Jadi NFT Pertama Bumilangit, Yuk Kenalan dengan Karakter Gundala & Sri Asih
22 December 2021 |
13:35 WIB
Bumilangit baru saja meluncurkan NFT (Non-Fungible Token) pertamanya dari karakter superhero fiksi Gundala dan Sri Asih. Dalam peluncuran perdananya, NFT Bumilangit Gundala diterbitkan sebanyak 356 unit dan Sri Asih sebanyak 381 unit yang bisa dibeli melalui marketplace NFT, OpenSea.
Peluncuran ini merupakan salah satu upaya untuk mengamankan aset karya anak bangsa melalui tren aset digital, sekaligus memperkenalkan tokoh superhero Indonesia ke kalangan yang lebih muda.
Jika saat ini kamu lebih mengenal tokoh-tokoh superhero Hollywood seperti Superman, Batman, dan Captain America, kamu juga perlu tahu bahwa ada banyak karakter superhero buatan dalam negeri yang tidak kalah keren penampilan dan kekuatannya seperti Gundala dan Sri Asih.
Gundala adalah tokoh komik ciptaan Harya Suraminata alias Hasmi. Karakter ini muncul pertama kali dalam komik Gundala Putra Petir pada 1969.
Komik tersebut disambut positif oleh kalangan pembaca, bahkan disebut-sebut mampu menyaingi kepopuleran tokoh fiksi lain seperti Panji Tengkorak, Si Buta dari Gua Hantu, dan Godam.
Menurut VP Licensing & Merchandising Bumilangit Entertainment Corpora, Agung Rachmawan, karakter Gundala yang diciptakan oleh Hasmi terinspirasi dari salah satu tokoh legenda di Jawa bernama Ki Ageng Selo, yang bisa menangkap petir dengan tangannya.
“Jadi kalau dalam bahasa Jawa, Gundala ini dibacanya ‘gundolo’, artinya petir,” katanya saat acara Peluncuran NFT Bumilangit di Gedung Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa (21/12/2021).
Dalam kisahnya, Gundala berawal dari kisah Sancaka, seorang ilmuwan yang sedang melakukan penelitian untuk menciptakan serum anti-petir. Karena ketertarikan besarnya terhadap ilmu pengetahuan, suatu hari Sancaka ditarik oleh suatu kekuatan dari planet lain dan diangkat anak oleh raja Kerajaan Petir yang bergelar Kaisar Kronz.
Sejak saat itulah, dia diberikan kemampuan super yaitu memancarkan petir dari telapak tangannya dan memiliki kekuatan lari secepat angin. Pada waktu-waktu tertentu, dia juga tampil sebagai jagoan penumpas kejahatan berpakaian hitam ketat dengan sepatu dan cawat berwarna merah.
Karakter Gundala sendiri telah diangkat menjadi film layar lebar pada 1981 oleh sutradara Lilik Sudijo yang telah membeli lisensi komik tersebut. Saat itu, Gundala diperankan oleh Teddy Purba yang harus menghadapi musuh terberatnya, Ghazul, yang merupakan bos pengedar narkoba kelas kakap.
Pada 2019, film Gundala terbaru digarap kembali oleh sutradara Joko Anwar dengan karakter utamanya diperankan oleh Abimana Aryasatya. Film ini juga berhasil ditonton 1 juta orang di bioskop hanya dalam satu minggu penayangannya.
(Baca juga: Bumilangit Luncurkan NFT Pertama dari Karakter Gundala & Sri Asih)
Dewi Asih atau Sri Asih adalah tokoh komik ciptaan R.A. Kosasih yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1954 oleh Penerbit Melodie. Pada masa-masa awal perkembangan komik Indonesia, para seniman komik berusaha membuat karya yang bisa diterima oleh kalangan budayawan dan pendidik.
Ketika adaptasi pahlawan super dianggap tidak mendidik dan tidak berbudaya bangsa, maka pengenalan komik wayang menjadi jawabannya dan komik Sri Asih menjadi komik superhero pertama di Indonesia.
“Cita-citanya Pak Kosasih itu dia menginginkan sosok wanita Indonesia harus yang ada emansipasinya. Jadi tetap santun tetapi juga harus tegas dan mampu membawa kebaikan untuk sesama,” kata Agung.
Dalam serial komiknya, Sri Asih digambarkan sebagai kepribadian lain dari gadis yang bernama Nani Wijaya, gadis dari keluarga berada dan bekerja di Biro Investigasi dan Kriminal.
Karakter Nani Wijaya tersebut akan berubah wujud menjadi Sri Asih ketika menyebut kata “Dewi Asih” yang seketika memiliki kekuatan super untuk menolong orang lain dan memberantas kejahatan. Dalam kisahnya, Sri Asih adalah reinkarnasi dari Dewi Sri atau dewi kesuburan yang umum dikenal dalam mitologi Jawa dan Bali.
