Indonesia Dinilai Berada di Jalur yang Tepat Kembangkan Sport Tourism
12 June 2023 |
20:30 WIB
Tren olahraga sambil berwisata melahirkan istilah sport tourism yang berkontribusi terhadap sektor pariwisata Indonesia. Sport tourism memiliki pasar yang cukup besar dengan banyaknya wisatawan mancanegara yang tertarik pada aktivitas olahraga di Indonesia.
Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, memperkirakan bahwa pertumbuhan sport tourism di Indonesia bisa mencapai Rp 18,790 triliun pada 2024 mendatang. Tentu ini dapat menjadi langkah awal dalam membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia, sekaligus membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.
Baca juga: Makin Digandrungi, Sport Tourism Bakal Jadi Masa Depan Wisata Pascapandemi
Chusmeru, Pengamat pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman memaparkan bahwa sejauh ini perkembangan sport tourism di Indonesia prospek dan progresnya cukup bagus, baik di tingkat nasional maupun daerah. Terlebih animo masyarakat terhadap acara olahraga juga sangat tinggi.
“Pangsa pasar sport tourism sanagt besar dan sudah terspesialisasi, ada penggemar Moto GP, penggemar sepak bola, dan penggemar olahraga lainnya. Masing-masing cabang olahraga punya penggemarnya tersendiri,” kata Chusmeru.
Perhelatan sport tourism ini juga tidak hanya menarik wisatawan lokal, melainkan juga mancanegara. Oleh karena itu, penting sekali memperhatikan faktor keamanannya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan.
“Pastikan keamanan wisatawan, keamanan penonton, maupun peserta sport tourism, paling tidak ada standar operasional prosedur (SOP) di masing-masing cabang olahraga sehingga tidak terjadi kecelakaan,” ujar Chusmeru.
Lantaran menurutnya, gelaran sport tourism ini sangat bergantung pada alam. Ketika cuaca sedang tidak bersahabat, seperti hujan atau badai tentu perlu langkah-langkah antisipasi yang harus dilakukan oleh penyelenggara (EO) sport tourism.
Selain itu, para EO acara olahraga pun perlu memperhatikan kapasitas venue untuk meningkatkan keamanan selama berlangsungnya acara. Menurutnya orientasi penyelenggaraan event jangan hanya fokus untuk mencapai target pengunjung saja.
“Sejauh ini sudah bagus dengan adanya aturan untuk membatasi 60 ribu pengunjung di stadion yang berkapasitas 75 ribu penonton, karena faktor keamanan dan kenyamanan sangat penting,” kata Chusmeru.
Terlebih sepanjang 2023 ini akan ada banyak perhelatan olahraga nasional maupun internasional yang digelar di Indonesia. Tentunya ini akan membawa dampak baik untuk mendongkrak sektor pariwisata dengan mendatangkan turis lokal dan mancanegara.
Joko setyo pramuji founder Event Organizer (EO) Roro Jonggrang Indonesia Sport, menyebutkan bahwa setelah sempat terpukul karena pandemi Covid-19, kini perhelatan olahraga mulai digelar kembali di Indonesia. Sejak berdiri pada 2015 lalu, Roro Jonggrang Indonesia Sport sendiri memang mengkhususkan untuk penyelenggaraan acara olahraga.
Sejumlah event olahraga yang dikerjakan mulai dari tenis meja, bulu tangkis, futsal, sepak bola, basket, dan hampir semua cabang olahraga. Skalanya lokal, nasional, hingga bertaraf internasional yang tentunya berkontribusi besar terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.
Joko memaparkan, keuntungan dari acara olahraga cukup besar, mengingat potensinya yang bisa menarik penonton atau wisatawan lokal dan mancanegara. Namun tentunya biaya untuk menggelar acara olahraga tersebut juga tidak sedikit. Tergantung jumlah cabang olahraganya dan dalam skala apa event tersebut akan digelar.
“Sebagai perkiraan, untuk 3 cabang olahraga bisa dipatok sampai 1,5 M termasuk rangkaian acara pembuka sampai penutupnya, sementara untuk keuntungannya berkisar antara 15-20 persen,” kata Joko.
