8 Cedera yang Kerap Dialami Pemain Sepak Bola
04 January 2023 |
19:03 WIB
Salah satu momok menakutkan pesepakbola di mana pun berada adalah cedera. Sehebat apa pun mereka, jika sudah mengalami cedera, maka tak bisa berbuat apa-apa. Mereka harus menepi terlebih dahulu untuk menjalani pengobatan. Baru setelah itu dapat merumput kembali.
Dalam beberapa kasus, cedera menjadi sangat menakutkan bagi pesepakbola, karena dapat menamatkan karier mereka. Tercatat beberapa pemain baik di dalam dan luar negeri terpaksa harus gantung sepatu lebih awal, lantaran didera cedera.
Baca juga: Mengenal Istilah GOAT dalam Sepak Bola, Perdebatan Julukan Bagi Messi dan Ronaldo
Terkait cedera ini, Grace Joselini Corlesa, Sp.KO, Dokter Spesialis Kedokteran OlahragaSport Medicine, Injury and Recovery Center RS Pondok Indah – Bintaro Jaya mengatakan selain kontak fisik antar pemain, cedera pada pesepakbola dapat terjadi karena berbagai hal.
Mulai dari gerakan pemain yang terlalu cepat, mendarat setelah melompat dengan posisi yang salah, atau gerakan menendang bola yang kurang tepat. Latihan berlebihan dan kurang istirahat, kondisi lapangan kurang memadai, hingga kurang pemanasan dan pendinginan juga dapat menjadi faktor penyebab cedera.
Lantas apa saja cedera yang kerap dialami pesepakbola?
Salah satu cedera yang menjadi momok pesepakbola adalah cedera anterior cruciate ligaments (ACL), yakni ligamen penahan persendian lutut. Cedera ACL disebabkan ketika pemain bergerak terlalu cepat, atau gerakan memutar lutut yang tiba-tiba.
Masa penyembuhan cedera ACL yang memakan waktu lama antara 6 bulan hingga 3 tahun, menjadi alasan mengapa cedera ini adalah momok para pesepakbola dan pegiat olahraga.
Selain ACL, ada pula ankle sprain. Cedera keseleo pada pergelangan kaki ini terjadi akibat ligamen teregang atau robek karena kaki tertekuk ke dalam atau ke luar saat menumpu atau kaki terpelintir.
Cedera strain merupakan robek atau meregangnya otot. Otot yang kerap mengalami cedera strain ini adalah otot hamstring yang membentang dari bagian bawah bokong hingga bagian belakang lutut. Gerakan berlari, mengejar bola, dan berhenti yang terus menerus dalam sepak bola dapat menyebabkan cedera pada otot ini.
Tendon adalah jaringan ikat fibrosa yang menghubungkan otot ke tulang. Pada olahraga sepak bola, cedera tendon dapat mengenai tendon lutut atau tendon pergelangan kaki bagian belakang (tendon achilles). Kondisi ini dapat terjadi akibat jatuh langsung pada lutut atau mendarat dengan keras ketika melompat.
Meniskus berfungsi sebagai bantalan untuk sendi lutut. Robekan pada meniskus ini dapat menyebabkan rasa sakit dan bengkak, serta keterbatasan gerak. Cedera ini sering disebabkan oleh gerakan memutar lutut secara tiba-tiba.
Cedera ini merupakan terlepasnya sendi dari tempat yang seharusnya akibat hantaman keras antar pemain. Pada keadaan ini dapat timbul gejala berupa rasa nyeri, kesulitan bergerak, terjadi penurunan kekuatan pada area yang terlibat, dan dapat tampak adanya bentuk sendi yang tidak seharusnya.
Cedera lutut ini menyebabkan tulang rawan di bawah tempurung lutut rusak. Kerusakan dapat disebabkan karena adanya benturan pada lutut atau overuse injury pada lutut.
Timbulnya nyeri di bagian tulang kering bagian bawah, seringkali terjadi saat latihan fisik atlet sepak bola. Kondisi ini dapat terjadi akibat berlatih menggunakan alas kaki yang tidak tepat. Keretakan ringan pada tulang juga sering kali merupakan akibat dari pergerakan kaki yang berlebihan atau dampak berulang pada tulang, terutama bagi pemain sepak bola.
Dari semua jenis olahraga, sepak bola memiliki risiko gegar otak yang paling tinggi. Gegar otak adalah trauma serius yang dapat mengubah cara kerja otak, biasanya mengakibatkan sakit kepala serta sejumlah masalah pada memori, konsentrasi, keseimbangan, dan koordinasi.
Gegar otak sering terjadi saat pemain beradu kepala dengan pemain lain ketika merebut bola, saat penjaga gawang melompat untuk menghalau bola masuk ke gawang dan mendarat di bagian kepala, atau saat kepala pemain membentur lapangan akibat jatuh karena di-tackle lawan.
