Intip 5 Alasan Film The Big 4 Wajib Ditonton
15 December 2022 |
21:04 WIB
Desyinta Nuraini
Jurnalis Hypeabis.id
Genhype, film garapan sutradara ternama Timo Tjahjanto yaitu The Big 4 akhirnya rilis di Netflix pada hari ini. Film yang dibintangi Abimana Aryasatya, Putri Marino, Arie Kriting, Lutesha, dan Kristo Immanuel tersebut menyajikan berbagai aksi pertarungan seru bercampur sentuhan komedi segar.
The Big 4 mengisahkan seputar perjalanan seorang detektif yang menyelidiki kematian ayahnya. Dia mengikuti jejak misteri itu hingga ke suatu pulau tropis.
Di pulau itu, detektif bernama Dina (Putri Marino) ternyata menemukan jati diri sang ayah yang ternyata pemimpin kelompok psi enembunuh bayaran. Dia pun terpaksa bekerja sama dengan para murid ayahnya yang notabene mantan pembunuh bayaran untuk mengungkap dalang di balik kematian ayahnya.
Baca juga: The Big 4 Siap Suguhkan Karya Komedi Laga yang Seru dan Menghibur
Buat kalian yang penasaran, cek dulu yuk mengapa film The Big 4 wajib Genhype tonton.
Dengan kepribadian yang eksentrik, para anggota The Big 4 menghadirkan banyak momen memukau sekaligus mengocok perut di sepanjang film. Mereka adalah Pelor (Kristo Immanuel) si polos, Alpha (Lutesha) si garang, Jenggo (Arie Kriting) si sniper jagoan, dan Topan (Abimana Aryasatya) sang pemimpin.
“Semua dengan keunikannya masing-masing. Alpha yang agresif, berani bertindak dan ‘sangat sopan’ berbicara. Jenggo yang posisinya boleh di paling belakang tetapi dekat di hati serta Pelor si paling kecil yang selalu ingin tampil dan ingin dianggap dewasa oleh kakak-kakaknya,” ujarnya saat konferensi pers The Big 4 di The Dharmawangsa Hotel, Jakarta, Kamis (15/12/2022).
Lutesha menyampaikan harus berperan jauh dari kepribadiannya. Oleh karena itu dia berharap film dengan sosok-sosok unik ini bisa membuat penonton jatuh hati.
“Saya memerankan Alpha yang ngegas terus dan omongannya tidak disaring, kontras dengan saya sendiri yang kalem dan lempeng-lempeng saja. Tapi walau karakter-karakternya memang gesrek dan aneh, mereka semua punya soft spot yang menyentuh,” papar Lutesha.
Disatukan oleh keadaan dan tujuan yang sama, hubungan anggota The Big 4 yang tadinya tidak mengenal satu sama lain bergeser menjadi sebuah keluarga yang saling melindungi. Menurut sang sutradara, Timo, The Big 4 menjadi film favorit garapannya berkat tema keluarga yang dibangun dengan solid di sini.
“Di sini ada karakter-karakter yang sebenarnya mismatched, antara Topan, Dina, Alpha, Jenggo, Pelor. Tapi mereka semua ada di bawah bimbingan father figure mereka,” ujarnya.
Baca juga: Film The Big 4: Petualangan Polisi & Mantan Pembunuh Bayaran Tangkap Penjahat Buron
Pulau Bersi yang asri dan damai menjadi lokasi yang sempurna bagi berlangsungnya segala kekacauan dan huru-hara antara The Big 4 dan musuh-musuhnya. Art director Antonius Boedy bersama 25 orang kru dan 120 pembuat set mampu membuat lanskap arsitektur dan berbagai bangunan untuk The Big 4 serta menunjukkan jejak kolonialisme serta budaya Indonesia yang kaya.
