Erina Gundono menjalani proses siraman sebagai rangkaian pernikahannya dengan Kaesang Pangarep. (Sumber gambar : Instagram Erina0

7 Fakta Prosesi Siraman Erina Gudono yang Kental Adat & Budaya

09 December 2022   |   15:31 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Prosesi siraman calon menantu Presiden Joko Widodo, Erina Gundono, berlangsung khidmat, sakral, dan kental akan adat istiadat serta budaya Jawa di kediamannya, Sleman, hari ini 9 Desember. Adapun finalis Puteri Indonesia itu bakal menikah dengan Kaesang Pangarep besok, Sabtu, 10 Desember 2022. 

Pada adat Jawa, prosesi siraman wajib dilakukan mempelai sehari sebelum ijab kabul atau upacara hari pernikahan diselenggarakan. Kegiatan ini memiliki makna untuk membersihkan segala jenis gangguan, agar semua proses menuju pernikahan lancar dan tidak terhambat halangan apapun. 

Selain itu, para pengantin yang telah menjalani ijab kabul diharapkan dapat memulai hidup baru dengan lancar, berada dalam keadaan yang bersih, dan suci. Tidak hanya Erina, Kaesang juga melakukan prosesi siraman ini di kediaman Presiden Jokowi di Banjarsari, Solo, Jawa Tengah. 

Nah berikut ini beberapa fakta menarik dari prosesi siraman yang dijalani Erina Gudono pada Jumat, 9 Desember 2022. Simak yuk! 

Baca juga7 Potret Busana Pra Nikah Kaesang dan Erina, dari Jersey sampai Adat Nusantara
 

1. Pemasangan Bleketepe

Memulai prosesi ini, ayah kedua pihak calon pengantin memasang bleketepe di pintu masuk rumah mereka. Adapun di kediaman mempelai pria, pemasangan dilakukan Presiden Joko Widodo. Sementara di kediaman mempelai wanita, simbol adat Jawa untuk pernikahan ini dilakukan kakak Erina, Allen Adam, lantaran ayahnya telah meninggal dunia.

Mengutip jurnal berjudul Tarub dan Perlengkapannya Sarat dengan Makna dan Filosofi yang dibuat Endang Setyaningsih dari Fakultas Tenik UNNES, bleketepe terbuat dari janur kuning yang dianyam saling menyilang dan dalam jumlah banyak bisa disusun menjadi atap atau (bahasa Jawa payon) untuk peneduh. 

Di masa sekarang, cukup satu lembar bleketepe yang dipasang sebagai simbolis dan digantungkan di atas janur melengkung. Anyaman dari daun kelapa itu dipasang di gerbang halaman rumah.

Pemasangan bleketepe memiliki simbol bahwa keluarga siap memulai rangkaian hajatan. Dalam adat Jawa, lembar anyaman ini juga menjadi harapan agar rangkaian pernikahan berjalan lancar, sekaligus dipercaya bisa menghindarkan calon pengantin dan keluarga dari segala marabahaya dan niatan jahat, baik yang kelihatan maupun tidak.  


2. Pakai 7 Sumber Mata Air 

Fakta menarik lain dari proses siraman itu adalah air yang dipakai berasal dari tujuh sumber mata air lho, Genhype. MC dari rangkaian acara ini, Wigung Wratsangka mengatakan air yang digunakan dipilih dari berbagai sumber air yang penuh sejarah Kerajaan Mataram.

Air pertama berasal dari Masjid Panepen Kraton Yogyakarta. Kemudian air dari Puro Pakualaman, Puro Mangkunegaran, kediaman Presiden Joko Widodo, kediaman keluarga Gudono, Masjid Raya Sheikh Zayed Surakarta, dan air zamzam dari Tanah Suci Mekah. 

“Air adalah lambang hidup dan kehidupan. Air juga merupakan lambang ilmu dan pengetahuan. Tujuh dari kata pituduh, pitutur, pituas, pitulungan, pitulus, pitukon, lan piturun, dicampur dengan bunga setaman. Harapan agar kedua mempelai selalu dalam sifat-sifat kautaman," tutur Wigung Wratsangka menjelaskan air dalam proses siraman Erina. 

Tujuh sumber mata air itu dicampur di dalam sebuah gentong, kemudian ditambah air kelapa muda hijau yang menjadi lambang cinta yang tulus.
1
2


SEBELUMNYA

5 Destinasi Wisata Spesial Merayakan Tahun Baru 2023, Ada Bali dan Bandung

BERIKUTNYA

Deretan Gim Terbaru yang diungkap di Ajang The Game Awards 2022 

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: