Review Sri Asih, Aksi Superhero Wanita yang Penuh Plot Twist
19 November 2022 |
15:30 WIB
Jagat Bumilangit Cinematic Universe (BCU) akhirnya menghadirkan film pahlawan super yang sudah lama dinantikan, tidak lain adalah Sri Asih (2022). Jadi film superhero wanita pertama di Indonesia, film ini mengajak para penonton dalam cerita yang tak bisa ditebak dan aksi laga yang memukau.
Sosok Sri Asih memang sudah dinantikan oleh penggemar Bumilangit sejak muncul di credit scene film Gundala (2019). Akhirnya, karakter itu muncul setelah 3 tahun film seri pahlawan super lokal pertamanya dirilis. Film ini disambut antusias insan dan pencinta film Indonesia.
Bukan tanpa bukti, tagar (hastag) Sri Asih pun turut menempati trending topic media sosial. Tayang perdana pada 17 November 2022, Sri Asih besutan sutradara Upi dan penulis skenario Joko Anwar, mampu menghipnotis penonton dengan tayangan yang menarik dan tak boleh dilewatkan.
Baca juga: Rela Latihan 1,5 Tahun, Pevita Pearce Ungkap Alasan Utama Ambil Peran Sri Asih
*Spoiler alert: Beberapa penjelasan mungkin mengandung spoiler yang bisa menganggu pengalaman bagi yang belum menonton
Film dibuka dengan shot Aerial yang menampakkan pemandangan alam di sekitar pegunungan. Shot menarik itupun tampak tepat menjadi pembuka film yang sudah diprediksi akan penuh dengan adegan ketegangan karena diwarnai banyak adegan adu pukul.
Kemudian adengan epik langsung tersaji hanya dalam hitungan menit dari film dimulai. Sebuah scene bencana pegunungan terjadi. Shot ini cukup membuktikan kemajuan besar bagi insan film Indonesia untuk urusan efek komputer (computer-generated imagery/CGI). Lava merah dan batu-batu tampak beterbangan, dengan visualisasi yang ciamik di tengah kepanikan pengunjung.
Kemudian adegan berpindah saat Alana beranjak tumbuh menjadi sosok yang pemberani. Dia kerap kali membantu temannya saat menerima perlakuan perundungan di tempat tinggalnya, sebuah panti asuhan. Dia pun kemudian diadopsi dan membuatnya terpisah dari teman-teman panti asuhannya.
Scene berlanjut dengan banyaknya adegan Alana sedang latihan seni bela diri fighting. Bersama temannya, Alana dianggap sebagai fighter yang tak terkalahkan hingga salah satu musuhnya dari keluarga kaya raya, yang rela membayar agar dia berpura-pura kalah. Alana diancam untuk kalah setelah beberapa ronde. Jika tidak, maka tepmat latihan yang dikelola ibunya akan dihancurkan.
Teka-teki mulai terlihat saat Alana kerap kali kesulitan menahan emosinya di tengah bertanding dan latihan. Dia sering kali tidak bisa mengendalikan emosi dan memukul tanpa kendali. Alana pun tak mengerti kenapa kemarahan itu sangat kuat menguasinya hingga tak tertahankan.
Sifat tak terkenadali ini membuat Alana tidak menepati janji untuk menyerah setelah beberapa ronde melawan sosok kaya raya tersebut. Alih-alih menyerah, Alana menghabisi lawannya hingga jatuh terkapar. Hal ini Alana harus membayar perbuatannya.
Baca juga: Begini Aksi Randy Pangalila Ekplorasi Keahlian Bela Diri Lawan Pevita Pearce di Film Sri Asih
Orang yang dicintainya babak belur hingga dirawat di rumah sakit. Adegan semakin intens ketika sekomplotan orang membuat hidup Alana sengsara. Kesengasaraan Alana ini membuatnya semakin marah. Kemudian film semakin intens menjajikan beberapa adegan adu pukul yang cukup panjang.
Sampai akhirnya, Alana diajak oleh pria misterius. Di sinilah segala penjelasan tentang benang merah cerita Sri Asih terjadi. Menceritakan tentang kisah mitologi Dewi Sri melawan Dewi Api, akhirnya ditemui fakta bahwa Alana merupakan titisan Dewi Asih selanjutnya. Dari sinilah Alana dijuluki sebagai Sri Asih.
Dalam scene-scene setelahnya, ditunjukkan peran kuat Sri Asih menumpas lawan yang berniat jahat menghancurkan rakyat kecil. Terdapat juga beberpa isu sosial yang diangkat dalam film, seperti polisi hingga jurnalis bayaran yang bekerja hanya demi kepentingan pribadi saja.
Di film ini, penonton akan disajikan dengan efek CGI yang cukup impresif, terutama saat selendang merah milik Sri Asih menyabet musuh-musuhnya di tengah perlawanan. Sutradara Sri Asih, Upi pun mengungkap seluruh special effect film ini dikerjakan oleh anak bangsa.
Peran para pemain pun tampak total, terutama Pevita Pearce yang rela berlatihah selama 1,5 tahun untuk mendalami peran Sri Asih. Menuju akhir scene, akan terungkap sebuah jalan cerita yang plotwist dan sulut disangka sejak film diputar dari awal.
Terdapat sosok mengejutkan di balik rencana penumbalan yang sulit ditebak. Pada akhir film Sri Asih, penonton juga dikejutkan dengan credit scene sosok pahlawan Bumilangit selanjutnya. Scene itu menampilkan tokoh pria berotot yang menunjukkan kemampuan memukul yang super kuat.