Kata Antonius, ketika Timo mengkhayalkan desain produksi tertentu, semuanya bisa dieksekusi dengan baik oleh sang art director. “Kami sangat berterima kasih pada Netflix yang membuat Timo dan saya bisa bermimpi. Di film ini ada all-star cast tapi kami juga didukung oleh all-star crew, talenta-talenta terbaik di belakang layar,” jelasnya.
The Big 4 menjadi film laga pertama bagi Kristo Immanuel, Putri Marino, dan Lutesha. Serangkaian workshop latihan yang menggabungkan berbagai teknik bela diri, termasuk dari Jujitsu, taekwondo, dan karate, diadakan selama 3 bulan agar para aktor dapat menguasai koreografi.
Lutesha menyebut dia yang tidak berjiwa sporty tiba-tiba ikut fighting workshop dari hari Senin sampai Sabtu, mulai pukul 9.00 WIB sampai 17.00 WIB. Itu menjadi tantangan berat dan semua cast bekerja keras, dilatih secara fisik dan mental.
Kristo menambahkan bahwa perpindahan dari latihan ke lokasi syuting menghadirkan tantangan tersendiri. “Dari Jakarta Selatan pindah ke Bedugul yang hujan terus-menerus, kami harus menyesuaikan apa yang dipelajari di matras ke lumpur tapi seru banget,” ulasnya.
Dikenal melalui film-film horor dan thriller seperti The Night Comes for Us dan Sebelum Iblis Menjemput, Timo memasuki era baru dengan film The Big 4. Sutradara kenamaan ini memadukan elemen laga yang tajam dengan komedi yang tampak dari para karakter utamanya.
Timo mengutarakan bahwa menurutnya ada sisi komedi dari kekerasan dan tragedi. “Semoga The Big 4 bisa sedikit memperkenalkan itu. Ini film pertama saya di mana kekerasan dan kekacauan menjadi bagian dari unsur komedinya,” tuturnya.
Adapun film ini juga dibintangi oleh Marthino Lio, Budi Ros, Donny Damara, Michelle Tahalea, Willem Bevers, Andri Mashadi, Michael Kho, dan sederet aktor ternama lainnya. Saksikan keseruannya di Netflix ya, Genhype!
Baca juga: 7 Fakta Menarik di Balik Layar Film The Big 4
Editor: Roni Yunianto
The Big 4 mengisahkan seputar perjalanan seorang detektif yang menyelidiki kematian ayahnya. Dia mengikuti jejak misteri itu hingga ke suatu pulau tropis.
Di pulau itu, detektif bernama Dina (Putri Marino) ternyata menemukan jati diri sang ayah yang ternyata pemimpin kelompok psi enembunuh bayaran. Dia pun terpaksa bekerja sama dengan para murid ayahnya yang notabene mantan pembunuh bayaran untuk mengungkap dalang di balik kematian ayahnya.
Baca juga: The Big 4 Siap Suguhkan Karya Komedi Laga yang Seru dan Menghibur
Buat kalian yang penasaran, cek dulu yuk mengapa film The Big 4 wajib Genhype tonton.
1. Perpaduan karakter yang tak biasa
Dengan kepribadian yang eksentrik, para anggota The Big 4 menghadirkan banyak momen memukau sekaligus mengocok perut di sepanjang film. Mereka adalah Pelor (Kristo Immanuel) si polos, Alpha (Lutesha) si garang, Jenggo (Arie Kriting) si sniper jagoan, dan Topan (Abimana Aryasatya) sang pemimpin.
“Semua dengan keunikannya masing-masing. Alpha yang agresif, berani bertindak dan ‘sangat sopan’ berbicara. Jenggo yang posisinya boleh di paling belakang tetapi dekat di hati serta Pelor si paling kecil yang selalu ingin tampil dan ingin dianggap dewasa oleh kakak-kakaknya,” ujarnya saat konferensi pers The Big 4 di The Dharmawangsa Hotel, Jakarta, Kamis (15/12/2022).
Lutesha menyampaikan harus berperan jauh dari kepribadiannya. Oleh karena itu dia berharap film dengan sosok-sosok unik ini bisa membuat penonton jatuh hati.
