Direktur Jenderal World Organisation for Animal Health (WOAH), Dr. Monique Eloit, saat menjadi pembicara di World One Health Congress (WOHC) ke-7. (Sumber gambar: Dokumen WOHC)

Awas, Zoonosis Kini Jadi Biang Keladi Penyakit Infeksi Utama

08 November 2022   |   18:58 WIB

Keberadaan hewan sangat dibutuhkan manusia. Selain sebagai bahan makanan, hewan juga bisa membantu sejumlah pekerjaan atau sebagai tunggangan dan juga menjadi sahabat. Hal ini tentunya membuat interaksi keduanya sangat tinggi, baik di rumah maupun di luar rumah.

Namun, hewan juga bisa membawa kuman yang berbahaya yang bisa juga menularkannya ke manusia. Yang paling sering kita dengar adalah penyakit rabies yang kebanyakan disebabkan oleh gigitan anjing.

Pada kenyataannya, persebaran Covid-19 juga berasal dari hewan. Para peneliti menduga, hewan lain bisa berperan sebagai inang dari virus membahayakan itu. Dalam hal ini, manusia terinfeksi karena mengonsumsi hewan liar yang terinfeksi virus corona dari kelelawar.

Baca juga:  Ancaman Zoonosis, Dokter di China Meninggal Terinfeksi Virus Monkey B

Inilah yang disebut sebagai penyakit zoonosis. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penyakit ini disebabkan oleh kuman berbahaya seperti virus, bakteri, parasit, dan jamur. Kuman-kuman ini dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit pada manusia dan hewan, mulai dari penyakit ringan hingga penyakit berat dan bahkan kematian.

Hewan kadang-kadang bisa tampak sehat bahkan ketika mereka membawa kuman yang dapat membuat orang sakit, tergantung pada penyakit zoonosis.

Manusia dapat terinfeksi kuman yang dapat menyebabkan penyakit zoonosis karena sejumlah cara, di antaranya kontak langsung melalui air liur, darah, urin, lendir, kotoran, atau cairan tubuh lain dari hewan yang terinfeksi.

Bisa pula melalui kontak tidak langsung, misalnya bersentuhan dengan wilayah hewan hidup dan berkeliaran, atau benda yang telah terkontaminasi kuman. Cara lain, karena mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi, atau ditularkan melalui air, yaitu minum atau bersentuhan dengan air yang telah terkontaminasi dengan kotoran dari hewan yang terinfeksi.

Tentu kita harus mewaspadai hal ini. Direktur Jenderal World Organisation for Animal Health (WOAH), Dr. Monique Eloit, menegaskan bahwa zoonosis adalah bahaya yang perlu ditanggulangi sejak dini. Untuk itu, ia menjelaskan bahwa dunia harus memperbaiki hubungannya dengan lingkungan dan bagaimana menghadapi kemunculan dan penyebaran patogen.

"Cara paling efisien adalah mendorong pencegahan, yang bertujuan untuk menerapkan langkah-langkah untuk mencegah penularan penyakit zoonosis dari hewan ke manusia," katanya saat menjadi pembicara di World One Health Congress (WOHC) ke-7 yang digelar di Singapura,  Senin (07/11/2022).


Kongres lima hari yang diselenggarakan oleh SingHealth Duke-NUS Global Health Institute Singapura (SDGHI) di bawah naungan SingHealth Duke-NUS Academic Medical Center ini bertema ‘Integrating Science, Policy and Clinical Practice: A One Health Imperative Post-Covid-19'.

Monique menegaskan lembaganya, bersama tiga lembaga lain yaitu Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP), dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah meluncurkan One Health Joint Plan of Action (2022–2026) pada pertengahan Oktober 2022.

One Health merupakan agenda aksi kolaborasi para ahli di bidang lingkungan, hewan dan manusia guna menghindari terjadinya penyakit manusia yang disebabkan oleh binatang atau lingkungan.

Keempat organisasi besar dunia itu akan mendorong perubahan dan transformasi yang diperlukan untuk mengurangi dampak tantangan kesehatan saat ini dan masa depan pada interaksi manusia-hewan-tumbuhan-lingkungan di tingkat global, regional dan negara.

"[Rencana] ini harus memandu ketentuan One Health di instrumen pandemik baru yang saat ini tengah dirundingkan oleh negara-negara anggota," kata Monique.
 

Guru Besar Depertemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Profesor Amin Soebandrio

Guru Besar Depertemen Mikrobiologi FKUI Profesor Amin Soebandrio/ Hypeabis M R Purboyo


Ancaman Pandemi 

Guru Besar Depertemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Amin Soebandrio saat wawancara khusus dengan Hypeabis.id di sela-sela WOHC mengatakan bahwa sudah sejak beberapa tahun belakangan diketahui bahwa ancaman pandemi ke depan itu 70 persen disebabkan oleh penyakit zoonosis, dan itu bakan hanya virus tetapi juga bakteri, parasit dan sebagainya.

“Pandemi Covid-19 ini kan karena virus corona dari hewan yang berpindah ke manusia, dan kemudian dari manusia kemanusia dan bisa saja dari manusia ke hewan lagi,” katanya Selasa (08/11/2022).

Menurutnya, sekarang ini interaksi manusia dengan hewan makin dekat karena manusia yang memelihara hewan liar, atau mengonsumsi hewan liar ada juga yang memilih tinggal di pinggir hutan atau bahkan membuka hutan atau rawa-rawa yang dijadikan perumahan, padahal sebelumnya banyak dihuni serangga atau hewan lainnya.

“Jadi hubungan hewan dengan manusia makin dekat dan virus jadinya pindah-pindah dari manusia ke hewan dan sebaliknya, sehingga ada proses mutasi atau adaptasi dan virus lama-lama menjadi virusnya manusia, seperti yang dialami sekarang.”

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Pemerintah Perpanjang PPKM Level 1 sampai 21 November 2022

BERIKUTNYA

Buat Pekerja Kreatif, Begini Cara Mendaftarkan Hak Cipta Secara Online

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: