Perbedaan Gymkhana & Drifting, Teknik Canggih Motorsport yang Dikuasai Ken Block
04 January 2023 |
06:00 WIB
Gymkhana, salah satu jenis motorsport ini dipelopori pereli ternama dunia, Ken Block. Pria yang baru saja meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan mobil salju pada Senin (2/1/2023) ini, diketahui mempopulerkan olahraga tersebut dengan serangkaian video tutorial yang diunggah di internet pada 2008.
Menilik sejarahnya, Gymkhana ternyata mengambil inspirasi dari olahraga berkuda di India dan Inggris pada abad ke-19 lho. Mengutip Britannica, kala itu, para penunggang harus mengambil bendera kecil untuk memenangkan balapan.
Baca juga: Pereli Ken Block Meninggal Dunia karena Kecelakaan Mobil Salju
Kemudian pada abad ke-20, Gymkhana muncul untuk menguji keterampilan mengemudi sebuah mobil, di mana aksi ekstrem ini banyak dilakukan di tempat parkir dan lapangan terbuka.
Seperti yang dilakukan Ken Block. Dia melakukan aksi Gymkhana di jalanan sepi, pegunungan, pelabuhan, hingga bandara. Melaju, menukik, terbang, berputar sampai 360 derajat untuk menghadapi dan menuntaskan rintangan, manuver itulah yang dilakukan ketika melakoni olahraga ini.
Ya, kegiatan ini butuh keahlian khusus dan tidak bisa dilakukan sembarang orang. Setidaknya, pembalap Gymkhana wajib menguasai teknik mengemudi yang bervariasi dan siap menghadapi rintangan dengan batas waktu. Tidak terkecuali teknik drifting.
Jika kamu kurang familiar dengan Gymkhana, mungkin kamu sangat mengenal drifting, teknik motorsport yang menjadi ciri khas seri film 2 Fast 2 Furious yang dibintangi Vin Diesel.
Seperti dikutip dari laman klub ABM Racing Team, drifting merupakan teknik mengemudi dengan kecepatan tinggi yang dibarengi dengan kontrol mobil. Pengemudi berusaha membuat agar mobilnya berada dalam posisi miring dan meluncur dari sisi ke sisi pada kecepatan tinggi selama mungkin.
Untuk melakukan drifting, biasanya para drifter atau pembalap hanya menggunakan transmisi pada posisi 2 dan rem tangan (hand brake) untuk menunjukkan teknik tingkat tinggi ini. Setidaknya ada 7 teknik drifting yang tercatat, diantaranya Hand Brake Drift, Power Slide, Shift Lock, Clutch Kick, Braking Drift, Feint/Scandinavian Flick, dan Kansei/Dynamic Drift.
Dari sejarahnya, drifting dipelopori kalangan motorsport underground di Jepang sekitar 1960an, yang dijuluki sebagai rolling zoku. Mereka mempraktikkan teknik opposite-lock dari balap reli di jalan pegunungan yang berkelok-kelok dan beraspal licin di wilayah Rokkosan, Hakone, Irohazaka, dan Nagano.
Pada 1970-an, Kunimitsu Takahashi, yang merupakan pembalap F1 legenda Jepang pun terinspirasi untuk mencoba teknik ini. Kemudian pada 2001, Pendiri Option Magazine dan Tokyo Auto Salon Daijiro Inada bersama Keiichi "Dorikin" (Raja Drifting) Tsuchiya membuat seri kompetisi drifting profesional, D1 Grand Prix (D1 GP).
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Menilik sejarahnya, Gymkhana ternyata mengambil inspirasi dari olahraga berkuda di India dan Inggris pada abad ke-19 lho. Mengutip Britannica, kala itu, para penunggang harus mengambil bendera kecil untuk memenangkan balapan.
Baca juga: Pereli Ken Block Meninggal Dunia karena Kecelakaan Mobil Salju
Kemudian pada abad ke-20, Gymkhana muncul untuk menguji keterampilan mengemudi sebuah mobil, di mana aksi ekstrem ini banyak dilakukan di tempat parkir dan lapangan terbuka.
Seperti yang dilakukan Ken Block. Dia melakukan aksi Gymkhana di jalanan sepi, pegunungan, pelabuhan, hingga bandara. Melaju, menukik, terbang, berputar sampai 360 derajat untuk menghadapi dan menuntaskan rintangan, manuver itulah yang dilakukan ketika melakoni olahraga ini.
Ya, kegiatan ini butuh keahlian khusus dan tidak bisa dilakukan sembarang orang. Setidaknya, pembalap Gymkhana wajib menguasai teknik mengemudi yang bervariasi dan siap menghadapi rintangan dengan batas waktu. Tidak terkecuali teknik drifting.
Jika kamu kurang familiar dengan Gymkhana, mungkin kamu sangat mengenal drifting, teknik motorsport yang menjadi ciri khas seri film 2 Fast 2 Furious yang dibintangi Vin Diesel.
Seperti dikutip dari laman klub ABM Racing Team, drifting merupakan teknik mengemudi dengan kecepatan tinggi yang dibarengi dengan kontrol mobil. Pengemudi berusaha membuat agar mobilnya berada dalam posisi miring dan meluncur dari sisi ke sisi pada kecepatan tinggi selama mungkin.
Untuk melakukan drifting, biasanya para drifter atau pembalap hanya menggunakan transmisi pada posisi 2 dan rem tangan (hand brake) untuk menunjukkan teknik tingkat tinggi ini. Setidaknya ada 7 teknik drifting yang tercatat, diantaranya Hand Brake Drift, Power Slide, Shift Lock, Clutch Kick, Braking Drift, Feint/Scandinavian Flick, dan Kansei/Dynamic Drift.
Dari sejarahnya, drifting dipelopori kalangan motorsport underground di Jepang sekitar 1960an, yang dijuluki sebagai rolling zoku. Mereka mempraktikkan teknik opposite-lock dari balap reli di jalan pegunungan yang berkelok-kelok dan beraspal licin di wilayah Rokkosan, Hakone, Irohazaka, dan Nagano.
Pada 1970-an, Kunimitsu Takahashi, yang merupakan pembalap F1 legenda Jepang pun terinspirasi untuk mencoba teknik ini. Kemudian pada 2001, Pendiri Option Magazine dan Tokyo Auto Salon Daijiro Inada bersama Keiichi "Dorikin" (Raja Drifting) Tsuchiya membuat seri kompetisi drifting profesional, D1 Grand Prix (D1 GP).
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.