Begini Cara Menjaga Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja
28 May 2021 |
07:14 WIB
Kekuatan dan ketahanan karyawan merupakan kunci kegiatan usaha bertahan di masa pandemi ini. Dalam situasi ini, kesehatan mental mereka juga perlu diperhatikan.
Buruknya kesehatan mental para karyawan sebagai manusia yang tidak bisa dihindarkan dapat memengaruhi kinerja usaha, lho.
Nah, berikut beberapa cara untuk mengatasi kesehatan mental untuk kamu para karyawan :
1. Jangan takut untuk dibicarakan
Pasti awalnya canggung, namun ini bisa menjadi pembelajaran awal untuk karyawan dan atasan dalam menghadapi fenomena yang sudah mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia ini.
Hal penting harus diingat bahwa kamu tidak sendiri dan semakin besar keberanian untuk membuka diri, kamu akan menemukan orang lain yang mengalami hal serupa.
Yakin lah, ada orang-orang yang akan mendukung kamu dalam melewati perjalanan kesehatan mental.
2. Hubungi rekan atau keluarga saat membutuhkan dukungan
Selain memiliki sistem pendukung yang baik di rumah, hal yang perlu dilakukan adalah bersikap jujur ??dan transparan dengan atasan dan rekan kerja.
Antara karyawan dan atasan perlu mengomunikasikan preferensi tentang bagaimana cara kerja yang lebih nyaman. Atasan wajib mendukung dan membantu hambatan yang dialami oleh karyawan.
Nyatanya, komunikasi secara terbuka dapat memfasilitasi hubungan dan alur kerja yang lebih baik.
3. Dapatkan inspirasi & cobalah strategi baru
Manfaatkan komunitas di sekitar kamu. Selain itu, perlu kiranya untuk menjalin dan membangun hubungan dengan banyak orang agar terinspirasi oleh ide-ide baru tentang cara mengatasi stres.
Ada baiknya perusahaan memberi kesempatan kepada karyawan untuk mendapatkan akses atas informasi yang akan membantu kesehatan dan kesejahteraan secara fisik, mental, dan emosional mereka.
Secara keseluruhan, untuk mencapai kesehatan mental yang baik dibutuhkan konsistensi dalam setiap prosesnya, yakni perjalanan yang harus dihadapi sebagai sebuah proses bukan sebagai titik akhir.
Melalui sumber daya yang tepat, lingkungan kerja, dan dukungan yang tepat, maka kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan kolaboratif.
Editor: Fajar Sidik
Buruknya kesehatan mental para karyawan sebagai manusia yang tidak bisa dihindarkan dapat memengaruhi kinerja usaha, lho.
Nah, berikut beberapa cara untuk mengatasi kesehatan mental untuk kamu para karyawan :
1. Jangan takut untuk dibicarakan
Pasti awalnya canggung, namun ini bisa menjadi pembelajaran awal untuk karyawan dan atasan dalam menghadapi fenomena yang sudah mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia ini.
Hal penting harus diingat bahwa kamu tidak sendiri dan semakin besar keberanian untuk membuka diri, kamu akan menemukan orang lain yang mengalami hal serupa.
Yakin lah, ada orang-orang yang akan mendukung kamu dalam melewati perjalanan kesehatan mental.
2. Hubungi rekan atau keluarga saat membutuhkan dukungan
Selain memiliki sistem pendukung yang baik di rumah, hal yang perlu dilakukan adalah bersikap jujur ??dan transparan dengan atasan dan rekan kerja.
Antara karyawan dan atasan perlu mengomunikasikan preferensi tentang bagaimana cara kerja yang lebih nyaman. Atasan wajib mendukung dan membantu hambatan yang dialami oleh karyawan.
Nyatanya, komunikasi secara terbuka dapat memfasilitasi hubungan dan alur kerja yang lebih baik.
3. Dapatkan inspirasi & cobalah strategi baru
Manfaatkan komunitas di sekitar kamu. Selain itu, perlu kiranya untuk menjalin dan membangun hubungan dengan banyak orang agar terinspirasi oleh ide-ide baru tentang cara mengatasi stres.
Ada baiknya perusahaan memberi kesempatan kepada karyawan untuk mendapatkan akses atas informasi yang akan membantu kesehatan dan kesejahteraan secara fisik, mental, dan emosional mereka.
Secara keseluruhan, untuk mencapai kesehatan mental yang baik dibutuhkan konsistensi dalam setiap prosesnya, yakni perjalanan yang harus dihadapi sebagai sebuah proses bukan sebagai titik akhir.
Melalui sumber daya yang tepat, lingkungan kerja, dan dukungan yang tepat, maka kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan kolaboratif.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.