Baca juga: Pemain Sepak Bola Korea Selatan Cho Gue-Sung Jadi Idola Baru
Editor: Dika Irawan
Dalam beberapa kasus, cedera menjadi sangat menakutkan bagi pesepakbola, karena dapat menamatkan karier mereka. Tercatat beberapa pemain baik di dalam dan luar negeri terpaksa harus gantung sepatu lebih awal, lantaran didera cedera.
Baca juga: Mengenal Istilah GOAT dalam Sepak Bola, Perdebatan Julukan Bagi Messi dan Ronaldo
Terkait cedera ini, Grace Joselini Corlesa, Sp.KO, Dokter Spesialis Kedokteran OlahragaSport Medicine, Injury and Recovery Center RS Pondok Indah – Bintaro Jaya mengatakan selain kontak fisik antar pemain, cedera pada pesepakbola dapat terjadi karena berbagai hal.
Mulai dari gerakan pemain yang terlalu cepat, mendarat setelah melompat dengan posisi yang salah, atau gerakan menendang bola yang kurang tepat. Latihan berlebihan dan kurang istirahat, kondisi lapangan kurang memadai, hingga kurang pemanasan dan pendinginan juga dapat menjadi faktor penyebab cedera.
Lantas apa saja cedera yang kerap dialami pesepakbola?
1. Cedera Ligamen
Salah satu cedera yang menjadi momok pesepakbola adalah cedera anterior cruciate ligaments (ACL), yakni ligamen penahan persendian lutut. Cedera ACL disebabkan ketika pemain bergerak terlalu cepat, atau gerakan memutar lutut yang tiba-tiba.Masa penyembuhan cedera ACL yang memakan waktu lama antara 6 bulan hingga 3 tahun, menjadi alasan mengapa cedera ini adalah momok para pesepakbola dan pegiat olahraga.
Selain ACL, ada pula ankle sprain. Cedera keseleo pada pergelangan kaki ini terjadi akibat ligamen teregang atau robek karena kaki tertekuk ke dalam atau ke luar saat menumpu atau kaki terpelintir.
2. Strain
Cedera strain merupakan robek atau meregangnya otot. Otot yang kerap mengalami cedera strain ini adalah otot hamstring yang membentang dari bagian bawah bokong hingga bagian belakang lutut. Gerakan berlari, mengejar bola, dan berhenti yang terus menerus dalam sepak bola dapat menyebabkan cedera pada otot ini.
3. Cedera Tendon
Tendon adalah jaringan ikat fibrosa yang menghubungkan otot ke tulang. Pada olahraga sepak bola, cedera tendon dapat mengenai tendon lutut atau tendon pergelangan kaki bagian belakang (tendon achilles). Kondisi ini dapat terjadi akibat jatuh langsung pada lutut atau mendarat dengan keras ketika melompat.
4. Robekan Meniskus
Meniskus berfungsi sebagai bantalan untuk sendi lutut. Robekan pada meniskus ini dapat menyebabkan rasa sakit dan bengkak, serta keterbatasan gerak. Cedera ini sering disebabkan oleh gerakan memutar lutut secara tiba-tiba.
5. Dislokasi
Cedera ini merupakan terlepasnya sendi dari tempat yang seharusnya akibat hantaman keras antar pemain. Pada keadaan ini dapat timbul gejala berupa rasa nyeri, kesulitan bergerak, terjadi penurunan kekuatan pada area yang terlibat, dan dapat tampak adanya bentuk sendi yang tidak seharusnya.
6. Runner’s Knee
Cedera lutut ini menyebabkan tulang rawan di bawah tempurung lutut rusak. Kerusakan dapat disebabkan karena adanya benturan pada lutut atau overuse injury pada lutut.
7. Shin Splints
Timbulnya nyeri di bagian tulang kering bagian bawah, seringkali terjadi saat latihan fisik atlet sepak bola. Kondisi ini dapat terjadi akibat berlatih menggunakan alas kaki yang tidak tepat. Keretakan ringan pada tulang juga sering kali merupakan akibat dari pergerakan kaki yang berlebihan atau dampak berulang pada tulang, terutama bagi pemain sepak bola.
8. Cedera Kepala
Dari semua jenis olahraga, sepak bola memiliki risiko gegar otak yang paling tinggi. Gegar otak adalah trauma serius yang dapat mengubah cara kerja otak, biasanya mengakibatkan sakit kepala serta sejumlah masalah pada memori, konsentrasi, keseimbangan, dan koordinasi.Gegar otak sering terjadi saat pemain beradu kepala dengan pemain lain ketika merebut bola, saat penjaga gawang melompat untuk menghalau bola masuk ke gawang dan mendarat di bagian kepala, atau saat kepala pemain membentur lapangan akibat jatuh karena di-tackle lawan.
Baca juga: Pemain Sepak Bola Korea Selatan Cho Gue-Sung Jadi Idola Baru
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.