Keuntungan NFT Bagi Seniman, Salah Satunya Memperluas Jangkauan Kolektor
30 November 2022 |
11:17 WIB
1
Like
Like
Like
Selama beberapa tahun terakhir, Non-Fungible Token (NFT) menjadi fenomena yang tak biasa terjadi di dunia kreatif global tak terkecuali di Indonesia. NFT seakan menjamur dan para kreator serta seniman pun ramai-ramai mencoba peruntungan dengan mendigitalisasi karyanya.
Salah satu seniman Indonesia yang telah terjun ke dunia NFT adalah Rato Tanggela. Rato mengaku mulai menjual karya digitalnya secara NFT sejak 2021 dan telah terjual sebanyak 30 karya di berbagai platform marketplace.
Berawal ketika pandemi tidak banyak pameran digelar secara fisik, Rato kemudian tertarik untuk tetap menjual karya digitalnya dengan NFT. Selain mendapatkan pemasukan dari penjualan karya, dengan menjual NFT, dia mengaku bisa membentuk komunitas dan bertemu dengan para kolektor dari berbagai belahan dunia.
Baca juga: Seniman Optimistis Karya Seni NFT Punya Value Tinggi pada Masa Depan
"Kalau di [pasar] lokal, kita agak susah menemukan kolektor, tapi proses di NFT ini malah aku ketemu banyak kolektor dari belahan dunia lain terus langsung bisa apresiasi dan mengoleksi karya kita. Responnya cukup positif," katanya kepada Hypeabis.id, belum lama ini.
Diakui oleh Rato dengan NFT, dia bisa mempromosikan karyanya secara lebih luas tanpa harus menggelar pameran fisik yang prosesnya cenderung lebih rumit. Menurutnya, teknologi NFT bisa menghapus batas-batas ruang antara seniman dengan kolektor. "Aku bisa ketemu kolektor yang loyal itu justru di NFT," imbuhnya.
Selain itu, lanjut Rato, kelebihan lain NFT juga bisa meminimalisir tindakan pembajakan karya dengan adanya tokenisasi yang menjadi semacam bukti sertifikasi keotentikan dari suatu karya digital. "Jadi dengan sertifikat itu perpindahan karya dari seniman ke kolektor itu bisa di-tracking," ucapnya.
Meski demikian, dia mengatakan ada beberapa tantangan oleh seniman dalam menjual karyanya dengan NFT, salah satunya adalah pasar kripto yang masih menghadapi kejatuhan harga secara drastis dan berkepanjangan berpengaruh pada berkurangnya minat kolektor untuk berburu NFT.
Selain itu, dalam platform marketplace NFT, paparnya, seniman juga dituntut untuk produktif dalam membuat karya untuk menjaga eksistensi sekaligus tetap terkoneksi dengan para kolektor.
"Kalau misalnya kita enggak konsisten [berkarya] itu, jadinya bakal cepat dilupakan sama orang. Misalnya seminggu meng-upload satu karya," kata Rato.
Kurator Rain Rosidi menjelaskan secara sistem, NFT telah menjamin keamanan transaksi penjualan karya oleh seniman dengan pembeli, dengan menciptakan token yang bisa dipertukarkan tetapi tidak dapat direplikasi apalagi diduplikasi.
Cara membuat NFT ini biasa disebut sebagai minting. Proses ini yang membuat pemilik NFT bisa memiliki hak kepemilikan (proof of ownership) yang jelas dan eksklusif, karena tiap NFT hanya punya satu pemilik dalam satu periode waktu.
Baca juga: Simak Kelebihan Menggunakan Platform NFT Bagi Seniman
Salah satu seniman Indonesia yang telah terjun ke dunia NFT adalah Rato Tanggela. Rato mengaku mulai menjual karya digitalnya secara NFT sejak 2021 dan telah terjual sebanyak 30 karya di berbagai platform marketplace.
Berawal ketika pandemi tidak banyak pameran digelar secara fisik, Rato kemudian tertarik untuk tetap menjual karya digitalnya dengan NFT. Selain mendapatkan pemasukan dari penjualan karya, dengan menjual NFT, dia mengaku bisa membentuk komunitas dan bertemu dengan para kolektor dari berbagai belahan dunia.
Baca juga: Seniman Optimistis Karya Seni NFT Punya Value Tinggi pada Masa Depan
"Kalau di [pasar] lokal, kita agak susah menemukan kolektor, tapi proses di NFT ini malah aku ketemu banyak kolektor dari belahan dunia lain terus langsung bisa apresiasi dan mengoleksi karya kita. Responnya cukup positif," katanya kepada Hypeabis.id, belum lama ini.
Rato Tanggela (Sumber gambar: Rato Tanggela Official Instagram)
Selain itu, lanjut Rato, kelebihan lain NFT juga bisa meminimalisir tindakan pembajakan karya dengan adanya tokenisasi yang menjadi semacam bukti sertifikasi keotentikan dari suatu karya digital. "Jadi dengan sertifikat itu perpindahan karya dari seniman ke kolektor itu bisa di-tracking," ucapnya.
Meski demikian, dia mengatakan ada beberapa tantangan oleh seniman dalam menjual karyanya dengan NFT, salah satunya adalah pasar kripto yang masih menghadapi kejatuhan harga secara drastis dan berkepanjangan berpengaruh pada berkurangnya minat kolektor untuk berburu NFT.
Selain itu, dalam platform marketplace NFT, paparnya, seniman juga dituntut untuk produktif dalam membuat karya untuk menjaga eksistensi sekaligus tetap terkoneksi dengan para kolektor.
"Kalau misalnya kita enggak konsisten [berkarya] itu, jadinya bakal cepat dilupakan sama orang. Misalnya seminggu meng-upload satu karya," kata Rato.
Keamanan Transaksi
Kurator Rain Rosidi menjelaskan secara sistem, NFT telah menjamin keamanan transaksi penjualan karya oleh seniman dengan pembeli, dengan menciptakan token yang bisa dipertukarkan tetapi tidak dapat direplikasi apalagi diduplikasi.Cara membuat NFT ini biasa disebut sebagai minting. Proses ini yang membuat pemilik NFT bisa memiliki hak kepemilikan (proof of ownership) yang jelas dan eksklusif, karena tiap NFT hanya punya satu pemilik dalam satu periode waktu.
Baca juga: Simak Kelebihan Menggunakan Platform NFT Bagi Seniman
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.