Bikin Cemas, 4 Penyakit Ini Jadi Momok Sepanjang 2022

Sepanjang 2022, dunia tidak terkecuali Indonesia masih dihantui Covid-19. Sempat melandai dengan kemunculan berbagai jenis vaksin, penyakit yang disebabkan kelompok virus SARS-Cov-2 ini kembali membuat pakar kesehatan global dihantui rasa cemas akan munculnya gelombang infeksi baru di China.

Namun demikian, selama tahun ini Indonesia tidak hanya menghadapi Covid-19. Beberapa penyakit pun sempat menimbulkan kegaduhan bahkan kematian dengan jumlah korban yang tidak sedikit. Sebagian besar memang disebabkan infeksi virus. 

Baca juga: Celine Dion Mengidap Penyakit Saraf Langka Stiff Person Syndrome, Ini Gejala Hingga Risikonya

Oleh karena itu, sebagai pengingat dan kesadaran untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga, berikut rangkuman penyakit yang sempat mewabah di Indonesia dan membuat cemas banyak pihak. 

1. Covid-19

Penyakit yang disebabkan kelompok virus corona ini memang membuat geger masyarakat dunia. Kasus infeksi yang menyerang utamanya menyerang saluran pernapasan ini pertama kali muncul di Indonesia pada 2 Maret 2020 dengan dua kasus, yang menjadi penanda awal pandemi di Tanah Air. 

Sempat ditanggapi santai, kasusnya pun meluas hingga muncul beragam varian hingga subvarian dari kelompok virus yang diduga berasal dari kelelawar itu. Di Indonesia, varian yang muncul antara lain, Alpha, Beta, Delta, dan Omicron beserta anak dan cucunya. 

Hingga Rabu (27/12/2022), total 6,7 juta orang Indonesia terinfeksi Covid-19 dan 160.451 warga meninggal dunia karenanya. Walaupun saat ini terbilang landai, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memprediksi Indonesia akan mencapai puncak infeksi Covid-19 pada akhir tahun akibat subvarian baru Omicron XBB dan BQ1. Jadi, tetap waspada ya Genhype. 

2. Hepatitis akut misterius

Belum kelar menghadapi Covid-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan hepatitis akut misterius sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) sejak 15 April 2022. WHO pertama kali menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya mengenai 10 kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya pada anak-anak usia 11 bulan-5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.

Kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun. Tujuh belas anak di antaranya (10 persen) memerlukan transplantasi hati, dan 1 kasus dilaporkan meninggal.

Baca juga: Awas, Zoonosis Kini Jadi Biang Keladi Penyakit Infeksi Utama

Pada September lalu, Kementerian Kesehatan mendeteksi 91 kasus penyakit ini dengan belasan orang yang didominasi anak-anak meninggal dunia. Gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi adalah hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice (penyakit kuning) akut, dan gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah). 

Sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam. Penyebab dari penyakit tersebut diduga karena Adenovirus.