Baca juga: Cek Agenda Sport Tourism Bergengsi yang Akan Digelar di Indonesia
Editor: Dika Irawan
Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, memperkirakan bahwa pertumbuhan sport tourism di Indonesia bisa mencapai Rp 18,790 triliun pada 2024 mendatang. Tentu ini dapat menjadi langkah awal dalam membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia, sekaligus membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.
Baca juga: Makin Digandrungi, Sport Tourism Bakal Jadi Masa Depan Wisata Pascapandemi
Chusmeru, Pengamat pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman memaparkan bahwa sejauh ini perkembangan sport tourism di Indonesia prospek dan progresnya cukup bagus, baik di tingkat nasional maupun daerah. Terlebih animo masyarakat terhadap acara olahraga juga sangat tinggi.
“Pangsa pasar sport tourism sanagt besar dan sudah terspesialisasi, ada penggemar Moto GP, penggemar sepak bola, dan penggemar olahraga lainnya. Masing-masing cabang olahraga punya penggemarnya tersendiri,” kata Chusmeru.
Perhelatan sport tourism ini juga tidak hanya menarik wisatawan lokal, melainkan juga mancanegara. Oleh karena itu, penting sekali memperhatikan faktor keamanannya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan.
“Pastikan keamanan wisatawan, keamanan penonton, maupun peserta sport tourism, paling tidak ada standar operasional prosedur (SOP) di masing-masing cabang olahraga sehingga tidak terjadi kecelakaan,” ujar Chusmeru.
Lantaran menurutnya, gelaran sport tourism ini sangat bergantung pada alam. Ketika cuaca sedang tidak bersahabat, seperti hujan atau badai tentu perlu langkah-langkah antisipasi yang harus dilakukan oleh penyelenggara (EO) sport tourism.
Selain itu, para EO acara olahraga pun perlu memperhatikan kapasitas venue untuk meningkatkan keamanan selama berlangsungnya acara. Menurutnya orientasi penyelenggaraan event jangan hanya fokus untuk mencapai target pengunjung saja.
“Sejauh ini sudah bagus dengan adanya aturan untuk membatasi 60 ribu pengunjung di stadion yang berkapasitas 75 ribu penonton, karena faktor keamanan dan kenyamanan sangat penting,” kata Chusmeru.
Terlebih sepanjang 2023 ini akan ada banyak perhelatan olahraga nasional maupun internasional yang digelar di Indonesia. Tentunya ini akan membawa dampak baik untuk mendongkrak sektor pariwisata dengan mendatangkan turis lokal dan mancanegara.
Joko setyo pramuji founder Event Organizer (EO) Roro Jonggrang Indonesia Sport, menyebutkan bahwa setelah sempat terpukul karena pandemi Covid-19, kini perhelatan olahraga mulai digelar kembali di Indonesia. Sejak berdiri pada 2015 lalu, Roro Jonggrang Indonesia Sport sendiri memang mengkhususkan untuk penyelenggaraan acara olahraga.
Sejumlah event olahraga yang dikerjakan mulai dari tenis meja, bulu tangkis, futsal, sepak bola, basket, dan hampir semua cabang olahraga. Skalanya lokal, nasional, hingga bertaraf internasional yang tentunya berkontribusi besar terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.
Joko memaparkan, keuntungan dari acara olahraga cukup besar, mengingat potensinya yang bisa menarik penonton atau wisatawan lokal dan mancanegara. Namun tentunya biaya untuk menggelar acara olahraga tersebut juga tidak sedikit. Tergantung jumlah cabang olahraganya dan dalam skala apa event tersebut akan digelar.
“Sebagai perkiraan, untuk 3 cabang olahraga bisa dipatok sampai 1,5 M termasuk rangkaian acara pembuka sampai penutupnya, sementara untuk keuntungannya berkisar antara 15-20 persen,” kata Joko.
Baca juga: Cek Agenda Sport Tourism Bergengsi yang Akan Digelar di Indonesia
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.