“Saya memerankan Alpha yang ngegas terus dan omongannya tidak disaring, kontras dengan saya sendiri yang kalem dan lempeng-lempeng saja. Tapi walau karakter-karakternya memang gesrek dan aneh, mereka semua punya soft spot yang menyentuh,” papar Lutesha.
2. Tema keluarga yang kental
Disatukan oleh keadaan dan tujuan yang sama, hubungan anggota The Big 4 yang tadinya tidak mengenal satu sama lain bergeser menjadi sebuah keluarga yang saling melindungi. Menurut sang sutradara, Timo, The Big 4 menjadi film favorit garapannya berkat tema keluarga yang dibangun dengan solid di sini.
“Di sini ada karakter-karakter yang sebenarnya mismatched, antara Topan, Dina, Alpha, Jenggo, Pelor. Tapi mereka semua ada di bawah bimbingan father figure mereka,” ujarnya.
Baca juga: Film The Big 4: Petualangan Polisi & Mantan Pembunuh Bayaran Tangkap Penjahat Buron
3. Pulau Bersi lokasi istimewa
Pulau Bersi yang asri dan damai menjadi lokasi yang sempurna bagi berlangsungnya segala kekacauan dan huru-hara antara The Big 4 dan musuh-musuhnya. Art director Antonius Boedy bersama 25 orang kru dan 120 pembuat set mampu membuat lanskap arsitektur dan berbagai bangunan untuk The Big 4 serta menunjukkan jejak kolonialisme serta budaya Indonesia yang kaya.
Kata Antonius, ketika Timo mengkhayalkan desain produksi tertentu, semuanya bisa dieksekusi dengan baik oleh sang art director. “Kami sangat berterima kasih pada Netflix yang membuat Timo dan saya bisa bermimpi. Di film ini ada all-star cast tapi kami juga didukung oleh all-star crew, talenta-talenta terbaik di belakang layar,” jelasnya.
4. Adegan laga yang sengit dan seru
The Big 4 menjadi film laga pertama bagi Kristo Immanuel, Putri Marino, dan Lutesha. Serangkaian workshop latihan yang menggabungkan berbagai teknik bela diri, termasuk dari Jujitsu, taekwondo, dan karate, diadakan selama 3 bulan agar para aktor dapat menguasai koreografi.
Lutesha menyebut dia yang tidak berjiwa sporty tiba-tiba ikut fighting workshop dari hari Senin sampai Sabtu, mulai pukul 9.00 WIB sampai 17.00 WIB. Itu menjadi tantangan berat dan semua cast bekerja keras, dilatih secara fisik dan mental.
Kristo menambahkan bahwa perpindahan dari latihan ke lokasi syuting menghadirkan tantangan tersendiri. “Dari Jakarta Selatan pindah ke Bedugul yang hujan terus-menerus, kami harus menyesuaikan apa yang dipelajari di matras ke lumpur tapi seru banget,” ulasnya.
5. Film komedi laga pertama Timo Tjahjanto
Dikenal melalui film-film horor dan thriller seperti The Night Comes for Us dan Sebelum Iblis Menjemput, Timo memasuki era baru dengan film The Big 4. Sutradara kenamaan ini memadukan elemen laga yang tajam dengan komedi yang tampak dari para karakter utamanya.
Timo mengutarakan bahwa menurutnya ada sisi komedi dari kekerasan dan tragedi. “Semoga The Big 4 bisa sedikit memperkenalkan itu. Ini film pertama saya di mana kekerasan dan kekacauan menjadi bagian dari unsur komedinya,” tuturnya.
Adapun film ini juga dibintangi oleh Marthino Lio, Budi Ros, Donny Damara, Michelle Tahalea, Willem Bevers, Andri Mashadi, Michael Kho, dan sederet aktor ternama lainnya. Saksikan keseruannya di Netflix ya, Genhype!
Baca juga: 7 Fakta Menarik di Balik Layar Film The Big 4
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.