Penampilan Sri Asih dalam komiknya digambarkan dengan perempuan yang memakai kemben berwarna hitam dengan pinggiran seperti aksesoris emas, mahkota dan selendang merah. Penampilan Sri Asih sangat mewakili karakter Indonesia dari pakaian yang dikenakannya.
Kekuatan yang dimilikinya juga tak main-main, yakni tenaga yang sangat kuat setara dengan 250 tenaga laki-laki dewasa, kemampuan untuk terbang, dan kemampuan Triwikrama atau kemampuan dari titisan Dewa Wisnu yang bisa menggandakan diri dan memperbesar tubuhnya.
Editor: Avicenna
Peluncuran ini merupakan salah satu upaya untuk mengamankan aset karya anak bangsa melalui tren aset digital, sekaligus memperkenalkan tokoh superhero Indonesia ke kalangan yang lebih muda.
Jika saat ini kamu lebih mengenal tokoh-tokoh superhero Hollywood seperti Superman, Batman, dan Captain America, kamu juga perlu tahu bahwa ada banyak karakter superhero buatan dalam negeri yang tidak kalah keren penampilan dan kekuatannya seperti Gundala dan Sri Asih.
Gundala
Gundala adalah tokoh komik ciptaan Harya Suraminata alias Hasmi. Karakter ini muncul pertama kali dalam komik Gundala Putra Petir pada 1969.
Komik tersebut disambut positif oleh kalangan pembaca, bahkan disebut-sebut mampu menyaingi kepopuleran tokoh fiksi lain seperti Panji Tengkorak, Si Buta dari Gua Hantu, dan Godam.
Menurut VP Licensing & Merchandising Bumilangit Entertainment Corpora, Agung Rachmawan, karakter Gundala yang diciptakan oleh Hasmi terinspirasi dari salah satu tokoh legenda di Jawa bernama Ki Ageng Selo, yang bisa menangkap petir dengan tangannya.
“Jadi kalau dalam bahasa Jawa, Gundala ini dibacanya ‘gundolo’, artinya petir,” katanya saat acara Peluncuran NFT Bumilangit di Gedung Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa (21/12/2021).
Harya Suraminata (Dok. Bumilangit)
Sejak saat itulah, dia diberikan kemampuan super yaitu memancarkan petir dari telapak tangannya dan memiliki kekuatan lari secepat angin. Pada waktu-waktu tertentu, dia juga tampil sebagai jagoan penumpas kejahatan berpakaian hitam ketat dengan sepatu dan cawat berwarna merah.
Karakter Gundala sendiri telah diangkat menjadi film layar lebar pada 1981 oleh sutradara Lilik Sudijo yang telah membeli lisensi komik tersebut. Saat itu, Gundala diperankan oleh Teddy Purba yang harus menghadapi musuh terberatnya, Ghazul, yang merupakan bos pengedar narkoba kelas kakap.
Pada 2019, film Gundala terbaru digarap kembali oleh sutradara Joko Anwar dengan karakter utamanya diperankan oleh Abimana Aryasatya. Film ini juga berhasil ditonton 1 juta orang di bioskop hanya dalam satu minggu penayangannya.
Karakter Gundala (Dok. Bumilangit)
Sri Asih
Dewi Asih atau Sri Asih adalah tokoh komik ciptaan R.A. Kosasih yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1954 oleh Penerbit Melodie. Pada masa-masa awal perkembangan komik Indonesia, para seniman komik berusaha membuat karya yang bisa diterima oleh kalangan budayawan dan pendidik.
Ketika adaptasi pahlawan super dianggap tidak mendidik dan tidak berbudaya bangsa, maka pengenalan komik wayang menjadi jawabannya dan komik Sri Asih menjadi komik superhero pertama di Indonesia.
“Cita-citanya Pak Kosasih itu dia menginginkan sosok wanita Indonesia harus yang ada emansipasinya. Jadi tetap santun tetapi juga harus tegas dan mampu membawa kebaikan untuk sesama,” kata Agung.
Karakter Sri Asih (Dok. Bumilangit)
Karakter Nani Wijaya tersebut akan berubah wujud menjadi Sri Asih ketika menyebut kata “Dewi Asih” yang seketika memiliki kekuatan super untuk menolong orang lain dan memberantas kejahatan. Dalam kisahnya, Sri Asih adalah reinkarnasi dari Dewi Sri atau dewi kesuburan yang umum dikenal dalam mitologi Jawa dan Bali.
Penampilan Sri Asih dalam komiknya digambarkan dengan perempuan yang memakai kemben berwarna hitam dengan pinggiran seperti aksesoris emas, mahkota dan selendang merah. Penampilan Sri Asih sangat mewakili karakter Indonesia dari pakaian yang dikenakannya.
Kekuatan yang dimilikinya juga tak main-main, yakni tenaga yang sangat kuat setara dengan 250 tenaga laki-laki dewasa, kemampuan untuk terbang, dan kemampuan Triwikrama atau kemampuan dari titisan Dewa Wisnu yang bisa menggandakan diri dan memperbesar tubuhnya.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.