerta yang ada dalam rangkaian ARTJOG MMXXI akan diunggah secara daring di situs resmi ARTJOG.
Meski saat ini dikonfirmasi bahwa pameran luring ARTJOG belum dibuka karena kegiatan PPKM Darurat hingga 20 Juli 2021, tapi pelaksanaan program penyerta pameran sedang dalam tahap diskusi apakah program-program ini akan dijalankan selama masa PPKM berlangsung.
Selain aksesnya yang mudah, Genhype juga bisa menyaksikan berbagai karya dari 41 perupa dari seluruh Indonesia yang membawakan konsep seputar waktu.
Menurut Agung Hujatnikajennong, salah satu kurator dalam ARTJOG, konsep waktu yang dibawakan di dalam pameran pada dasarnya merupakan pokok-soal yang abadi sepanjang abad dan merupakan suatu proses yang juga dibicarakan dalam berbagai kebudayaan, terutama di bidang seni.
"Persoalan waktu itu dengan cara yang unik. Beda dengan sains yang kuantitatif, waktu di seni itu reflektif, personal, dan subjektif," kata Agung dalam acara pembukaan ARTJOG MMXXI yang diselenggarakan secara daring.
Beberapa karya yang dibawakan dalam pameran tahun ini juga banyak yang menarik karena konsep atau tema dari pameran Arts in Commons - Time (to) Wonder banyak beririsan dengan sejarah dan ingatan di masa lalu.
"Perbedaannya, ingatan itu bersifat personal, sementara sejarah (biasanya) narasi instusional. secara umum karya-karya dalam pameran ini menawarkan refleksi atas masa lalu untuk direnungkan pada hari ini dan sebagai pijakan untuk masa depan," jelasnya dalam pesan teks kepada Hypeabis.id.
Salah satu karya utama yang ditampilkan dalam pagelaran ARTJOG tahun ini adalah Reaktor Donga Dinonga karya Sirin Farid Stevy bersama ayahnya, Asto Puasto. Instalasi yang berangkat dari upaya penghormatan terhadap perjuangan hak asasi manusia, terutama peristiwa berdarah 1965 yang dialami oleh kakek dari Farid.
Instalasi media campuran berbentuk lingkaran dari tangga bambu dengan beberapa artefak keluarga di tengahnya ini mencerminkan tiga hal: masa lampau melalui energi untuk mendoakan mendiang kakek yang hidup saat peristiwa tahun 1965, masa kini dengan memantik kesadaran untuk sehat bersama dan bisa melewati situasi yang ada saat ini, dan masa depan untuk menjadi reaktor dari berbagai perjuangan hak asasi manusia di Indonesia.
Enggak hanya karya dari Farid saja, tapi ada juga berbagai karya lainnya yang tentu membawakan berbagai pesan yang berbeda-beda dan beragam tentang perspektif seniman yang unik tentang waktu.
ARTJOG MMXXI: Arts in Commons - Time (to) Wonder diselenggarakan pada 8 Juli sampai 31 Agustus 2021 di Jogja National Museum. Sudah siap menantikan acaranya? Pantau terus kabar selanjutnya, Genhype!
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.