Baca juga: 4 Fakta Dewi Api, Karakter Penjahat yang Diperankan Dian Sastro dalam Film Sri Asih
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Sosok Sri Asih memang sudah dinantikan oleh penggemar Bumilangit sejak muncul di credit scene film Gundala (2019). Akhirnya, karakter itu muncul setelah 3 tahun film seri pahlawan super lokal pertamanya dirilis. Film ini disambut antusias insan dan pencinta film Indonesia.
Bukan tanpa bukti, tagar (hastag) Sri Asih pun turut menempati trending topic media sosial. Tayang perdana pada 17 November 2022, Sri Asih besutan sutradara Upi dan penulis skenario Joko Anwar, mampu menghipnotis penonton dengan tayangan yang menarik dan tak boleh dilewatkan.
Baca juga: Rela Latihan 1,5 Tahun, Pevita Pearce Ungkap Alasan Utama Ambil Peran Sri Asih
Review Sri Asih
*Spoiler alert: Beberapa penjelasan mungkin mengandung spoiler yang bisa menganggu pengalaman bagi yang belum menontonFilm dibuka dengan shot Aerial yang menampakkan pemandangan alam di sekitar pegunungan. Shot menarik itupun tampak tepat menjadi pembuka film yang sudah diprediksi akan penuh dengan adegan ketegangan karena diwarnai banyak adegan adu pukul.
Kemudian adengan epik langsung tersaji hanya dalam hitungan menit dari film dimulai. Sebuah scene bencana pegunungan terjadi. Shot ini cukup membuktikan kemajuan besar bagi insan film Indonesia untuk urusan efek komputer (computer-generated imagery/CGI). Lava merah dan batu-batu tampak beterbangan, dengan visualisasi yang ciamik di tengah kepanikan pengunjung.
Kemudian adegan berpindah saat Alana beranjak tumbuh menjadi sosok yang pemberani. Dia kerap kali membantu temannya saat menerima perlakuan perundungan di tempat tinggalnya, sebuah panti asuhan. Dia pun kemudian diadopsi dan membuatnya terpisah dari teman-teman panti asuhannya.
Scene berlanjut dengan banyaknya adegan Alana sedang latihan seni bela diri fighting. Bersama temannya, Alana dianggap sebagai fighter yang tak terkalahkan hingga salah satu musuhnya dari keluarga kaya raya, yang rela membayar agar dia berpura-pura kalah. Alana diancam untuk kalah setelah beberapa ronde. Jika tidak, maka tepmat latihan yang dikelola ibunya akan dihancurkan.
Teka-teki mulai terlihat saat Alana kerap kali kesulitan menahan emosinya di tengah bertanding dan latihan. Dia sering kali tidak bisa mengendalikan emosi dan memukul tanpa kendali. Alana pun tak mengerti kenapa kemarahan itu sangat kuat menguasinya hingga tak tertahankan.
Sifat tak terkenadali ini membuat Alana tidak menepati janji untuk menyerah setelah beberapa ronde melawan sosok kaya raya tersebut. Alih-alih menyerah, Alana menghabisi lawannya hingga jatuh terkapar. Hal ini Alana harus membayar perbuatannya.
Baca juga: Begini Aksi Randy Pangalila Ekplorasi Keahlian Bela Diri Lawan Pevita Pearce di Film Sri Asih
Orang yang dicintainya babak belur hingga dirawat di rumah sakit. Adegan semakin intens ketika sekomplotan orang membuat hidup Alana sengsara. Kesengasaraan Alana ini membuatnya semakin marah. Kemudian film semakin intens menjajikan beberapa adegan adu pukul yang cukup panjang.
Sampai akhirnya, Alana diajak oleh pria misterius. Di sinilah segala penjelasan tentang benang merah cerita Sri Asih terjadi. Menceritakan tentang kisah mitologi Dewi Sri melawan Dewi Api, akhirnya ditemui fakta bahwa Alana merupakan titisan Dewi Asih selanjutnya. Dari sinilah Alana dijuluki sebagai Sri Asih.
Dalam scene-scene setelahnya, ditunjukkan peran kuat Sri Asih menumpas lawan yang berniat jahat menghancurkan rakyat kecil. Terdapat juga beberpa isu sosial yang diangkat dalam film, seperti polisi hingga jurnalis bayaran yang bekerja hanya demi kepentingan pribadi saja.
Di film ini, penonton akan disajikan dengan efek CGI yang cukup impresif, terutama saat selendang merah milik Sri Asih menyabet musuh-musuhnya di tengah perlawanan. Sutradara Sri Asih, Upi pun mengungkap seluruh special effect film ini dikerjakan oleh anak bangsa.
Peran para pemain pun tampak total, terutama Pevita Pearce yang rela berlatihah selama 1,5 tahun untuk mendalami peran Sri Asih. Menuju akhir scene, akan terungkap sebuah jalan cerita yang plotwist dan sulut disangka sejak film diputar dari awal.
Terdapat sosok mengejutkan di balik rencana penumbalan yang sulit ditebak. Pada akhir film Sri Asih, penonton juga dikejutkan dengan credit scene sosok pahlawan Bumilangit selanjutnya. Scene itu menampilkan tokoh pria berotot yang menunjukkan kemampuan memukul yang super kuat.
Baca juga: 4 Fakta Dewi Api, Karakter Penjahat yang Diperankan Dian Sastro dalam Film Sri Asih
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.