Ilustrasi orang berkencan. (Sumber gambar : Freepik/Pressfoto)

Kilas Balik, Intip 9 Tren Kencan Selama 2022

16 December 2022   |   07:14 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Desember menjadi penanda tahun segera berganti. Bulan ini juga menjadi waktu yang tepat untuk mengulas kembali perjalanan yang telah dilalui, tidak terkecuali dari sisi percintaan. Sepanjang tahun berjalan, ada banyak lika-liku permainan dalam berkencan muncul dan menciptakan tren 2022. 

Tinder APAC Comms Head, Papri Dev, mengatakan bahwa tahun ini para single di Indonesia menunjukkan energi lebih bersemangat dalam berkencan. Setelah melalui pandemi, menguji kecocokan (vibes) satu sama lain lewat interaksi langsung terasa semakin penting. 

Menurutnya antusiasme terhadap konser dan aktivitas outdoor sangat tinggi sebagai media pengenalan satu sama lain, tidak sekedar kencan makan malam biasa. “Kami melihat para lajang menjalani kehidupan kencan dengan lebih baik, seiring mereka mampu melihat green flags dari calon pasangan mereka, dan menerima Situationship sebagai gaya kencan yang baru,” katanya. 

Oleh karena itu, pada penghujung 2022, Tinder berbagi temuan Year in Swipe tentang status hubungan yang sedang viral. Berikut 9 tren yang muncul Tinder pada 2022. 

Baca jugaWaspada Tinder Swindler, Simak 7 Kiat Cari Pasangan di Aplikasi Kencan


1. Situationship Dianggap Status Hubungan yang Valid

Situationship adalah hubungan kasual yang dianggap memiliki definisi lebih jelas, lebih dari hookup. Namun di saat yang sama, bukanlah hubungan tradisional. Label hubungan ini mulai ngetren di tahun 2022. Dev Parvi menyebut tahun ini para lajang masih menjalani lika-liku percintaan, tapi mereka ingin kesepakatan yang jelas. 

Tinder menemukan, member yang menuliskan tujuan hubungan di profil mereka meningkat sebesar 49 persen. Kemudian 1 dari 102 lajang yang disurvei, mengaku memilih Situationship sebagai cara memulai hubungan yang tidak terlalu bikin tertekan.


2. Nilai Positif jadi Poin Plus

Walaupun sebelumnya lebih dikenal sebagai emoji untuk simbol parkir, kini telah beralih fungsi menjadi emoji yang merepresentasikan Pushing dan menjadi trending emoji nomor 1 secara global di Tinder pada tahun ini. Menurut Dev ini merupakan pergeseran yang menarik dari tren emoji di tahun-tahun sebelumnya.

Para member beralih untuk membuat orang lain tahu nilai positif yang mereka cari. Di Indonesia, para member paling banyak menggunakan emoji (hantu) dan (mata berkedip), serta (kilauan).


3. Dinner Biasa Mulai ditinggalkan

Aktivitas yang dilakukan saat pandemi tampaknya akan bertahan. Tinder member di Indonesia memilih jalan-jalan (74 persen), nge-date ke acara musik (21 persen), dan kulineran (57 persen) sebagai aktivitas first date favorit mereka. Kemudian olahraga outdoor (27 persen) sebagai aktivitas ngedate saat musim panas. 

Dev menuturkan para pengguna Tinder mencari aktivitas yang lebih autentik untuk saling mengenal satu sama lain, tidak hanya dinner bareng saja. Ada juga ide kencan seru lainnya yang jadi tren global di Tinder, antara lain, camping, BBQan, mencoba hal-hal baru, dan kuliner kaki lima.


4. Humoris & Apa Adanya Dianggap Menarik

Selera humor menjadi hal yang paling dicari para member dari calon match mereka. Dev menyebut sebanyak 73 persen anak muda secara global mengaku mereka mencari orang yang punya keinginan jelas dan berpenampilan bersih. Saat ditanya kriteria paling penting dari pasangan, mereka memprioritaskan kualitas berbasis nilai, seperti loyalitas (79 persen), saling menghargai (78 persen), dan berpikiran terbuka (61 persen ) dibandingkan fisik (56 persen). 

Sama halnya di Indonesia, para single juga melihat banyak hal di luar mindset lama yakni bibit, bebet, bobot. Mereka mencari calon pasangan yang punya pemikiran terbuka dan bisa menerima (79 persen), dapat dipercaya (68 persen), dan bisa berbagi selera humor yang sama (64 persen). 


5. Pandangan Terhadap Isu Sosial bisa Memengaruhi Hubungan

Tiga perempat (75 persen) lajang mencari pasangan yang menghargai dan mengamati isu sosial. Aktivisme dan hak pemilih menjadi dua minat yang meningkat masing-masing sebanyak 84 persen dan 37 persen pada profil member Tinder global di tahun ini. 

Baca juga10 Tipe Profil Pengguna Aplikasi Kencan Daring, Kalian yang Mana?


6. Memamerkan Nostalgia

Banyak para lajang yang terinspirasi era 90an, terlihat dari peningkatan minat yang dipasang di profil Tinder mereka seperti Anak 90an, Anime, hingga Sneakers. Bahkan lagu jadul favorit yakni Running Up That Hill oleh Kate Bush, kembali naik menjadi top 10 lagu pilihan Spotify Anthem di profil Tinder.

Tinder juga terinspirasi dari tren berkencan di tahun 90an, yakni Blind Date, yang menjadi salah satu fitur Tinder. Fitur ini menghubungkan para member sebelum memperlihatkan profil mereka satu sama lain, dan telah digunakan sebanyak 200.000 kali rata-rata setiap harinya. 

Beberapa tahun terakhir terasa sulit, dan nampaknya para lajang berusaha mencari pasangan yang autentik dengan vibes yang oke seperti zaman sebelum ada smartphone


7. Sadar Red & Green Flags 

Hubungan toksik bukanlah hal yang baru. Banyak tips dan temuan di media sosial yang menunjukkan bahwa anak muda lajang kini lebih paham tentang hal baik, buruk, dan jelek dalam berkencan. Lebih dari setengah (58 persen) dari anak muda yang disurvei mengatakan bahwa mereka mampu mengenali green atau red flags saat berkencan. 

Pada 2022, para lajang akhirnya merasa cukup, dan jadi lebih peka terhadap red flags dan green flags, serta penilaian kita jadi lebih baik karenanya. Member Tinder dapat mengecek Pusat Keamanan untuk informasi lebih lanjut tentang cara berkencan yang lebih sehat dan aman.


8. Revenge Travel jadi Populer 

Setelah pandemi yang berlangsung lebih dari 2 tahun semakin terkendali, para lajang akhirnya kembali memiliki kesempatan untuk menjelajahi bagian dunia lainnya lantaran pembatasan yang lebih longgar atau bahkan tanpa pembatasan sama sekali. 

Para member Indonesia berusia 18-25 tahun rata-rata menggunakan Tinder Paspor sebanyak 9 kali tiap bulannya ke beberapa destinasi internasional, seperti Singapura, Korea dan Malaysia. Sementara untuk destinasi lokal, kota-kota seperti Jakarta, Bandung, dan Bali menjadi tiga destinasi teratas. 


9. Zodiak jadi Andalan

Zodiak menjadi deskripsi paling populer yang ditambahkan pada profil member Tinder, selain preferensi merokok, binatang peliharaan, dan jenis makanan yang dikonsumsi. Leo, Scorpio, dan Cancer menjadi zodiak yang paling banyak dimasukan pada bio Tinder. 

Satu yang mengejutkannya, semua zodiak punya kesempatan yang besar untuk bisa match dengan zodiak yang sama. Beberapa anak muda Indonesia percaya bahwa kecocokan zodiak merupakan pertimbangan penting dari partner kencan mereka.

Baca juga4 Tips Kencan Pertama ala Drama & Reality Show Korea

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Tekfin Investree Lebarkan Sayap Bisnis ke Kawasan Timur Tengah

BERIKUTNYA

Hadirkan GoCar Luxe, Gojek Janjikan Kenyamanan Ekstra Untuk Penumpang

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: