5 Fakta tentang Varian Virus Baru Asal India, Hati-hati!
18 May 2021 |
14:01 WIB
Dengan mulai masuknya virus corona varian B.1.617 dari India ke Indonesia, Genhype perlu lebih berhati-hati dan perlu tahu tentang salah satu virus variant of concern menurut WHO ini.
Dirangkum dari CNN, ini beberapa hal tentang virus B.1.617 dari India.
1. Berpotensi lebih mudah menyebar
Berdasarkan pernyataan perwakilan WHO, virus corona varian B.1.617 di India diketahui memiliki potensi lebih mudah menyebar dibandingkan dengan dengan varian virus corona lain seperti B.1.1.7 yang terdeteksi pertama di Inggris, B.1.351 di Afrika Selatan, dan P.1 do Brazil.
Akan tetapi, potensi ini perlu ditinjau dan diteliti lebih lanjut mengingat ada berbagai faktor yang memengaruhi peningkatan potensi penyebaran, misalnya perkumpulan massa dengan jumlah lebih dari ketentuan protokol.
Meski belum diketahui, sejumlah ahli kesehatan di Inggris mengimbau bahwa subtipe varian virus asal India yaitu B.1.617.2 juga punya potensi peningkatan yang pesat untuk menyebar ke seluruh wilayah di Inggris.
"Hal yang berubah sekarang adalah karena semua orang sudah melihatnya, bahwa [B.1.617.2] lebih mudah ditularkan dibandingkan dengan B.1.1.7. Kami berharap, seiring waktu, varian ini akan mendominasi Inggris layaknya B.1.1.7 mengambil alih sebelumnya," jelas kepala tenaga media Inggris, Profesor Chris Witty.
2. Potensi mematikan belum diketahui
Organisasi Public Health England mengatakan bahwa varian virus corona B.1.617 belum memiliki bukti adanya potensi penyakit serius sebagai dampak paparan virus tersebut.
3. Vaksin masih bisa melindungi tubuh dari varian virus corona B.1.617
Beberapa studi terkait dengan uji coba efikasi antara beberapa vaksin dari beberapa produsen terhadap berbagai virus corona B.1.617 dari India menunjukkan bahwa vaksin masih bisa melindungi tubuh dari virus-virus tersebut.
Studi pertama yang dilaporkan dalam sebuah hasil riset pre-print yang belum dilakukan peer-review dari situs biorxiv.org menunjukkan bahwa vaksin buatan Pfizer dan Moderna bisa melindungi tubuh dari berbagai varian virus corona yang ditemukan di India.
Akan tetapi, studi ini masih perlu diteliti lebih lanjut untuk melihat efektivitas vaksin terhadap varian-varian ini di dalam praktik nyatanya.
Di sisi lain, hasil peneliti ini sesuai dengan pengamatan data langsung dari para peneliti dari Universitas Oxford yang menunjukkan adanya optimisme terhadap efektivitas vaksin terhadap varian tersebut.
4. 44 negara sudah mendeteksi varian virus B.1.617
WHO melaporkan setidaknya 44 negara di seluruh benua kecuali Antartika telah mengidentifikasi virus ini, di mana Inggris tercatat sebagai negara dengan kasus varian ini selain India.
5. Potensi replikasi dan mutasi virus jika penanganan tak segera dilakukan
Kehadiran virus yang telah mencapai setidaknya 44 negara ini bisa berpotensi bahaya jika tidak segera ditangani, di mana risiko terbesarnya adalah adanya replikasi virus corona varian B.1.617 yang lebih dulu terjadi di India.
Hal ini kemudian akan memberikan efek domino, di mana perkembangan varian virus bisa memicu pasokan vaksin dunia dan meningkatkan potensi mutasi virus sehingga membentuk varian baru dan menekan proses pemulihan yang telah terjadi di seluruh dunia.
Editor: Indyah Sutriningrum
Dirangkum dari CNN, ini beberapa hal tentang virus B.1.617 dari India.
1. Berpotensi lebih mudah menyebar
Berdasarkan pernyataan perwakilan WHO, virus corona varian B.1.617 di India diketahui memiliki potensi lebih mudah menyebar dibandingkan dengan dengan varian virus corona lain seperti B.1.1.7 yang terdeteksi pertama di Inggris, B.1.351 di Afrika Selatan, dan P.1 do Brazil.
Akan tetapi, potensi ini perlu ditinjau dan diteliti lebih lanjut mengingat ada berbagai faktor yang memengaruhi peningkatan potensi penyebaran, misalnya perkumpulan massa dengan jumlah lebih dari ketentuan protokol.
Meski belum diketahui, sejumlah ahli kesehatan di Inggris mengimbau bahwa subtipe varian virus asal India yaitu B.1.617.2 juga punya potensi peningkatan yang pesat untuk menyebar ke seluruh wilayah di Inggris.
"Hal yang berubah sekarang adalah karena semua orang sudah melihatnya, bahwa [B.1.617.2] lebih mudah ditularkan dibandingkan dengan B.1.1.7. Kami berharap, seiring waktu, varian ini akan mendominasi Inggris layaknya B.1.1.7 mengambil alih sebelumnya," jelas kepala tenaga media Inggris, Profesor Chris Witty.
2. Potensi mematikan belum diketahui
Organisasi Public Health England mengatakan bahwa varian virus corona B.1.617 belum memiliki bukti adanya potensi penyakit serius sebagai dampak paparan virus tersebut.
3. Vaksin masih bisa melindungi tubuh dari varian virus corona B.1.617
Beberapa studi terkait dengan uji coba efikasi antara beberapa vaksin dari beberapa produsen terhadap berbagai virus corona B.1.617 dari India menunjukkan bahwa vaksin masih bisa melindungi tubuh dari virus-virus tersebut.
Studi pertama yang dilaporkan dalam sebuah hasil riset pre-print yang belum dilakukan peer-review dari situs biorxiv.org menunjukkan bahwa vaksin buatan Pfizer dan Moderna bisa melindungi tubuh dari berbagai varian virus corona yang ditemukan di India.
Akan tetapi, studi ini masih perlu diteliti lebih lanjut untuk melihat efektivitas vaksin terhadap varian-varian ini di dalam praktik nyatanya.
Di sisi lain, hasil peneliti ini sesuai dengan pengamatan data langsung dari para peneliti dari Universitas Oxford yang menunjukkan adanya optimisme terhadap efektivitas vaksin terhadap varian tersebut.
4. 44 negara sudah mendeteksi varian virus B.1.617
WHO melaporkan setidaknya 44 negara di seluruh benua kecuali Antartika telah mengidentifikasi virus ini, di mana Inggris tercatat sebagai negara dengan kasus varian ini selain India.
5. Potensi replikasi dan mutasi virus jika penanganan tak segera dilakukan
Kehadiran virus yang telah mencapai setidaknya 44 negara ini bisa berpotensi bahaya jika tidak segera ditangani, di mana risiko terbesarnya adalah adanya replikasi virus corona varian B.1.617 yang lebih dulu terjadi di India.
Hal ini kemudian akan memberikan efek domino, di mana perkembangan varian virus bisa memicu pasokan vaksin dunia dan meningkatkan potensi mutasi virus sehingga membentuk varian baru dan menekan proses pemulihan yang telah terjadi di seluruh dunia.
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.