Tekfin Investree Lebarkan Sayap Bisnis ke Kawasan Timur Tengah
15 December 2022 |
23:59 WIB
Perusahaan teknologi finansial (financial technology) Investree berencana melebarkan sayapnya atau ekspansi ke kawasan Timur Tengah. Saat ini mereka juga telah membentuk perusahaan joint venture dengan mengandeng perusahaan internasional yang berbasis di Qatar, yaitu JTA International Holding.
Co-founder sekaligus CEO Investree Adrian Gunadi mengatakan, untuk memuluskan rencana tersebut, pihaknya akan melakukan pendanaan Seri D yang dipimpin oleh JTA International Holding. Proses pendanaan itu juga ditargetkan rampung pada Januari tahun depan.
JTA International Holding sendiri merupakan perusahaan investasi asal Doha, Qatar, yang mempunyai portofolio di berbagai sektor meliputi teknologi, energi, olahraga, pariwisata, dan lain sebagainya.
"Investree menyambut kolaborasi dengan JTA International Holding sebagai investor utama pendanaan seri D kami dan mengesahkan pendirian Joint Venture untuk beroperasi di Qatar dalam rangka melayani kebutuhan pembiayaan para pelaku UMKM di Timur Tengah," papar Adrian dalam siaran tertulis yang diterima Hypabis.id, Kamis (15/12/22).
Lewat kerja sama tersebut Investree dan JTA International Holding nantinya akan berbagi nilai-nilai yang sama yaitu kolaborasi dan pentingnya pemberdayaan untuk tumbuh. Terutama bagi para pelaku UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian di setiap negara, serta pengembangan dan eksplorasi pasar baru secara global.
Baca juga: 5 Rekomendasi Buku Wajib Buat Kalian Para Calon Founder Startup
Selain itu, Adrian mengungkap pendanaan tersebut juga akan digunakan untuk mengembangkan produk, layanan serta meningkatkan kerja sama dengan berbagai mitra guna memberikan terobosan bagi para pelaku UMKM baik di Indonesia maupun kawasan di Timur Tengah.
"Ekspansi ini juga memperkuat upaya Investree dalam menghadirkan solusi bisnis digital terintegrasi dan perbankan digital di Indonesia, dan memantapkan posisi Investree sebagai pionir fintech lending secara global,"imbuhnya.
Sebelumnya, dalam acara tahunan Investree Conference 2022 (i-Con 2022), Adrian juga mengatakan bahwa kolaborasi merupakan kunci penting untuk membangun pertumbuhan ekonomi digital. Terlebih di tengah bayang-bayang resesi global yang saat ini menghantui dunia.
Sepanjang 2022 Adrian mengatakan bahwa Investree juga telah melakukan berbagai kolaborasi dengan beberapa ekosistem agar pertumbuhan ekonomi digital para UMKM agar makin baik. Salah satunya dengan LKPP, yaitu lembaga pengadaan barang dan jasa milik pemerintah.
“Alasan mengapa kita perlu mendukung UMKM kreatif cukup krusial. Hal itu karena kebanyakan dari mereka masih mengalami kesulitan mengakses keuangan tradisional. Padahal selama pandemi, sumbangsih UMKM kreatif terhadap Produk Domestik Bruto, serapan tenaga kerja, dan kinerja ekspor sangat besar," ungkap Adrian.
Investree hingga Desember 2022 telah berhasil membukukan total fasilitas pinjaman sebesar Rp19,99 triliun dengan nilai pinjaman tersalurkan Rp12,54 triliun.
Baca juga: Begini Cara Membangun Fundamental Bisnis Startup Biar Sukses
Editor: Roni Yunianto
Co-founder sekaligus CEO Investree Adrian Gunadi mengatakan, untuk memuluskan rencana tersebut, pihaknya akan melakukan pendanaan Seri D yang dipimpin oleh JTA International Holding. Proses pendanaan itu juga ditargetkan rampung pada Januari tahun depan.
JTA International Holding sendiri merupakan perusahaan investasi asal Doha, Qatar, yang mempunyai portofolio di berbagai sektor meliputi teknologi, energi, olahraga, pariwisata, dan lain sebagainya.
"Investree menyambut kolaborasi dengan JTA International Holding sebagai investor utama pendanaan seri D kami dan mengesahkan pendirian Joint Venture untuk beroperasi di Qatar dalam rangka melayani kebutuhan pembiayaan para pelaku UMKM di Timur Tengah," papar Adrian dalam siaran tertulis yang diterima Hypabis.id, Kamis (15/12/22).
Lewat kerja sama tersebut Investree dan JTA International Holding nantinya akan berbagi nilai-nilai yang sama yaitu kolaborasi dan pentingnya pemberdayaan untuk tumbuh. Terutama bagi para pelaku UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian di setiap negara, serta pengembangan dan eksplorasi pasar baru secara global.
Baca juga: 5 Rekomendasi Buku Wajib Buat Kalian Para Calon Founder Startup
Selain itu, Adrian mengungkap pendanaan tersebut juga akan digunakan untuk mengembangkan produk, layanan serta meningkatkan kerja sama dengan berbagai mitra guna memberikan terobosan bagi para pelaku UMKM baik di Indonesia maupun kawasan di Timur Tengah.
"Ekspansi ini juga memperkuat upaya Investree dalam menghadirkan solusi bisnis digital terintegrasi dan perbankan digital di Indonesia, dan memantapkan posisi Investree sebagai pionir fintech lending secara global,"imbuhnya.
Sebelumnya, dalam acara tahunan Investree Conference 2022 (i-Con 2022), Adrian juga mengatakan bahwa kolaborasi merupakan kunci penting untuk membangun pertumbuhan ekonomi digital. Terlebih di tengah bayang-bayang resesi global yang saat ini menghantui dunia.
Sepanjang 2022 Adrian mengatakan bahwa Investree juga telah melakukan berbagai kolaborasi dengan beberapa ekosistem agar pertumbuhan ekonomi digital para UMKM agar makin baik. Salah satunya dengan LKPP, yaitu lembaga pengadaan barang dan jasa milik pemerintah.
“Alasan mengapa kita perlu mendukung UMKM kreatif cukup krusial. Hal itu karena kebanyakan dari mereka masih mengalami kesulitan mengakses keuangan tradisional. Padahal selama pandemi, sumbangsih UMKM kreatif terhadap Produk Domestik Bruto, serapan tenaga kerja, dan kinerja ekspor sangat besar," ungkap Adrian.
Investree hingga Desember 2022 telah berhasil membukukan total fasilitas pinjaman sebesar Rp19,99 triliun dengan nilai pinjaman tersalurkan Rp12,54 triliun.
Baca juga: Begini Cara Membangun Fundamental Bisnis Startup Biar Sukses
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.