UOB Painting of the Year ke-40 Ajak Seniman Berkreasi Menembus Batas
07 May 2021 |
06:35 WIB
Ajang kompetisi seni lukis bergengsi dan yang paling lama diselenggarakan di Singapura kembali hadir mengajak para seniman termasuk pelukis muda dan pendatang baru untuk unjuk karya seni lukis hasil kreativitas dan kepiawaian mereka dalam berkarya.
Tahun ini, UOB Painting of The Year (UOB POY) akan menerima karya seni dalam bentuk digital.
Buat kalian yang berminat untuk mengikuti ajang ini, kalian dapat mengirimkan dokumentasi karya mulai 29 April 2021 hingga 31 Juli 2021 melalui www.UOBandArt.com.
Para pemenang di tiap negara dengan karya terbaik akan diumumkan pada acara penghargaan pada November 2021 dan berkesempatan mengikuti kompetisi di tingkat regional UOB Southeast Asian POY.
Ajang ini terbuka bagi warga negara dan penduduk tetap (permanent resident) di Singapura, Indonesia, Malaysia dan Thailand.
UOB POY telah berhasil menemukan lebih dari 1.000 seniman di kawasan Asia Tenggara dalam empat dekade terakhir.
Buat kalian yang penasaran dengan syaratnya, UOB POY mensyaratkan pengiriman setiap foto karya hingga 31 Juli 2021 dalam format berukuran minimal 300 dot per inch (DPI) dengan ukuran file maksimum 3 megabyte (MB) dengan jenis file JPEG dan PNG.
Nah, peserta yang terpilih untuk putaran ketiga penjurian harus menyerahkan karya seni asli pada 6 September 2021 kepada Panitia di UOB Indonesia.
Karya seni yang masuk akan dinilai berdasarkan kriteria berikut: pesan, kreativitas, komposisi dan teknik.
Di antara seniman yang pernah mengikuti ajang ini terdapat nama-nama besar seperti Goh Beng Kwan, Anthony Poon and Chua Ek Kay.
Mereka telah mendapatkan penghargaan di Asia Tenggara dan juga merupakan penerima penghargaan the Singapore Cultural Medallion.
Pada 2016, pemenang UOB POY 2010 di Thailand Pannaphan Yodmanee juga berhasil memenangkan penghargaan bergengsi Benesse Prize , yang merupakan penghargaan resmi dari the Singapore Biennale.
Deputy Chairman and Chief Executive Officer UOB Wee Ee Cheong mengatakan, seni telah menjadi media yang mampu menembus batas-batas budaya budaya, geografi dan waktu serta membangkitkan jiwa dan pikiran di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini.
Menurutnya, banyak orang di seluruh dunia dengan keterbatasan akibat pembatasan kegiatan masyarakat selama pandemi telah memanfaatkan seni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai sumber ketenangan, dan wadah untuk berinteraksi dengan orang lain.
Tahun ini, UOB Indonesia mengundang berbagai pakar seni untuk menjadi juri kompetisi UOB POY di Indonesia, yakni Agung Hujatnikajennong, Kurator Independen dan Dosen Institut Teknologi Bandung; Nathasha Sidharta, Direktur, IndoArtNow serta Mella Jaarsma, Founder Cemeti Art House yang juga seorang seniman.
PERTUKARAN SENI
Ada yang berbeda dengan penyelenggaraan UOB Painting of the Year kali ini, menariknya, panitia tidak hanya akan memilih satu pemenang, tetapi empat pemenang dari tiap-tiap negara untuk berpartisipasi dalam program residensial, di Shanghai, China atau di Fukuoka, Jepang.
Program pertukaran seni yang diselenggarakan selama satu bulan ini tentu akan memberi kesempatan bagi para seniman untuk belajar mengenai budaya dan seni rupa negara tuan rumah dan mempelajari berbagai pendekatan dalam berkarya.
Karya para pemenang nantinya juga akan dipamerkan pada pameran khusus yang akan menampilkan 45 karya pemenang, yang terdiri dari 39 karya pemenang ajang UOB POY (Singapura) dan enam karya seni dari pemenang ajang UOB Southeast Asian POY. Nah, buat yang berjiwa seni, siapkah menerima tantangan ini? jika ya, yuk siapkan karya-karya terbaik kalian!
Editor: Roni Yunianto
Tahun ini, UOB Painting of The Year (UOB POY) akan menerima karya seni dalam bentuk digital.
Buat kalian yang berminat untuk mengikuti ajang ini, kalian dapat mengirimkan dokumentasi karya mulai 29 April 2021 hingga 31 Juli 2021 melalui www.UOBandArt.com.
Para pemenang di tiap negara dengan karya terbaik akan diumumkan pada acara penghargaan pada November 2021 dan berkesempatan mengikuti kompetisi di tingkat regional UOB Southeast Asian POY.
Ajang ini terbuka bagi warga negara dan penduduk tetap (permanent resident) di Singapura, Indonesia, Malaysia dan Thailand.
UOB POY telah berhasil menemukan lebih dari 1.000 seniman di kawasan Asia Tenggara dalam empat dekade terakhir.
Isolated Garden - karya Prabu Perdana - Pemenang Indonesia UOB POY 2020
Buat kalian yang penasaran dengan syaratnya, UOB POY mensyaratkan pengiriman setiap foto karya hingga 31 Juli 2021 dalam format berukuran minimal 300 dot per inch (DPI) dengan ukuran file maksimum 3 megabyte (MB) dengan jenis file JPEG dan PNG.
Nah, peserta yang terpilih untuk putaran ketiga penjurian harus menyerahkan karya seni asli pada 6 September 2021 kepada Panitia di UOB Indonesia.
Karya seni yang masuk akan dinilai berdasarkan kriteria berikut: pesan, kreativitas, komposisi dan teknik.
Di antara seniman yang pernah mengikuti ajang ini terdapat nama-nama besar seperti Goh Beng Kwan, Anthony Poon and Chua Ek Kay.
Mereka telah mendapatkan penghargaan di Asia Tenggara dan juga merupakan penerima penghargaan the Singapore Cultural Medallion.
Pada 2016, pemenang UOB POY 2010 di Thailand Pannaphan Yodmanee juga berhasil memenangkan penghargaan bergengsi Benesse Prize , yang merupakan penghargaan resmi dari the Singapore Biennale.
Kerinduan, 2020 acrylic on canvas, 100 x170 cm, karya Agapitus Ronaldo, Silver Award Kategori Pendatang Baru UOB POY 2020. dok UOB-POY
Deputy Chairman and Chief Executive Officer UOB Wee Ee Cheong mengatakan, seni telah menjadi media yang mampu menembus batas-batas budaya budaya, geografi dan waktu serta membangkitkan jiwa dan pikiran di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini.
Menurutnya, banyak orang di seluruh dunia dengan keterbatasan akibat pembatasan kegiatan masyarakat selama pandemi telah memanfaatkan seni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai sumber ketenangan, dan wadah untuk berinteraksi dengan orang lain.
Tahun ini, UOB Indonesia mengundang berbagai pakar seni untuk menjadi juri kompetisi UOB POY di Indonesia, yakni Agung Hujatnikajennong, Kurator Independen dan Dosen Institut Teknologi Bandung; Nathasha Sidharta, Direktur, IndoArtNow serta Mella Jaarsma, Founder Cemeti Art House yang juga seorang seniman.
PERTUKARAN SENI
Ada yang berbeda dengan penyelenggaraan UOB Painting of the Year kali ini, menariknya, panitia tidak hanya akan memilih satu pemenang, tetapi empat pemenang dari tiap-tiap negara untuk berpartisipasi dalam program residensial, di Shanghai, China atau di Fukuoka, Jepang.
Program pertukaran seni yang diselenggarakan selama satu bulan ini tentu akan memberi kesempatan bagi para seniman untuk belajar mengenai budaya dan seni rupa negara tuan rumah dan mempelajari berbagai pendekatan dalam berkarya.
Karya para pemenang nantinya juga akan dipamerkan pada pameran khusus yang akan menampilkan 45 karya pemenang, yang terdiri dari 39 karya pemenang ajang UOB POY (Singapura) dan enam karya seni dari pemenang ajang UOB Southeast Asian POY. Nah, buat yang berjiwa seni, siapkah menerima tantangan ini? jika ya, yuk siapkan karya-karya terbaik kalian!
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.